Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Favipiravir general_alomedika 2020-05-27T11:25:59+07:00 2020-05-27T11:25:59+07:00
Favipiravir
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Favipiravir

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Penggunaan favipiravir dikontraindikasikan pada kehamilan karena berpotensi menyebabkan teratogenesis pada janin. Penggunaan pada ibu menyusui dapat menyebabkan metabolit utama favipiravir dalam bentuk terhidroksilasi terdistribusi ke air susu ibu.[9,10,15]

Penggunaan pada Kehamilan

Penggunaan favipiravir belum disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) dan Therapeutic Good Administration (TGA). Favipiravir tidak boleh diberikan pada wanita hamil atau yang dicurigai hamil. Terdapat bukti bahwa favipiravir berpotensi menyebabkan teratogenesis. Penelitian pada model hewan mendapatkan bahwa pemberian favipiravir dengan dosis yang ekuivalen dengan dosis pada manusia menyebabkan terjadinya kematian embrionik atau abortus pada trimester pertama dan teratogenesis. Akibat adanya potensi efek yang tidak diinginkan ini, tidak ada penelitian pada manusia yang melibatkan wanita hamil dan menyusui. Untuk membatasi risiko teratogenisitas, the Japanese drug bureau memberikan peringatan agar obat ini tidak digunakan pada wanita usia reproduktif dan dihindari penggunaannya apabila terdapat pilihan obat lain yang dapat digunakan.[10,15]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Metabolit utama favipiravir dalam bentuk terhidroksilasi juga terdistribusi ke dalam ASI, sedangkan pemberian obat ini kepada bayi dan anak belum ada penelitiannya. Karena itu, apabila favipiravir harus diberikan pada ibu menyusui sebaiknya ibu diinstruksikan untuk berhenti menyusui.[9,10]

 

Referensi

9. Informatorium Obat COVID-19 di Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Maret 2020. Hal.41-48
10. Favipiravir Prescribing Information. Center of Disease Control and Prevention. Diakses dari: https://www.cdc.gov.tw/File/Get/ht8jUiB_MI-aKnlwstwzvw
15. Pilkington V, Pepperrell T, Hill A. A Review of the Safety of Favipiravir - A Potential Treatment in the COVID-19 Pandemic?. J Virus Erad. 2020 Apr 30;6(2):45-51

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Fa...

Artikel Terkait

  • Efikasi Masker Bedah dan Masker Respirator N95 untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan pada Tenaga Medis
    Efikasi Masker Bedah dan Masker Respirator N95 untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan pada Tenaga Medis
  • Upaya Kesehatan Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona
    Upaya Kesehatan Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona
  • Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
    Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
  • Dampak Penggunaan Masker saat Olahraga di Era Pandemi COVID-19
    Dampak Penggunaan Masker saat Olahraga di Era Pandemi COVID-19
  • Efek Jangka Panjang dari COVID-19
    Efek Jangka Panjang dari COVID-19

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
9 hari yang lalu
Terapi inhalan untuk pasien anak dengan batuk pilek
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter izin bertanya, saya sering menemukan psien anak dengan bapil, ortu selalu meminta anak untuk d nebu untuk meengeluarkan dahak, karna mnurut ibu,...
dr. ALOMEDIKA
26 Agustus 2022
Trending! Top 5 Artikel Kewaspadaan Pandemi di ALOMEDIKA
Oleh: dr. ALOMEDIKA
6 Balasan
ALO Dokter!Di saat kasus COVID-19 masih terus meningkat, masyarakat dikejutkan dengan kabar kasus pertama konfirmasi infeksi cacar monyet di Indonesia. Tidak...
Anonymous
13 Agustus 2022
D-dimer pada pasien post COVID sedikit mengingkat, apakah perlu terapi?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, selamat pagi.Izin konsul pasien lansia suami istriKeduanya selesai isoman dengan gejala ringan dan memeriksa d-dimer.Untuk suami usia 70 thn,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.