Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Copper T general_alomedika 2021-06-18T11:13:53+07:00 2021-06-18T11:13:53+07:00
Copper T
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Copper T

Oleh :
dr. Tanessa Audrey Wihardji
Share To Social Media:

Penggunaan copper-T pada kehamilan tidak diperbolehkan. Copper-T harus secepatnya dilepas bila kehamilan telah dikonfirmasi. Penggunaan pada ibu menyusui tidak menimbulkan masalah, baik terhadap ibu dan bayi, maupun terhadap copper-T yang digunakan.

Penggunaan pada Kehamilan

Apabila kehamilan intrauterin telah dikonfirmasi dan kehamilan ektopik telah dieksklusikan, maka copper-T harus secepatnya dilepas. Hal ini karena copper-T yang tetap terpasang bisamenyebabkan keguguran, sepsis, kelainan bawaan lahir pada janin, bahkan kematian. Komplikasi lain yang dapat terjadi akibat penggunaan copper-T saat kehamilan adalah abrupsio plasenta, plasenta previa, persalinan prematur, berat janin rendah, korioamnionitis, dan persalinan per sectio sesarea.

Pelepasan dilakukan secara manual apabila benang copper-T masih terlihat. Namun apabila benang tidak terlihat, lakukan pelepasan dengan bantuan USG. Prosedur invasif seperti histeroskopi sangat tidak disarankan.[6,7]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Copper-T dapat digunakan oleh ibu menyusui karena tidak mengganggu regulasi hormonal laktasi. Kandungan tembaga pada copper-T juga tidak ditemukan dalam ASI sehingga tidak mempengaruhi bayi yang menyusu. Hal ini sesuai dengan rekomendasi dari American Academy of Family Physicians yang mendukung penggunaan alat kehamilan dalam rahim (AKDR) pada ibu menyusui.

Tidak ada perbedaan terhadap tumbuh kembang anak dari ibu yang menggunakan copper-T dibandingkan dengan AKDR hormonal. Penelitian oleh Chi, et al. juga menemukan bahwa penggunaan copper-T pada wanita menyusui berjalan lancar, tanpa rasa sakit, lebih sedikit efek samping dibandingkan wanita yang tidak menyusui.[7,9,13]

Beberapa ibu menyusui kerap khawatir dengan kemungkinan terjadinya ekspulsi copper-T jika dipasang pada masa laktasi. Penelitian menyebutkan bahwa menyusui tidak meningkatkan kemungkinan terjadinya ekspulsi copper-T, baik pemasangan dilakukan 10 menit setelah persalinan atau 42 hari pasca persalinan.[9]

Referensi

6. Food and Drug Administration. www.accessdata.fda.gov. [Online].; 2005. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2005/018680s060lbl.pdf.
7. Hardeman J, Weiss BD. www.ncbi.nlm.nih.gov. [Online].; 2014. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24695563.
9. King J. www.medscape.com. [Online].; 2007. Available from: https://www.medscape.com/viewarticle/565623_5.
13. Chi IC, Potts M, Wilkens LR, Champion CB. Performance of the copper T-380A intrauterine device in breastfeeding women. PubMed. 1989 June; 39(6): p. 603-18.

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Co...

Artikel Terkait

  • Kontroversi Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Pasien Epilepsi
    Kontroversi Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Pasien Epilepsi
  • Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Wanita Obesitas
    Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Wanita Obesitas
  • Metode Kontrasepsi Darurat
    Metode Kontrasepsi Darurat
  • Peresepan Morning After Pill Secara Aman
    Peresepan Morning After Pill Secara Aman
  • Kontrasepsi Oral – Panduan e-Prescription Alomedika
    Kontrasepsi Oral – Panduan e-Prescription Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
Anonymous
1 jam yang lalu
Standar rekam medik pasien
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, adakah referensi rekam medis pasien (format yang harus diikuti) untuk praktek dokter umum? Untuk yang rawat jalan. Lalu, apakah perlu lembar...
dr. Lina Ikramina
Kemarin, 10:10
Pasien usia 65 tahun post pemasangan Ring Cardio dengan Demensia Vaskular
Oleh: dr. Lina Ikramina
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, bagaimanakah tatalaksana yang tepat untuk kasus demensia vaskular, pada pasien usia 65 tahun post pemasangan Ring Cardio, ketika...
Anonymous
Kemarin, 01:01
Pasien laki-laki usia 20 tahun dengan riwayat luka jahitan di wajah bagaimana perawatan lukanya
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, saya mendapat pasien laki-laki 20 tahun, kontrol luka jahitan di wajah (pipi) karena kecelakaan. Saat kontrol ini hari ke-6 setelah penjahitan....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.