Indikasi dan Dosis Favipiravir
Favipiravir diindikasikan untuk terapi infeksi virus influenza pandemik baru, terbatas untuk pengobatan kasus yang tidak membaik dengan antivirus lainnya. Saat ini obat ini digunakan sebagai obat uji untuk COVID-19. Belum ada penelitian mengenai dosis untuk terapi flu burung maupun virus ebola.[9,10]
Influenza
Untuk terapi influenza, dosis favipiravir yang diberikan adalah:
- Dewasa: 1600 mg 2 kali sehari pada hari pertama, dilanjutkan dengan dosis 600 mg yang diberikan 2 kali sehari selama empat hari berikutnya. Total pengobatan dengan favipiravir dilakukan selama 5 hari[9,10]
Obat Uji COVID-19
Untuk pasien COVID-19, berdasarkan WHO diberikan loading dose 1600 mg pada hari ke-1, dilanjutkan dengan 600 mg 2 kali sehari. Mulai diberikan pada hari ke-2 sampai tidak lebih dari 14 hari.[10]
Di Indonesia, saat ini favipiravir sudah disetujui oleh BPOM untuk penggunaan darurat COVID-19. Sesuai protokol, dosis favipiravir yang diberikan adalah:
- Gejala ringan: 600 mg/12 jam/oral, selama 5 hari
- Gejala sedang dan berat: loading dose 1600 mg/12 jam/oral pada hari ke-1, dilanjutkan dengan dosis 2x600 mg pada hari ke-2 hingga ke-5[9,14]
Penggunaan pada Anak
Belum terdapat penelitian mengenai penggunaan favipiravir pada anak-anak. Pada studi hewan menggunakan anjing berusia 8 minggu, terjadi kematian setelah pemberian obat hari ke-20, dengan dosis 60 mg/kg/hari yang lebih rendah dari dosis letal pada anjing muda berusia 7-8 bulan. Pada tikus berusia 6 hari dan anjing berusia 8 minggu, dilaporkan terjadi abnormalitas gait, atropi dan vakuolisasi serat otot skeletal, serta degenerasi/nekrosis/mineralisasi otot papilaris.[10,13]