Indikasi dan Dosis Budesonide
Indikasi budesonide adalah sebagai terapi rumatan asthma bronkial dan mencegah eksaserbasi penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).[4,8] Budesonide dalam bentuk semprot hidung dapat digunakan untuk tata laksana rhinitis alergi.[11] budesonide dalam sediaan oral diindikasikan untuk induksi remisi pada pasien dengan Crohn’s disease ringan sampai sedang, dengan keterlibatan ileum dan atau kolon asenden. Budesonide juga diindikasikan untuk kolitis ulseratif.[12]
Asthma Bronkial
Menurut pedoman Global Initiatives for Asthma tahun 2019, seluruh pasien asthma remaja dan dewasa sebaiknya menggunakan kortikosteroid inhalasi untuk mengontrol gejala dan mengurangi risiko eksaserbasi berat.
Budesonide disarankan digunakan dalam dosis rendah dan dosis dapat dinaikan jika asthma tidak terkontrol. Dosis tinggi sangat jarang diperlukan. Penggunaan dosis tinggi dilaporkan berkaitan dengan efek samping lokal dan sistemik yang lebih tinggi.
- Dosis rendah : 200-400 mcg sekali sehari dalam bentuk dry powder inhaler
- Dosis sedang : >400–800 mcg sekali sehari dalam bentuk dry powder inhaler
- Dosis tinggi : > 800 mcg mcg sekali sehari dalam bentuk dry powder inhaler
Untuk anak usia 6-11 tahun, dosis yang disarankan adalah:
- Dosis rendah : 100-200 mcg sekali sehari dalam bentuk dry powder inhaler
- Dosis sedang : >200-400 mcg sekali sehari dalam bentuk dry powder inhaler
- Dosis tinggi : > 400 mcg sekali sehari dalam bentuk dry powder inhaler
Pada anak usia 6-11 tahun, budesonide juga bisa diberikan dalam bentuk nebulasi dengan dosis:
- Dosis rendah : 250-500 mcg sekali sehari dalam bentuk dry powder inhaler
- Dosis sedang : >500-1000 mcg sekali sehari dalam bentuk dry powder inhaler
- Dosis tinggi : >1000 mcg sekali sehari dalam bentuk dry powder inhaler[13]
Rhinitis Alergi
Untuk rhinitis alergi, budesonide dapat digunakan dalam bentuk semprot hidung dengan dosis 1 semprot, atau setara 64 mcg, diberikan sekali sehari. Dosis maksimal adalah 4 semprot per hari atau setara 256 mcg per hari.[11]
Crohn’s Disease
Untuk Crohn’s disease, budesonide digunakan dalam tata laksana Crohn’s disease ileokolon aktif derajat ringan hingga sedang. Dosis yang disarankan adalah 9 mg per hari. Sebuah studi menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara pemberian budesonide 9 mg sekali sehari ataupun dibagi dalam 3 dosis.
Budesonide disarankan diberikan 30 menit sebelum makan. Durasi tata laksana adalah 8 minggu. Penurunan dosis dilakukan 2-4 minggu sebelum menghentikan pengobatan.
Pada episode rekuren, dapat diulangi pengobatan 8 minggu. Sebagai rumatan setelah remisi, dapat diberikan 6 mg sekali sehari sampai 3 bulan, diturunkan perlahan sebelum menghentikan pengobatan.[14]
Kolitis Ulseratif
Pada kolitis ulseratif, budesonide diindikasikan untuk menginduksi remisi pada kolitis ulseratif aktif derajat ringan hingga sedang. Dosis yang direkomendasikan adalah 9 mg per hari pada pagi hari, diberikan sampai 8 minggu.
Data keamanan budesonide oral pada anak 0-18 tahun belum tersedia.[15,16]
Asthma dengan Penggunaan Kortikosteroid Oral Jangka Panjang
Pada awal pemberian, budesonide inhalasi diberikan bersamaan dengan dosis rumatan kortikosteroid sistemik. Penurunan dosis kortikosteroid oral dilakukan setelah satu minggu, dengan penurunan dosis perlahan dalam 1-2 minggu berikutnya. Penurunan tidak boleh melebihi 25% dosis prednison.
Pada saat penurunan dosis kortikosteroid, pasien harus dipantau, terutama terkait tanda-tanda eksaserbasi asthma, fungsi paru, dan insufisiensi adrenal. Pada pasien-pasien ini dapat terjadi gejala withdrawal kortikosteroid, seperti nyeri sendi dan otot, kelelahan, dan depresi. Jika terjadi insufisiensi adrenal, kortikosteroid sistemik harus ditingkatkan dosisnya sementara. Jika terjadi serangan asthma berat atau kondisi stres, pasien juga harus diberikan tambahan kortikosteroid sistemik segera.[8]
Croup
Pada croup, steroid oral adalah tata laksana yang lebih dipilih. Pada klinis yang berat dapat digunakan adrenalin nebulisasi. Nebulisasi dengan budesonide dahulunya digunakan dalam pedoman klinis lama. Cara pemberian adalah 1 mg budesonide diberikan dengan nebulisasi, kemudian ditambahkan 1 mg lagi 30 menit setelahnya. Dosis bisa diulang setiap 12 jam hingga maksimal pemberian 36 jam.[4]
Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Pada penyakit paru obstruktif kronik, budesonide tidak disarankan sebagai terapi eksaserbasi akut, tetapi dapat digunakan sebagai terapi rumatan. Budesonide 160 mcg dikombinasi dengan formoterol 4,5 mcg dalam bentuk metered dose inhaler dapat diberikan sebanyak 2 inhalasi, 2 kali sehari.[17]
Eosinofilik Esofagitis
Pada eosinofilik esofagitis, budesonide dapat diberikan sebagai suspensi topikal. Dosis budesonide:
- Dewasa: 1-2 mg budesonide, diberikan 2 kali sehari selama 8-12 minggu
- Anak dengan tinggi badan <152 cm: 1 mg/hari, 1 kali per hari selama 3 bulan
- Anak dengan tinggi >152 cm: 2 mg/hari, 1 kali per hari selama 3 bulan[20]