Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Favipiravir general_alomedika 2022-02-07T08:36:02+07:00 2022-02-07T08:36:02+07:00
Favipiravir
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Favipiravir

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Favipiravir diindikasikan untuk terapi infeksi virus influenza pandemik baru, terbatas untuk pengobatan kasus yang tidak membaik dengan antivirus lainnya. Saat ini obat ini digunakan sebagai obat uji untuk COVID-19. Belum ada penelitian mengenai dosis untuk terapi flu burung maupun virus ebola.[9,10]

Influenza

Untuk terapi influenza, dosis favipiravir yang diberikan adalah:

  • Dewasa: 1600 mg 2 kali sehari pada hari pertama, dilanjutkan dengan dosis 600 mg yang diberikan 2 kali sehari selama empat hari berikutnya. Total pengobatan dengan favipiravir dilakukan selama 5 hari[9,10]

Obat Uji COVID-19

Untuk pasien COVID-19, berdasarkan WHO diberikan loading dose 1600 mg pada hari ke-1, dilanjutkan dengan 600 mg 2 kali sehari. Mulai diberikan pada hari ke-2 sampai tidak lebih dari 14 hari.[10]

Di Indonesia, saat ini favipiravir sudah disetujui oleh BPOM untuk penggunaan darurat COVID-19. Sesuai protokol, dosis favipiravir yang diberikan adalah:

  • Gejala ringan: 600 mg/12 jam/oral, selama 5 hari
  • Gejala sedang dan berat: loading dose 1600 mg/12 jam/oral pada hari ke-1, dilanjutkan dengan dosis 2x600 mg pada hari ke-2 hingga ke-5[9,14]

Penggunaan pada Anak

Belum terdapat penelitian mengenai penggunaan favipiravir pada anak-anak. Pada studi hewan menggunakan anjing berusia 8 minggu, terjadi kematian setelah pemberian obat hari ke-20, dengan dosis 60 mg/kg/hari yang lebih rendah dari dosis letal pada anjing muda berusia 7-8 bulan. Pada tikus berusia 6 hari dan anjing berusia 8 minggu, dilaporkan terjadi abnormalitas gait, atropi dan vakuolisasi serat otot skeletal, serta degenerasi/nekrosis/mineralisasi otot papilaris.[10,13]

 

 

 

Referensi

9. Informatorium Obat COVID-19 di Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Maret 2020. Hal.41-48
10. Favipiravir Prescribing Information. Center of Disease Control and Prevention. Diakses dari: https://www.cdc.gov.tw/File/Get/ht8jUiB_MI-aKnlwstwzvw
13. Report on the Deliberation Result. The Pharmaceuticals and Medical Devices Agency Japan. Diakses dari: https://www.pmda.go.jp/files/000210319.pdf
14. Protokol Tatalaksana COVID-19. PDPI,PERKI,PAPDI,PERDATIN,IDAI. Edisi 1. April 2020

Formulasi Favipiravir
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Kortikosteroid untuk Penanganan COVID-19
    Kortikosteroid untuk Penanganan COVID-19
  • Koagulopati pada COVID-19
    Koagulopati pada COVID-19
  • Kelainan Kardiovaskular Akibat COVID–19
    Kelainan Kardiovaskular Akibat COVID–19
  • Efikasi Konsumsi Zinc untuk Meringankan Gejala Common Cold
    Efikasi Konsumsi Zinc untuk Meringankan Gejala Common Cold
  • Efikasi Masker Bedah dan Masker Respirator N95 untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan pada Tenaga Medis
    Efikasi Masker Bedah dan Masker Respirator N95 untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan pada Tenaga Medis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Intan Fajriani
10 Februari 2023
Live Webinar Alomedika - Pengujian Kombo COVID-19 dan Influenza A/B untuk Diagnosa dan Terapi yang Cepat dan Akurat.Sabtu, 11 Februari 2023.
Oleh: dr. Intan Fajriani
7 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Pengujian Kombo COVID-19 dan Influenza A/B untuk Penentuan Diagnosa dan Terapi yang Cepat dan...
Anonymous
31 Januari 2023
Terapi inhalan untuk pasien anak dengan batuk pilek
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter izin bertanya, saya sering menemukan psien anak dengan bapil, ortu selalu meminta anak untuk d nebu untuk meengeluarkan dahak, karna mnurut ibu,...
dr. ALOMEDIKA
26 Agustus 2022
Trending! Top 5 Artikel Kewaspadaan Pandemi di ALOMEDIKA
Oleh: dr. ALOMEDIKA
6 Balasan
ALO Dokter!Di saat kasus COVID-19 masih terus meningkat, masyarakat dikejutkan dengan kabar kasus pertama konfirmasi infeksi cacar monyet di Indonesia. Tidak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.