Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Vancomycin general_alomedika 2022-10-07T10:55:30+07:00 2022-10-07T10:55:30+07:00
Vancomycin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Vancomycin

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Efek samping utama vancomycin adalah nefrotoksisitas dan ototoksisitas, namun efek samping ini semakin menurun dengan adanya perbaikan produk vancomycin. vancomycin akan berinteraksi dengan obat-obat nefrotoksik, kortikosteroid, warfarin, dan obat-obat lainnya.

Efek Samping

Efek samping vancomycin yang banyak ditemukan adalah nefrotoksisitas dan ototoksisitas. Kedua efek samping ini banyak ditemukan pada awal-awal pembuatan vancomycin. Vancomycin yang pertama kali digunakan secara komersial mengandung campuran dengan bahan lain. Campuran ini membentuk 70% sediaan vial vancomycin. Sejak tahun 1970, sediaan vancomycin telah diperbaharui dan efek samping ototoksisitas dan nefrotoksisitas berkurang secara signifikan. [2]

Nefrotoksisitas

Nefrotoksisitas akibat penggunaan vancomycin terjadi akibat efek toksik obat terhadap sel-sel di tubulus proksimal. vancomycin diduga menginduksi stres oksidatif sehingga menyebabkan iskemia pada sel-sel tubular yang berujung pada kerusakan tubuloitersisial akut. Selain itu, vancomycin juga diduga membentuk presipitat di bagian silinder ginjal sehingga menyebabkan obstruksi. [12,23]

Walaupun kejadian nefrotoksik sudah berkurang, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko toksisitas pada ginjal, yaitu penggunaan dalam dosis yang tinggi (lebih dari 15 mg/Liter), durasi penggunaan yang lama (lebih dari 7 hari), adanya riwayat gangguan pada ginjal, dan penggunaan bersamaan dengan obat nefrotoksik lain. [24-26]

Red Man Syndrome

Gejala lain yang juga sering ditemukan saat pemberian vancomycin adalah “red man syndrome” karena menunjukkan gejala berupa eritema dan disertai dengan sensasi kesemutan di wajah, batang tubuh bagian atas, dan ekstremitas atas. Walaupun didasari oleh pelepasan histamin oleh sel mast dan tampak seperti reaksi alergi, efek samping ini disebut sebagai pseudo alergi karena mekanismenya tidak didasari oleh proses imunologi.

Efek samping ini timbul karena pemberian vancomycin yang terlalu cepat dan akan berkurang jika pemberian infus vancomycin diperlambat. Untuk mencegah timbulnya efek samping ini, diphenhydramine dan ranitidin dapat diberikan sebelum pemberian infus vancomycin. [27]

Efek samping lain yang juga sering muncul adalah demam, menggigil, flebitis, mual, nyeri perut, dan hipokalemia. Efek samping lain yang dapat muncul dapat dilihat pada tabel berikut. [28]

Tabel 3. Efek Samping Vancomycin

Sistem Organ Efek Samping
Gastrointestinal Mual (17%); nyeri perut (15%); muntah, diare, flatulens (1 – 10%); enterokolitis pseudomembran, kolitis (<0,01%); peritonitis kimiawi, konstipasi
Metabolik Hipokalemi (13%)
Kulit Eksantem, gatal, urtikaria (1 – 10%); eritema (0,1 – 1%); nekrolisis epidermal toksik (0,01 – 0,1%); dermatitis eksfoliatif, dermatosis bulosa linear IgA, sindrom Lyell, sindrom Steven Johnson (<0,01%); eksantem pustulosis generalisata akut
Kardiovaskular Penurunan tekanan darah, edema perifer, flebitis (1 – 10%); tromboflebitis (0,1 – 1%); vaskulitis (0,01 – 0,1%); henti jantung (<0,01%); bradikardi, syok kardiogenik, hipotensi, palpitasi, nyeri dada, takikardi
Ginjal Peningkatan serum kreatinin dan urea, insufisiensi renal (1 – 10%); gagal ginjal akut, nefritis intersisial (0,01 – 0,1%)
Sistem Indra Gangguan pendengaran permanen atau transien (0,1 – 1%); ototoksisitas, tinitus (0,01 – 0,1%); hemorrhagic occlusive retinal vasculitis (HORV) pasca pemberian intravitreal atau intrakameral, gangguan penglihatan permanen
Respiratori Dispneu, stridor (1 – 10%); mengi
Muskulpskeletal Nyeri punggung (1 – 10%); nyeri dada, spasme otot (0,01 – 0,1%)
Sistem saraf Nyeri kepala (1 – 10%); pusing, vertigo (0,01 – 0,1%)
Genitourinari

