Efek Samping dan Interaksi Obat Tetracaine
Efek samping tetracaine berupa pada mata, sistem kardiovaskular, sistem imun, infeksi, sistem saraf, dan sistem pernapasan. Interaksi obat tetracaine yang paling perlu diwaspadai adalah peningkatan risiko methemoglobinemia.
Efek Samping
Efek samping ringan dapat diamati segera setelah tetracaine diteteskan dalam waktu kurang dari 30 detik. Beberapa efek samping telah dilaporkan setelah prosedur terkait dilakukan.
Efek Samping Ringan Langsung
Pada tetracaine tetes saat diteteskan ke mata, akan timbul efek samping ringan. Efek samping ini biasanya dirasakan pada saat awal pemberian, kurang lebih selama 30 detik, dan akan hilang dengan sendirinya diikuti dengan perasaan baal pada mata.
- Nyeri
- Sensasi tidak nyaman
- Sensasi tersengat
- Sensari panas atau terbakar
- Mata berair[1-3]
Efek Samping Setelah Prosedur Terkait
Beberapa efek samping lain pernah dilaporkan setelah penggunaan tetes mata tetracaine hidroklorida. Namun perlu diingat bahwa pemberian obat ini diikuti oleh prosedur pada mata dan pemberian obat-obatan lain sehingga kejadian yang dilaporkan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.
Efek samping tersebut dikelompokkan berdasarkan sistem tubuh sebagai berikut:
Sistem Kardiovaskular:
Tetracaine dapat menyebabkan efek samping kardiovaskular berupa bradikardia.
Mata:
Pada mata, tetracaine dapat menimbulkan efek samping sebagai berikut:
- Edema kornea atau mata
- Kekeruhan atau penipisan kornea
- Iritasi mata atau perasaan mengganjal
- Ptosis
- Midriasis
- Konjungtiva hiperemi
Keratitis ulseratif
- Pandangan buram atau ketajaman penglihatan berkurang
- Fotofobia
Sistem Imun:
Tetracaine dapat menyebabkan reaksi alergi berupa hiperemia, chemosis, lakrimalisasi dan gatal.
Infeksi:
Tetracaine juga dapat menyebabkan terjadinya endoftalmitis.
Sistem Saraf:
Pada sistem saraf, tetracaine dapat menyebabkan efek samping berupa mual, muntah, parestesia, paralisis nervus VII, Kejang, Ansietas dan tremor
Sistem Pernapasan:
Tetracaine dapat menyebabkan efek samping pada sistem pernapasan sebagai berikut, tenggorokan terasa ketat, mengi dan sesak nafas.[1-3]
Interaksi Obat
Pada umumnya efek interaksi obat yang timbul pada penggunaan bersama tetracaine dan obat-obatan berikut adalah peningkatan risiko kejadian methemoglobinemia:
- Antimalarial - chloroquine, primaquine, quinine
- Anti infeksi - dapsone, nitrofurantoin, sulfisoxazole, sulfadiazine
- Antianginal - isosorbide dinitrate, nitrogliserin, nitroprusid
- Antikonvulsan - fenobarbital, phenytoin
Paracetamol[2]
Efek lain didapatkan akibat interaksi tetracaine dengan hyaluronidase. Penggunaan bersama tetracaine dengan hyaluronidase mempercepat onset anestesi lokal dan mengurangi pembengkakan, namun terjadi juga peningkatan penyerapan obat secara sistemik. Hal ini akan menyebabkan lebih pendeknya durasi kerja obat dan meningkatkan risiko timbulnya efek samping dan reaksi sistemik.[2]