Pengawasan Klinis Favipiravir
Pengawasan klinis pemberian favipiravir harus dilakukan karena berhubungan dengan sifat farmakologis dan efek samping obat tersebut, antara lain:
- Dilaporkan adanya gejala psikoneurotik seperti perilaku abnormal, meskipun belum jelas hubungan sebab akibatnya. Perlu dilakukan pengawasan, terutama untuk pasien di bawah umur, misalnya tidak ditinggal sendirian di rumah selama diterapi dengan favipiravir
- Pemberian favipiravir dapat meningkatkan kadar asam urat sehingga perlu dilakukan pemantauan kadar asam urat, terutama pada pasien gout atau hiperurisemia
- Dapat dilakukan pemantauan terhadap efek samping lain yang mungkin ditimbulkan melalui pemeriksaan laboratorium, seperti tes fungsi hati dan pemeriksaan darah lengkap
- Infeksi virus influenza dapat disertai dengan komplikasi infeksi bakteri. Pada kasus yang dicurigai terdapat infeksi bakteri, penegakkan diagnosis harus segera dilakukan disertai dengan pemberian terapi yang adekuat, misalnya dengan pemberian antibiotik[9,10,15]