Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Chlorhexidine general_alomedika 2021-04-19T14:28:30+07:00 2021-04-19T14:28:30+07:00
Chlorhexidine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Chlorhexidine

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Secara farmakologi, chlorhexidine bekerja dengan cara merusak integritas dinding sel mikroorganisme dan menghancurkan sitoplasmanya, sehingga menyebabkan kematian mikroorganisme. Obat ini bersifat bakteriostatik pada konsentrasi rendah tetapi bersifat bakterisidal pada konsentrasi yang lebih tinggi.[1,5,9]

Farmakodinamik

Chlorhexidine merupakan agen biosida spektrum luas yang dapat melawan bakteri gram positif, bakteri gram negatif, dan jamur. Chlorhexidine memiliki efektivitas yang lebih baik pada bakteri gram positif daripada bakteri gram negatif karena chlorhexidine memiliki afinitas yang lebih tinggi pada dinding sel bakteri gram positif.[1,3]

Mekanisme kerja chlorhexidine tergantung pada konsentrasinya. Pada konsentrasi rendah (0,02–0,06%), obat ini bekerja sebagai agen bakteriostatik yang menghambat pertumbuhan bakteri. Namun, pada konsentrasi yang tinggi (>0,12%), obat ini bekerja sebagai agen bakterisidal yang membunuh bakteri.[1,4]

Pada konsentrasi rendah, chlorhexidine memengaruhi integrasi dinding sel bakteri dan masuk ke dalam untuk menghancurkan membran sitoplasma. Kerusakan sitoplasma menyebabkan kebocoran komponen bakteri, sehingga terjadi kematian sel. Saat berada dalam konsentrasi tinggi, chlorhexidine menyebabkan sitoplasma mengeras (proses solidifikasi). Obat ini mampu menghambat perlekatan mikroorganisme pada permukaan organik (plak dental) maupun anorganik.[1,4]

Chlorhexidine tidak hanya efektif sebagai antibakteri tetapi juga efektif sebagai antivirus untuk virus dengan envelope, misalnya virus herpes simpleks, HIV, sitomegalovirus, influenza, dan respiratory syncytial virus (RSV). Namun, obat ini kurang efektif terhadap virus yang tidak memiliki envelope (rotavirus, adenovirus, dan enterovirus).[4]

Farmakokinetik

Absorbsi chlorhexidine akan tergantung pada sediaan yang digunakan, yaitu sediaan oral atau topikal. Secara umum, absorbsi obat ini terjadi secara minimal, sehingga tidak terjadi metabolisme yang bermakna. Mayoritas obat ini (90%) dieliminasi melalui feses.

Absorbsi

Pada penggunaan chlorhexidine glukonat sebagai cairan kumur, sekitar 30% zat aktif akan tetap bertahan dalam kavitas oral meskipun sebagian besar obat telah diludahkan keluar dan mulut telah dibilas. Zat aktif ini selanjutnya akan bercampur dengan cairan oral. Namun, absorbsi di saluran cerna dilaporkan minimal.[9,10]

Chlorhexidine yang digunakan secara topikal di kulit akan berikatan dengan protein kulit dan menghasilkan efek antimikroba. Namun, absorbsi sistemik pada sediaan ini juga dilaporkan sangat minimal.[3]

Distribusi

Sediaan oral chlorhexidine tidak boleh ditelan. Akan tetapi, menurut studi, kadar puncak dalam plasma dapat tercapai dalam 30 menit setelah ingesti chlorhexidine sebesar 300 mg. Setelah 12 jam, obat tidak lagi terdeteksi dalam plasma.[1,9]

Metabolisme

Chlorhexidine tidak diabsorbsi dengan baik dalam saluran pencernaan, sehingga obat ini tidak mengalami konversi metabolik dalam jumlah yang signifikan.[1,7]

Eliminasi

Chlorhexidine glukonat dieliminasi melalui feses (sekitar 90%) dalam waktu 31–53 jam. Selain itu, sekitar <1% chlorhexidine yang tertelan diekskresikan melalui urine.[1,5,9]

Referensi

1. Pubchem. Chlorhexidine. National Center for Biotechnology Information. 2021. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Chlorhexidine
3. Lim KS, Kam PCA. Chlorhexidine - Pharmacology and Clinical Application. Anaesth Intensive Care. 2008;36:502-512.
4. Kumar SB. Chlorhexidine Mouthwash - A Review. J Pharm Sci & Res. 2017;9(9):1450-1452.
5. MIMS. Chlorhexidine: Indication, Dosage, Side Effect, and Precautions. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/chlorhexidine?mtype=generic
7. Drugbank. Chlorhexidine. https://go.drugbank.com/drugs/DB00878
9. FDA. Peridex (Chlorhexidine Gluconate 0,12% Oral Rinse). https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2013/019028s022lbl.pdf
10. Medscape. Chlorhexidine Topical. https://reference.medscape.com/drug/betasept-hibiclens-chlorhexidine-topical-999599

Pendahuluan Chlorhexidine
Formulasi Chlorhexidine

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Antibiotik Profilaksis pada Luka
    Rasionalisasi Pemberian Antibiotik Profilaksis pada Luka
  • Debridemen Luka Berkala pada Penatalaksanaan Luka Kronik
    Debridemen Luka Berkala pada Penatalaksanaan Luka Kronik
  • Prinsip Penatalaksanaan Luka Kronik
    Prinsip Penatalaksanaan Luka Kronik
  • Efektivitas Madu dalam Perawatan Luka
    Efektivitas Madu dalam Perawatan Luka
Diskusi Terkait
Anonymous
21 hari yang lalu
Pengganti H2O2 3% untuk membersihkan luka
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok.Dalan hal membersihkan luka dg susp Mikroorganisme anaerob. Jika tdk tersedia H202 3%, adakah penggantinya selain H2O2 3% ?
dr. Hudiyati Agustini
06 Desember 2022
Pinggir bibir sering pecah dan perih - Kulit Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Risty SpDV, pasien dewasa muda mengeluh seringkali pinggir bibir pecah dan perih, hilang timbul, demam disangkal. Apakah termasuk angular chelitis?...
dr. Retma Rosela Nurkayanty
01 Desember 2022
Diagnosis keluhan lesi di hidung pada anak umur 8 tahun
Oleh: dr. Retma Rosela Nurkayanty
4 Balasan
Alodokter, izin berdiskusi Saya menemukan kasus adanya pasien anak berumur 8 tahun dengan keluhan adanya lesi di hidung sejak 1 minggu. Awalnya kecil di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.