Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Vancomycin general_alomedika 2022-10-07T10:55:15+07:00 2022-10-07T10:55:15+07:00
Vancomycin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Vancomycin

Oleh :
dr.Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Formulasi vancomycin tersedia dalam bentuk serbuk untuk injeksi, larutan untuk intravena, kapsul, dan suspensi untuk oral.

Bentuk Sediaan

Vancomycin tersedia dalam 4 bentuk, yaitu kapsul, sediaan suspensi untuk oral, sediaan serbuk untuk injeksi, dan larutan intravena.

Injeksi

Sediaan injeksi untuk vancomycin adalah:

  • Serbuk injeksi : 1 gram, 1.25 gram, 1.5 gram, 5 gram, 10 gram, 100 gram, 250 mg, 500 mg, 750 mg.
  • Larutan intravena : 1.5 gram/300 mL dan 1 gram/200 mL. [4,8]

Kapsul

Sediaan kapsul vankomsin adalah:

  • 125 mg
  • 250 mg [4,8]

Suspensi

Sediaan suspensi vancomycin adalah:

  • 25 mg/mL
  • 50 mg/mL [4,8]

Cara Penggunaan

Vancomycin dapat di berikan secara oral dan intravena.

Pemberian secara Oral

Vancomycin dalam bentuk kapsul dapat dikonsumsi secara langsung, baik dengan atau tanpa makanan. Kapsul tidak dapat dikunyah atau dihancurkan.

Vancomycin dalam bentuk serbuk untuk suspensi harus dilarutkan terlebih dahulu sesuai dengan petunjuk yang ada pada kemasan. vancomycin sediaan serbuk untuk suspensi biasanya terdiri dari dua botol, yaitu botol berisi serbuk dan botol pelarut. [8,13]

Pemberian secara Intravena

Sediaan serbuk untuk injeksi perlu dilarutkan dengan pelarut yang disediakan sebelum diberikan kepada pasien. Konsentrasi vancomycin yang direkomendasikan adalah 5 mg/mL. Peningkatan konsentrasi sampai 10 mg/mL dapat dipertimbangkan pada pasien yang membutuhkan restriksi cairan. [8,13]

Sediaan intravena ini biasanya diberikan dalam waktu minimal 60 menit atau dengan kecepatan maksimal 10 mg/menit. Pemberian yang terlalu cepat akan meningkatkan efek samping red man syndrome. [1,2,8,13]

Pemberian intravena secara kontinu tidak disarankan karena tidak memiliki keuntungan dibandingkan dengan pemberian secara intermiten. Jika tetap ingin diberikan, dosis awal pemberian yang digunakan adalah 1 – 2 gram dalam 1.000 mL natrium klorida 0,9%. [2]

Pemberian melalui Rektal

Pemberian vancomycin melalui rektal dapat dilakukan untuk tata laksana Clostridium difficile. vancomycin 500 – 1.000 mg dilarutkan dalam 100 – 500 mL NaCl 0,9%. Larutan ini diberikan melalui rektal dalam waktu 15 menit kemudian selang ditahan dengan klem dalam waktu 1 – 2 jam. [8,15]

Cara Penyimpanan

Cara penyimpanan vancomycin tergantung dari bentuk sediaan.

Suspensi

Vancomycin dalam bentuk suspensi yang sudah terkonstitusi harus disimpan dalam kulkas dengan suhu 2 – 8oC dan tidak boleh dibekukan. Suspensi yang belum habis setelah 14 hari harus dibuang. [8,16]

Injeksi

Sediaan serbuk untuk injeksi yang telah di rekonstitusi disimpan dalam kulkas dengan suhu 2 – 8oC sampai 14 hari (khusus untuk pelarut dekstrosa 5% atau natrium klorida 0,9%). Sediaan serbuk untuk infus set tidak dapat disimpan setelah di rekonstitusi. [17] Semua sediaan vancomycin yang telah di rekonstitusi harus ditutup dengan rapat dan terlindung dari cahaya matahari. [16,17]

Kombinasi dengan Obat Lain

Secara teori, vancomycin dapat dikombinasikan dengan antibiotik lain untuk tatalaksana infeksi Staphylococcus aureus yang resisten terhadap metisilin. Contoh kombinasi yang digunakan adalah vancomycin dengan rifampicin, gentamicin, aminoglikosida lainnya, beta laktam, clindamycin, linezolid, atau quinupristin-dalfopristin.

