Efek Samping dan Interaksi Obat Oxytocin
Efek samping oxytocin dapat terjadi pada ibu dan neonatus. Interaksi obat oxytocin dapat timbul pada penggunaan bersamaan dengan prostaglandin.
Efek Samping
Efek samping yang dapat terjadi pada maternal adalah :
- Uterovagina : perdarahan postpartum, ruptur uterus, kontraksi tetanik, hipertonik uterus, dan uterus spasme
- Kardiovaskular : aritmia kardiak, kontraksi prematur ventrikel, episode hipertensi
- Neurologi : konvulsi hingga koma, perdarahan subarakhnoid
- Lainnya : reaksi anafilaksis, fatal afibrinogenemia, mual-muntah, hematoma pelvis
Efek samping yang dapat terjadi pada fetus/neonatal:
- Akibat induksi motilitas uterus: bradikardi, aritmia dan kontraksi ventrikel prematur, kerusakan sistem saraf pusat atau otak permanen, kematian fetus, kejang neonatal
- Akibat pemakaian oxytocin pada maternal: skor Apgar rendah pada 5 menit pertama, ikterik neonatal, perdarahan retina neonatal
Interaksi Obat
Obat yang berinteraksi dengan oxytocin adalah :
- Prostaglandin: memberikan efek sinergis yang tidak dapat diprediksi terhadap oxytocin. Prostaglandin menyebabkan sensitisasi pada miometrium sehingga dapat meningkatkan efek oxytocin. Hindari penggunaan oxytocin dan prostaglandin secara bersamaan, direkomendasikan pemberian dengan interval setidaknya 6 jam antara administrasi oxytocin dan prostaglandin.
- Anestesi inhalasi seperti siklopropan dan haloperidol: meningkatkan efek hipotensi dari oxytocin dan menurunkan efek oxytocin, serta dapat menyebabkan gangguan ritme jantung seperti sinus bradikardia dan ritme abnormal atrioventrikular.
- Metilergometrin: meningkatkan efek motilitas uterus oxytocin.
- Obat antihipertensi: administrasi oxytocin dapat meningkatkan efek obat antihipertensi. [7]