Pengawasan Klinis Oxytocin
Pada penggunaan oxytocin, pengawasan klinis terhadap kontraksi uterus dan denyut jantung janin harus dilakukan.
Perhatikan tanda dan gejala hiperstimulasi uterus atau hipersensitivitas terhadap oxytocin, yang ditandai oleh:
- Hipertonik uteri
- Kontraksi tetanik (kontraksi durasi lama)
- Tonus istirahat 15-20 mmHg atau lebih diantara kontraksi
Tanda-tanda di atas dapat menyebabkan ruptur uteri, laserasi vaginal dan serviks, perdarahan postpartum, hipoperfusi uteroplasenta, deselerasi denyut jantung janin, hipoksia fetal, hiperkapnia, nekrosis perinatal hepatik, hingga kematian.
Perhatikan tanda dan gejala intoksikasi cairan (antidiuretic hormone secretion/ADHS) dengan disertai konvulsi, biasanya terjadi pada pemberian oxytocin dosis tinggi (40-50 miliunit/menit) dalam periode yang lama. [2,4,7]