Akan tetapi, kombinasi ini ternyata tidak memiliki dasar bukti yang cukup dan beberapa kombinasi dapat meningkatkan risiko efek samping nefrotoksisitas dari vancomycin. [18]

Resistensi Obat

Resistensi terhadap vancomycin mulai ditemukan pada bakteri Enterokokus sejak tahun 1980an, penyakit ini dikenal dengan nama Vancomycin-Resistant Enterococci Infection (VRE). Resistensi ini disebabkan oleh adanya perubahan struktur D-alanyl D-alanin pada peptida. Perubahan bentuk ini diatur oleh gen Van, Sampai saat ini telah diketahui adanya 8 tipe gen Van yang memiliki genotip dan fenotip yang berbeda-beda. Bakteri Enterococcus galinarum dan Enterococcus casseliflavus diketahui membawa gen VanC. Risiko infeksi oleh Enterokokus resisten vancomycin akan meningkat pada pasien yang dirawat inap dalam jangka waktu yang lama, terutama pada ruang rawat intensif, ruang hemato-onkologi, atau bangsal bedah. [18,19]

Resistensi vancomycin terhadap Staphylococcus aureus atau yang dikenal dengan Vancomycin-Resistant Staphylococcus aureus (VRSA) mulai muncul pada tahun 2002. Resistensi ini didefinisikan sebagai kadar minimum inhibitory concentration (MIC) ≥ 16 μg/mL. Pada resistensi terhadap S. aureus gen vanA lebih banyak ditemukan. [20]

Referensi

1. Bruniera FR, Ferreira FM, Saviolli LRM, Bacci MR, Feder D, Azzalis LA,et al. The use of vancomycin with its therapeutic and adverse effects: a review. Eur Rev Med Pharmacol Sci. 2015;19:694-700
2. Rubinstein E, Keynan Y. Vancomycin revisited – 60 years later. Frontiersin. 2014;217(2):1-7
4. Drugs.com. Vancomycin. 2019. Available from: https://www.drugs.com/ppa/vancomycin.html
8. Prescriber’s digital reference. Vancomycin- drug summary. 2018. Available from: https://www.pdr.net/drug-summary/Vancocin-vancomycin-hydrochloride-802
13. Patel S, Preuss CV, Bernice F. Vancomycin. [Updated 2019 Aug 13]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459263/
15. Gold Standard. Drug monograph: vancomycin. 2018. Available from: https://remote-lib.ui.ac.id:2066/#!/content/drug_monograph/6-s2.0-638?scrollTo=%23Contraindications
16. Woburn MA. Firvanq (vancomycin oral solution compounding kit) package insert. CutisPharma, Inc. 2018
17. Deerfield IL. Vancomycin pre-mixed Galaxy intravenous solution package insert. Baxter Healthcare Corporation. 2017
18. Deresinski S. Vancomycin in combination with other antibiotics for the treatment of serious methicillin-resistant Staphylococcus aureus infections. Clinical Infectious Diseases. 2009;49(7):1072–1079
19. Boyd DA, Willey BM, Fawcett D, Gillani N, Mulvey MR. Molecular characterization of Enterococcus faecalis N06-0364 with low-level vancomycin resistance harboring a novel d-Ala-d-Ser gene cluster, vanL. Antimicrob Agents Chemother. 2008;52(7):2667–72
20. Yoon YK, Lee SE, Lee J, Kim HJ, Kim JY, Park DW, et al. Risk factors for prolonged carriage of vancomycin-resistant Enterococcus faecium among patients in intensive care units: a case-control study. J Antimicrob Chemother. 2011;66(8):1831–8

Farmakologi Vancomycin
Indikasi dan Dosis Vancomycin

Artikel Terkait

  • Prosedur Dental Invasif Tidak Meningkatkan Risiko Endokarditis Infektif
    Prosedur Dental Invasif Tidak Meningkatkan Risiko Endokarditis Infektif
  • Pembedahan untuk Mencegah Embolisme pada Endokarditis: Indikasi dan Pemilihan Waktu
    Pembedahan untuk Mencegah Embolisme pada Endokarditis: Indikasi dan Pemilihan Waktu
Diskusi Terkait
dr.Kevin Adrian
Dibalas 08 November 2022, 14:00
Risiko dan profilaksis endokarditis infektif pada pasien HIV - Jantung Ask the Expert
Oleh: dr.Kevin Adrian
2 Balasan
Alo dr. Badai Sp.JP, selamat siang Dok, mohon izin bertanya:1. Pasien HIV termasuk kelompok rentan untuk terkena endokarditis infeksi, apakah ada edukasi...
dr.Hengky
Dibalas 09 Maret 2019, 15:56
timing untuk mitral valve replacement pada pasien stroke emboli ec infective endocarditis
Oleh: dr.Hengky
3 Balasan
Selamat siang Saya ada case di ICU wanita muda 36 tahun dengan stroke infark emboli luas dengan MR severe dengan vegetasi, kultur endocarditis pseudomonas...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.