Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Chlorhexidine general_alomedika 2021-04-19T14:29:47+07:00 2021-04-19T14:29:47+07:00
Chlorhexidine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Chlorhexidine

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Di Indonesia, formulasi chlorhexidine yang digunakan sebagai antiseptik topikal kulit adalah larutan dengan konsentrasi 2,5%, 4%, dan 5%. Terkadang, obat ini tersedia dalam paduan dengan cetrimide. Chlorhexidine glukonat yang dipakai untuk keperluan kesehatan oral tersedia dalam konsentrasi 0,2% sebagai cairan kumur dan spray.[2,6]

Bentuk Sediaan

Sediaan chlorhexidine bervariasi antar negara. Beberapa negara memiliki chlorhexidine diglukonat 1% dalam bentuk gel, chlorhexidine 0,12% dalam bentuk cairan mulut, chlorhexidine glukonat 0,25% dalam bentuk krim, chlorhexidine asetat 0,05% dalam bentuk cairan, dan chlorhexidine dalam bentuk chip periodontal.

Di Indonesia, bentuk sediaan chlorhexidine sebagai antiseptik topikal kulit adalah larutan berkonsentrasi 2,5%, 4%, dan 5%. Sementara itu, chlorhexidine yang digunakan untuk perawatan mulut adalah spray dan cairan kumur dengan konsentrasi 0,2%.[2,5,6]

Cara Penggunaan

Chlorhexidine glukonat sebagai obat kumur digunakan setelah menggosok gigi. Tanpa mencampur obat dengan air, obat dikumur selama 30 detik lalu diludahkan keluar. Obat kumur tidak boleh ditelan. Hindari makan, minum, merokok, atau membilas mulut 30–60 menit setelah penggunaan karena obat ini dapat mengalami deaktivasi bila berinteraksi dengan beberapa komponen zat tertentu.[4,9]

Penggunaan chlorhexidine glukonat dalam sediaan chip yang dimasukkan ke dalam kantong periodontal perlu menghindari tindakan flossing pada area tersebut agar tidak terjadi dislokasi chip.[11]

Untuk produk chlorhexidine topikal kulit, penggunaan diawali dengan pencucian area yang akan dirawat terlebih dahulu. Setelah itu, aplikasikan obat hanya pada area tersebut (tidak dianjurkan untuk aplikasi pada area yang luas). Hindari aplikasi pada luka yang dalam atau terbuka.

Mulut botol kemasan obat tidak boleh disentuh dan obat tidak boleh dicampur air. Aplikator seperti cotton swab atau pad juga hanya boleh digunakan sekali lalu harus dibuang. Penggunaan hand sanitizer lain dan produk topikal kulit lain perlu dihindari untuk mencegah deaktivasi chlorhexidine topikal.[4]

Cara Penyimpanan

Chlorhexidine disimpan di suhu ruangan dan dihindarkan dari paparan sinar matahari serta kelembapan. Tutup kemasan dengan rapat dan hindari pembekuan.[9,10]

Kombinasi dengan Obat Lain

Saat ini larutan antiseptik chlorhexidine banyak dikombinasikan dengan alkohol. Hal ini dikarenakan alkohol memiliki onset kerja yang paling cepat bila dibandingkan dengan chlorhexidine dan povidone iodine, sementara chlorhexidine memiliki fungsi antimikroba yang paling baik bila dibandingkan dengan alkohol dan povidone iodine. Selain itu, chlorhexidine juga tersedia dalam bentuk kombinasi dengan cetrimide.[3,5]

 

Referensi

2. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Klorheksidin. http://pionas.pom.go.id/monografi/klorheksidin
3. Lim KS, Kam PCA. Chlorhexidine - Pharmacology and Clinical Application. Anaesth Intensive Care. 2008;36:502-512.
4. Kumar SB. Chlorhexidine Mouthwash - A Review. J Pharm Sci & Res. 2017;9(9):1450-1452.
5. MIMS. Chlorhexidine: Indication, Dosage, Side Effect, and Precautions. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/chlorhexidine?mtype=generic
6. Kementerian Kesehatan RI. Daftar Obat Esensial Nasional. 2019.
9. FDA. Peridex (Chlorhexidine Gluconate 0,12% Oral Rinse). https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2013/019028s022lbl.pdf
10. Medscape. Chlorhexidine Topical. https://reference.medscape.com/drug/betasept-hibiclens-chlorhexidine-topical-999599

Farmakologi Chlorhexidine
Indikasi dan Dosis Chlorhexidine

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Antibiotik Profilaksis pada Luka
    Rasionalisasi Pemberian Antibiotik Profilaksis pada Luka
  • Debridemen Luka Berkala pada Penatalaksanaan Luka Kronik
    Debridemen Luka Berkala pada Penatalaksanaan Luka Kronik
  • Prinsip Penatalaksanaan Luka Kronik
    Prinsip Penatalaksanaan Luka Kronik
  • Efektivitas Madu dalam Perawatan Luka
    Efektivitas Madu dalam Perawatan Luka
Diskusi Terkait
Anonymous
21 hari yang lalu
Pengganti H2O2 3% untuk membersihkan luka
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok.Dalan hal membersihkan luka dg susp Mikroorganisme anaerob. Jika tdk tersedia H202 3%, adakah penggantinya selain H2O2 3% ?
dr. Hudiyati Agustini
06 Desember 2022
Pinggir bibir sering pecah dan perih - Kulit Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Risty SpDV, pasien dewasa muda mengeluh seringkali pinggir bibir pecah dan perih, hilang timbul, demam disangkal. Apakah termasuk angular chelitis?...
dr. Retma Rosela Nurkayanty
01 Desember 2022
Diagnosis keluhan lesi di hidung pada anak umur 8 tahun
Oleh: dr. Retma Rosela Nurkayanty
4 Balasan
Alodokter, izin berdiskusi Saya menemukan kasus adanya pasien anak berumur 8 tahun dengan keluhan adanya lesi di hidung sejak 1 minggu. Awalnya kecil di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.