Kontraindikasi dan Peringatan Budesonide
Beberapa kondisi yang merupakan kontraindikasi budesonide adalah reaksi hipersensitivitas terhadap budesonide atau bahan-bahan yang terkandung dalam respul, sirosis hepatis, dan status asthmatikus.
Kontraindikasi
Kontraindikasi penggunaan budesonide antara lain:
- Status asthmatikus
- Episode asthma akut yang membutuhkan terapi intensif. budesonide bukan bronkodilator, sehingga tidak diindikasikan untuk bronkospasme akut.
- Hipersensitivitas terhadap budesonide atau komponen dalam respul
- Sediaan oral: gangguan fungsi hepar, sirosis hepatis, infeksi saluran pencernaan (bakteri, jamur, amuba, virus)[4,8,12]
Peringatan
Penggunaan budesonide inhalasi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pada pasien anak. Pasien anak-anak yang menggunakan budesonide perlu dipantau secara rutin. Penurunan kecepatan pertumbuhan terjadi berkisar 1 sentimeter per tahun, namun dampaknya pada tinggi badan akhir saat dewasa tidak diketahui.
Budesonide yang terabsorbsi secara sistemik dapat menyebabkan supresi hypotalamic-pituitary-adrenal (HPA) axis, terutama bila dosis melebihi rekomendasi. Efek samping sistemik kortiksteroid perlu diperhatikan pada penggunaan budesonide.
Penggunaan budesonide harus diturunkan perlahan-lahan sebelum dihentikan.
Pasien yang sebelumnya menggunakan kortikosteroid sistemik sebelum berpindah ke budesonide inhalasi dapat mengalami insufisiensi adrenal, hingga kematian pada pasien asthma. Hal ini terjadi karena bioavailabilitas kortikosteroid inhalasi secara sistemik tersedia lebih sedikit. Setelah penghentian steroid sistemik, dibutuhkan beberapa bulan untuk perbaikan fungsi HPA axis. Bila pasien ini mengalami asthma berat, kortikosteroid oral disarankan dikonsumsi kembali sementara.
Pada penggunaan budesonide inhalasi, infeksi lokal Candida albicans muncul pada mulut dan faring beberapa pasien. Bila terjadi kandidiasis orofaring, pengobatan dilakukan secara lokal atau sistemik, dengan tetap melanjutkan terapi budesonide.
Penggunaan budesonide pada pasien tuberkulosis, pasien dengan infeksi parasit, bakteri, jamur, atau virus sistemik, serta pasien herpes simpleks, penggunaan budesonide perlu hati-hati.
Glaukoma, peningkatan tekanan intraokular, dan katarak pernah dilaporkan pada penggunaan budesonide inhalasi.
Pasien dengan penggunaan kortikosteroid mengalami supresi sistem imun, dan lebih rentan terkena infeksi. Infeksi seperti varicella atau campak dapat menjadi berat hingga mematikan.
Withdrawal kortikosteroid oral dapat terjadi dan ditandai dengan keluhan-keluhan seperti nyeri sendi dan otot, kelelahan, dan depresi.
Penggunaan budesonide bisa menyebabkan penurunan densitas mineral tulang yang bisa meningkatkan risiko osteoporosis dan fraktur.[4,8]