Infeksi saluran kemih (1 – 10%); sedimen granular pada urin

Hematologi Eosinofilia (0,1 – 1%); agranulositosis, leukopenia, pansitopenia, neutropenia reversibel, trombositopenia (0,01 – 0,1%); anemia
Imunologi

Reaksi anafilaksis, superinfeksi (0,01 – 0,1%)

Psikiatri

Depresi, insomnia

Hepatik Peningkatan enzim transaminase
Lain-lain

Fatigue, inflamasi pada mukosa, demam (1 – 10%)

Sumber: dr. Shofa, 2019 [28]

Interaksi Obat

vancomycin memiliki beberapa interaksi dengan obat-obat lain, terutama yang diberikan secara sistemik. vancomycin tidak direkomendasikan diberikan bersamaan dengan obat-obat lain yang bersifat nefrotoksik seperti piperasilin/tazobaktam, tobramycin, amikacin, gentamicin, aminoglikosida, amfoterisin B, bacitracin, dan obat lainnya. Interaksi vancomycin dengan obat lain dapat dilihat pada tabel berikut. [8,13]

Tabel 4. Interaksi Vancomycin dengan Obat lain

Interaksi Obat
Meningkatkan risiko perdarahan Warfarin
Menurunkan respons imun vaksin Vaksin hidup
Meningkatkan kerja blokade muskular Obat untuk relaksasi otot
Meningkatkan kadar trospium Trospium
Menyebabkan eritema, flushing, dan reaksi anafilaktoid Obat-obat anastesi
Meningatkan retensi cairan dan risiko hipernatremia Kortikosteroid, NaCl, dan litium
Kolestiramin dapat mengikat vancomycin sehingga menurunkan dosis vancomycin. Gunakan vancomycin 1 jam sebelum atau 4 jam sesudah pemberian kolestiramin Kolestiramin

Sumber: dr. Shofa, 2019 [8,13]

Penggunaan vancomycin tidak memiliki interaksi dengan alkohol, rokok, dan makanan sehari-hari. Pemberian vancomycin juga tidak mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. [8,13]

Referensi

2. Rubinstein E, Keynan Y. Vancomycin revisited – 60 years later. Frontiersin. 2014;217(2):1-7
8. Prescriber’s digital reference. Vancomycin- drug summary. 2018. Available from: https://www.pdr.net/drug-summary/Vancocin-vancomycin-hydrochloride-802
12. Gupta A, Biyani M, Khaira A. Vancomycin nephrotoxicity; myths and facts. Neth J Med. 2011;69(9):379‐383
13. Patel S, Preuss CV, Bernice F. Vancomycin. [Updated 2019 Aug 13]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459263/
23. Pazhayattil GS, Shirali AC. Drug‐induced impairment of renal function. Int J Nephrol Renovasc Dis. 2014;7:457‐468
24. van Hal SJ, Paterson DL, Lodise TP. Systematic review and metaanalysis of vancomycin-induced nephrotoxicity associated with dosing schedules that maintain troughs between 15 and 20 mg/liter. Antimicrob Agents Chemother. 2013;57:734–744
25. Pritchard L, Baker C, Leggett J, Sehdev P, Brown A, Bayley KB. Increasing vancomycin serum trough concentrations and incidence of nephrotoxicity. Am J Med. 2010;123:1143–1149
26. Panwar B, Johnson VA, Patel M, Balkovetz DF. Risk of vancomycin-induced nephrotoxicity in the population with chronic kidney disease. Am J Med Sci. 2013;345:396–369
27. Martel TJ, Jamil RT, King KC. Red Man Syndrome. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482506/
28. Drugs.com. Vancomycin side effects. 2019. Available from: https://www.drugs.com/sfx/vancomycin-side-effects.html#for-professionals

Indikasi dan Dosis Vancomycin
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Prosedur Dental Invasif Tidak Meningkatkan Risiko Endokarditis Infektif
    Prosedur Dental Invasif Tidak Meningkatkan Risiko Endokarditis Infektif
Diskusi Terkait
dr.Kevin Adrian
08 November 2022
Risiko dan profilaksis endokarditis infektif pada pasien HIV - Jantung Ask the Expert
Oleh: dr.Kevin Adrian
2 Balasan
Alo dr. Badai Sp.JP, selamat siang Dok, mohon izin bertanya:1. Pasien HIV termasuk kelompok rentan untuk terkena endokarditis infeksi, apakah ada edukasi...
dr.Hengky
09 Maret 2019
timing untuk mitral valve replacement pada pasien stroke emboli ec infective endocarditis
Oleh: dr.Hengky
3 Balasan
Selamat siang Saya ada case di ICU wanita muda 36 tahun dengan stroke infark emboli luas dengan MR severe dengan vegetasi, kultur endocarditis pseudomonas...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.