Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Isoniazid irfan 2025-03-18T13:34:46+07:00 2025-03-18T13:34:46+07:00
Isoniazid
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Isoniazid

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Farmakologi isoniazid adalah menghambat sintesis mycolic acid, yang merupakan komponen esensial dinding sel mikobakterium. Obat ini bersifat bakterisidal terhadap Mycobacterium tuberculosis.[3,9]

Farmakodinamik

Mycolic acid merupakan komponen esensial pada dinding sel mikobakterium. Penggunaan isoniazid (INH) akan menghambat enzim yang berperan dalam sintesis mycolic acid ini. Mekanisme inilah yang menimbulkan efek terapi bakterisidal terhadap organisme Mycobacterium tuberculosis.

Bakteri Mycobacterium tuberculosis ini aktif berkembang biak secara intraseluler dan ekstraseluler, yang dapat menginfeksi tubuh manusia secara sistemik. Sehingga INH dapat digunakan untuk terapi berbagai penyakit tuberkulosis, seperti TB paru, TB osteomyelitis, dan TB spondylitis.[3,9]

Farmakokinetik

Absorpsi INH berlangsung cepat setelah pemberian secara oral, dan terdistribusi secara luas ke seluruh cairan tubuh dan jaringan. Metabolisme isoniazid utamanya terjadi di hepar melalui proses asetilasi. Eliminasi obat ini terutama melalui ginjal.[3,4,9-11]

Absorbsi

INH peroral akan diabsorpsi cepat, tetapi dipengaruhi makanan dalam lambung. Obat ini sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan perut kosong, karena absorpsi dan bioavailabilitasnya akan menurun secara signifikan jika bersama dengan makanan. Dalam waktu 1−2 jam setelah dikonsumsi peroral, INH mencapai kadar puncak dalam serum. Kadar puncak ini akan menurun 50% dalam waktu 6 jam kemudian.[3,6,11,12]

Distribusi

Setelah dikonsumsi, INH terdistribusi secara luas ke seluruh cairan tubuh dan jaringan, termasuk cairan serebrospinal, pleura, dan rongga abdomen. Akumulasi terbesar di hepar, tetapi juga terdeteksi di saliva, sputum, dan feses. Volume distribusi INH sekitar 0,6 L/kg, dan sekitar 10% berikatan dengan protein plasma.[11,12]

Metabolisme

Metabolisme utama INH terjadi di hepar, di mana sebagian besar (50−90%) melalui proses asetilasi oleh enzim arylamenine N-acetyltransferase 2 (NAT2) menjadi N-acetylisoniazid. Kemudian bertransformasi menjadi isonicotinic acid dan monoacetylhydrazine.[4,10,11]

Monoacetylhydrazine berhubungan dengan hepatotoksisitas. Kecepatan proses asetilasi bergantung pada etnis. Hasil pilot study menunjukkan bahwa enam subjek dari etnis Melanesia di Indonesia termasuk dalam asetilator lambat, tetapi masih diperlukan studi dengan subjek yang lebih besar untuk mengetahui kecepatan asetilasi masyarakat Indonesia.[6,12,13]

Eliminasi

INH utamanya dieliminasi melalui ginjal, yaitu 50−70% dosis akan diekskresi ke urine dalam waktu 24 jam. Ekskresi ke urin sebagian besar dalam bentuk metabolit, dan sebagian kecil dalam bentuk obat yang tidak berubah.[4,10]

Sekitar <10% metabolit INH diekskresikan melalui feses. Waktu paruh obat ini untuk asetilator cepat berkisar antara 0,5−1,6 jam, sedangkan untuk asetilator lambat sekitar 2−5 jam.[6,12]

Resistensi

Resistensi terhadap INH berisiko menyebabkan kegagalan terapi, relapse penyakit, dan resistensi obat antituberkulosis lain sehingga muncul TB MDR (multi drugs resistant). Mekanisme resistensi INH yang paling sering adalah mutasi gen katG, terutama pada kodon 315. Sekitar 64% isolat klinik yang resisten terhadap INH mengandung mutasi katG 315.[12,13]

Mutasi yang paling sering terjadi (95%) pada kodon 315 gen katG adalah perubahan asam amino serin menjadi treonin. Selain mutasi katG, resistensi isoniazid disebabkan oleh mutasi regio promoter inhA, yang menyebabkan dosis optimum meningkat untuk mencapai penghambatan bakteri yang komplit.

Dosis INH 10‒15 mg/kgBB/hari untuk strain dengan mutasi inhA setara dengan dosis 5 mg/kgBB/hari pada strain yang masih sensitif INH.[4,5]

 

Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH

Referensi

3. U.S. Food and Drug Administration. Isoniazid (INH) [prescribing information]. Silver Spring, MD: FDA; 2016.
4. Lempens, P., Meehan, C.J., Vandelannoote, K. et al. Isoniazid resistance levels of Mycobacterium tuberculosis can largely be predicted by high-confidence resistance-conferring mutations. Sci Rep 8, 3246 (2018). doi:10.1038/s41598-018-21378-x
6. DrugBank Online. Isoniazid (DB00951). Updated 2024.
10. Kemenkes RI. Petunjuk Teknis Manajemen dan tatalaksana TB Anak. Ministry of Health of the Republic of Indonesia. 2016. p. 3.
11. Drugs.com. Isoniazid Monograph. Drugs.com. Updated 2024.
12. Klein DJ, Boukouvala S, McDonagh EM, et al. PharmGKB Summary: Isoniazid Pathway, Pharmacokinetics (PK). Pharmacogenet Genomics. 2016;26(9):436–44.
13. Gumbo T. Chemotherapy of Tuberculosis, Mycobacterium avium Complex Disease, and Leprosy. In: Brunton L, Dandan R, Knollmann B, editors. Goodman and Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics, 13th Edition. 13th ed. Mc Graw Hill; 2018. p. 1072–4.

Pendahuluan Isoniazid
Formulasi Isoniazid

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Feby Diana Rutman
Dibalas 20 Februari 2025, 19:02
Kasus TBC paru dengan hasil rontgen TBC aktif dengan TCM no detected
Oleh: dr.Feby Diana Rutman
4 Balasan
Alo dokter mohon ijin konsul dsn diskusi, saya dokter di puskesmas memiliki pasien perempuan berumur 62 tahun, datang dengan keluhan batuk >2 bulan, demam...
Anonymous
Dibalas 04 Januari 2025, 18:25
Pasien anak dalam terapi OAT 5 bulan lebih mengalami muntah, tidak mau makan, badan agak hangat
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, izin diskusi. Pasien anak usia 2,5 tahun, dalam terapi OAT sudah 5 bulan lebih. 1 hari yg lalu muntah2 >5x, tidak mau makan, badan agak hangat....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.