Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pengawasan Klinis Epirubicin general_alomedika 2021-05-27T09:17:58+07:00 2021-05-27T09:17:58+07:00
Epirubicin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Epirubicin

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Pengawasan klinis selama terapi dengan epirubicin bertujuan untuk menilai derajat efek samping. Sementara itu, pemeriksaan klinis sebelum terapi bertujuan untuk menilai ada tidaknya kontraindikasi. Sebelum memulai terapi epirubicin, pasien harus dinyatakan sudah sembuh dari efek toksisitas akut pasca terapi sitotoksik sebelumnya. Efek toksisitas akut antara lain stomatitis, neutropenia, trombositopenia.[1,3]

Sebelum memulai terapi epirubicin dan selama terapi, pemeriksaan hematologis untuk menilai derajat mielosupresif, pemeriksaan fungsi hati, fungsi ginjal, fungsi jantung dan risiko kardiotoksik seperti pasien gagal jantung kronis disarankan.[1,3]

Gangguan fungsi hati yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi serum bilirubin harus disertai dengan penurunan dosis epirubicin. Apabila kadar bilirubin antara 12–30 mcg/mL, dosis harus diturunkan 50%. Apabila kadar serum bilirubin >30 mcg/mL, dosis yang diberikan adalah 25% dari dosis sebelumnya.[12]

Selain itu, pemantauan kadar serum asam urat secara berkala diperlukan sebagai penanda ada tidaknya tumor lysis syndrome, yaitu suatu keadaan yang disebabkan oleh katabolisme ekstensif purin bersama kerusakan sel cepat akibat epirubicin. Keluhan dapat dikurangi dengan menjaga hidrasi yang adekuat, alkalinisasi urine dengan pemberian sodium bikarbonat, dan pemberian allopurinol.[1,10]

Referensi

1. Drugs.com. Epirubicin. 2020. https://www.drugs.com/monograph/epirubicin.html
3. Data Sheet-New Zealand. Dbl™ Epirubicin Hydrochloride Solution For Injection. 2017. https://www.medsafe.govt.nz/profs/Datasheet/d/dblepirubicinhydrochorideinj.pdf
10. BC Cancer Drug Manual. Epirubicin. 2019. http://www.bccancer.bc.ca/drug-database-site/Drug%20Index/Epirubicin_monograph.pdf

Kontraindikasi dan Peringatan Ep...

Artikel Terkait

  • Keamanan Jangka Panjang Kehamilan Pasca Kanker Payudara
    Keamanan Jangka Panjang Kehamilan Pasca Kanker Payudara
  • Alkohol Meningkatkan Risiko Kanker Payudara
    Alkohol Meningkatkan Risiko Kanker Payudara
  • Evaluasi Massa Payudara di Layanan Primer
    Evaluasi Massa Payudara di Layanan Primer
  • Red Flag Benjolan Payudara
    Red Flag Benjolan Payudara
  • Seberapa Penting Pemeriksaan Gen pada Kanker Payudara
    Seberapa Penting Pemeriksaan Gen pada Kanker Payudara

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
27 hari yang lalu
Terapi Hormonal Ca Mammae - Kedokteran Nuklir Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Ivana, SpKN(K), MKes, FANMB,Ijin bertanya dok, saya pernah membaca di beberapa jurnal kalau pada nuclear medicine bisa dilakukan terapi hormonal pada...
Anonymous
15 Februari 2022
Breast Augmentation pada Survivor Ca Mammae - Bedah Plastik Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Putu, Sp.BP-RE,Pada pasien survivor ca mammae dengan riwayat mastektomi, apakah boleh dilakukan breast augmentation? Jika boleh, kapan sebaiknya...
Anonymous
04 Februari 2022
Kapan pasien kanker payudara perlu radioterapi - Onkologi Radiasi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Steven Octavianus, Sp.Onk.RadMohon bertanya, Dok. Pasien kanker payudara yang disarankan untuk radioterapi adalah pasien yang kanker stage apa ya,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.