Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Domperidone general_alomedika 2023-02-27T15:34:51+07:00 2023-02-27T15:34:51+07:00
Domperidone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Domperidone

Oleh :
dr. Junita br Tarigan
Share To Social Media:

Kontraindikasi penggunaan domperidone adalah hipersensitivitas terhadap obat ini dan adanya gangguan jantung seperti gagal jantung kongestif. Peringatan khusus juga perlu diberikan pada pengguna domperidone yang memiliki gangguan hepar dan ginjal.

Kontraindikasi

Domperidone dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki hipersensitivitas terhadap domperidone dan pasien tumor hipofisis yang mengalami peningkatan kadar prolaktin (prolaktinoma). Selain itu, obat ini juga dikontraindikasikan pada pasien yang memakai obat yang menginhibisi enzim CYP3A4, pasien gangguan motilitas gaster yang disertai perdarahan ataupun risiko perforasi, dan pasien dengan gangguan hati berat.

Pasien yang memiliki gangguan konduksi jantung seperti pemanjangan interval QT, pasien dengan gangguan elektrolit, pasien gagal jantung kongestif, dan pasien yang menggunakan obat yang memperpanjang interval QT juga menjadi kontraindikasi pemberian domperidone.[2,3,8]

Peringatan

Penggunaan domperidone sebaiknya dilakukan hati-hati pada kelompok pasien dengan gangguan hepar, gangguan fungsi ginjal, intoleransi laktosa, galaktosemia, dan risiko kematian mendadak akibat gangguan jantung.

Gangguan Hepar

Pada pasien dengan gangguan hepar sedang sampai berat, penggunaan domperidone menjadi kontraindikasi. Beberapa data menunjukkan bahwa properti farmakokinetik domperidone pada pasien dengan gangguan hepar ringan (Skor Pugh 5–6) tidak berubah.

Sementara itu, pada gangguan hepar sedang (skor Pugh 7–9), kadar domperidone yang bebas akan meningkat sebanyak 25% karena AUC (area under curve) dan waktu eliminasi domperidone meningkat. Penelitian pada pasien dengan gangguan hepar berat belum dilakukan.[8]

Gangguan Ginjal

Waktu T1/2 domperidone akan meningkat dari 7,4 jam hingga 20,8 jam pada pasien dengan insufisiensi ginjal (peningkatan kadar kreatinin >6 mg/100 ml). Oleh karena itu, pada penderita gangguan ginjal berat, dosis domperidone sebaiknya dikurangi menjadi 1–2 kali/hari sesuai keparahan gejala.[8]

Intoleransi Laktosa, Galaktosemia, Intoleransi Sorbitol, dan Malabsorbsi Glukosa

Penggunaan domperidone tidak disarankan pada kelompok pasien dengan intoleransi laktosa, galaktosemia, intoleransi sorbitol, dan malabsorbsi glukosa karena tablet domperidone mengandung laktosa dan sediaan suspensi mengandung sorbitol.[2]

Risiko Kematian Mendadak akibat Gangguan Jantung dan Aritmia pada Geriatri

Domperidone dapat meningkatkan risiko kematian mendadak akibat gangguan jantung dan aritmia. Risiko ini akan meningkat pada pasien dengan usia >60 tahun dan pasien yang memang memiliki gangguan jantung serta diabetes mellitus.[2,3,8,9]

Peringatan Lain

Domperidone sebaiknya tidak digunakan untuk profilaksis mual dan muntah setelah operasi. Obat ini tidak disarankan untuk jangka waktu panjang dan tidak disarankan jika pasien harus menyetir atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan kewaspadaan tinggi. Hal ini dikarenakan domperidone dapat menimbulkan pusing dan kantuk.[2]

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

2. Therapeutic Goods Administration. APO-Domperidone Tablet. Australian Government Department of Health. 2016;1-10.
3. Therapeutic Goods Administration. Motilium 10 mg Tablets Product Information. Australian Government Department of Health. 2017;170928:1-11.
8. National Pharmaceutical Regulatory Agency. Package Insert Template for Domperidone Tablet and Oral Suspension. 2011;1-6.
9. U.S. Food and Drug Administration. Domperidone IND Packet for Patients with Gastrointestinal Disorders. 2016;1-21.

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Domperidone

Artikel Terkait

  • Domperidone sebagai Galactagogue terhadap Produksi ASI
    Domperidone sebagai Galactagogue terhadap Produksi ASI
  • Efikasi Prebiotik dan Probiotik untuk Dyspepsia Fungsional
    Efikasi Prebiotik dan Probiotik untuk Dyspepsia Fungsional
  • Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
    Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
  • Red Flag Dispepsia
    Red Flag Dispepsia
  • Peran Terapi Herbal Dalam Tata Laksana Terkini Dispepsia Fungsional
    Peran Terapi Herbal Dalam Tata Laksana Terkini Dispepsia Fungsional

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
13 April 2023
Pemberian kombinasi ondansentron dan domperidon pada pasien mual muntah
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dok, izin bertanya saya mendapat pasien dengan keluhan mual dan muntah terus menerus. Nah apakah boleh kombinasi Ondansentron dan domperidon?
dr.Amiril Arifin
21 Januari 2023
Obat pengikat gas di intestinal
Oleh: dr.Amiril Arifin
2 Balasan
Alo dokter. Untuk gas bebas di gaster kita bisa pakai Simetocon. Kalau untuk gas di intestinal dengan tanda klinis berupa borborigmi dan frequent flatus,...
dr. Intan Fajriani
31 Oktober 2022
Live Webinar Alomedika - Peranan Rebamipide dalam Terapi Klinis Dispepsia dan Gastroenteropati OAINS. Kamis, 3 November 2022. Pukul: 14.00 - 15.30
Oleh: dr. Intan Fajriani
0 Balasan
ALO, Dokter! Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Peranan Rebamipide dalam Terapi Klinis Dispepsia dan Gastroenteropati OAINS"Narasumber : Prof. Dr....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.