Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Efek Samping dan Interaksi Obat Copper T general_alomedika 2021-06-18T11:13:06+07:00 2021-06-18T11:13:06+07:00
Copper T
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Copper T

Oleh :
dr. Tanessa Audrey Wihardji
Share To Social Media:

Efek samping copper-T yang paling sering terjadi adalah perdarahan dan nyeri, serta perubahan siklus menstruasi. Copper-T direkomendasikan WHO untuk tidak digunakan pada HIV stadium lanjut karena potensi interaksi obat.

Efek Samping

Efek samping yang paling sering terjadi akibat penggunaan copper-T adalah:

  • Siklus menstruasi menjadi ireguler, perdarahan lebih banyak, dan dismenorea
  • Perdarahan dan nyeri bisa berlanjut di luar siklus menstruasi (menstrual spotting)

Kedua efek samping tersebut sering kali menjadi penyebab pelepasan copper-T pada tahun pertama pemasangan. Walau demikian, penelitian membuktikan bahwa efek samping ini akan berkurang seiring dengan waktu. Untuk itu, dokter hendaknya menjelaskan terlebih dahulu kepada pasien mengenai risiko efek samping ini dan bahwa efek samping tersebut akan membaik seiring dengan berjalannya waktu, baik di awal pemasangan, maupun saat pasien ingin melepas copper-T tersebut supaya diharapkan pasien tidak jadi melepas alat kontrasepsi tersebut. [4,7]

Risiko efek samping lain yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:

  • Perforasi uteri atau serviks
  • Ekspulsi copper-T, komplit maupun parsial
  • Infeksi radang panggul (Pelvic Inflammatory Disease)[12]
  • Kehamilan intrauterin
  • Abortus septik
  • Kehamilan ektopik
  • Anemia
  • Vaginitis
  • Dispareunia
  • Leukorea

Interaksi Obat

Copper-T diduga berinteraksi dengan obat antiretroviral namun hubungan ini masih belum jelas. WHO merekomendasikan untuk tidak menggunakan metode kontrasepsi ini jika masih terdapat pilihan lain pada kasus HIV lanjut atau berat (Stage WHO 3 atau 4).[10]

Referensi

4. Hubacher D, Chen PL, Park S. https://www.ncbi.nlm.nih.gov. [Online].; 2010. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2702765/.
7. Hardeman J, Weiss BD. www.ncbi.nlm.nih.gov. [Online].; 2014. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24695563.
10. World Health Organization. apps.who.int. [Online].; 2015. Available from: http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/181468/1/9789241549158_eng.pdf.
12. Kaneshiro B, Aeby T. Long-term safety, efficacy, and patient acceptability of the intrauterine Copper T-380A contraceptive device. Int J Womens Health. 2010 August 9.

Indikasi dan Dosis Copper T
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Kontroversi Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Pasien Epilepsi
    Kontroversi Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Pasien Epilepsi
  • Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Wanita Obesitas
    Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Wanita Obesitas
  • Metode Kontrasepsi Darurat
    Metode Kontrasepsi Darurat
  • Peresepan Morning After Pill Secara Aman
    Peresepan Morning After Pill Secara Aman
  • Kontrasepsi Oral – Panduan e-Prescription Alomedika
    Kontrasepsi Oral – Panduan e-Prescription Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
dr. Lina Ikramina
Kemarin, 10:10
Pasien usia 65 tahun post pemasangan Ring Cardio dengan Demensia Vaskular
Oleh: dr. Lina Ikramina
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, bagaimanakah tatalaksana yang tepat untuk kasus demensia vaskular, pada pasien usia 65 tahun post pemasangan Ring Cardio, ketika...
Anonymous
Kemarin, 01:01
Pasien laki-laki usia 20 tahun dengan riwayat luka jahitan di wajah bagaimana perawatan lukanya
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, saya mendapat pasien laki-laki 20 tahun, kontrol luka jahitan di wajah (pipi) karena kecelakaan. Saat kontrol ini hari ke-6 setelah penjahitan....
dr.Atikah safitri armo
1 hari yang lalu
Pasien laki-laki usia 33 tahun dengan GCS 11
Oleh: dr.Atikah safitri armo
14 Balasan
Izin konsul penyebab penurunan kesadaran pada pasienTn X/33 thn/lkS/Os datang dibawa keluarga dengan keluhan tidak sadar. Os ditemukan di jalan dikatakan os...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.