Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Penisilamin general_alomedika 2023-01-31T11:18:43+07:00 2023-01-31T11:18:43+07:00
Penisilamin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Penisilamin

Oleh :
dr. Andreas Michael Sihombing
Share To Social Media:

Efek samping pemberian penisilamin atau penicillamine dapat mengakibatkan kematian, sehingga penggunaan penisilamin harus disertahui pengetahuan yang cukup terkait toksikologi dan efek samping obat ini. Efek samping yang dapat mengakibatkan kematian di antaranya leukopenia, anemia aplastik, dan agranulositosis. Interaksi penisilamin dengan obat lain di antaranya adalah dengan isoniazid.

Efek Samping

Toksisitas akut pada pemberian penisilamin rendah, namun efek samping jangka panjangnya dapat mengakibatkan kematian. [3,7] Efek samping pemberian penisilamin yang dapat mengakibatkan kematian di antaranya leukopenia, anemia aplastik, dan agranulositosis. Efek samping lain yang dapat terjadi pada pemberian penisilamin adalah alergi serta gangguan pada sistem gastrointestinal, ginjal, dan sistem saraf serta neuromuskular.[3]

Efek Samping Hematologi

Leukopenia dan trombositopenia dapat terjadi pada sekitar 5% pasien yang mengonsumsi penisilamin. Kondisi ini dapat mengakibatkan kematian atau morbiditas yang berat.[3,16]

Leukopenia yang terjadi bersifat granulositik, dan peningkatan eosinofil dapat terlihat. Penisilamin harus dihentikan jika terjadi penurunan leukosit hingga mencapai kurang dari 3500/mm3.[3]

Trombositopenia dapat bersifat idiosinkratik atau berbasis imunitas. Penisilamin harus dihentikan jika terjadi penurunan trombosit hingga kurang dari 100.000/mm3. Terapi dapat dimulai kembali setelah dilakukan evaluasi terhadap kondisi klinis pasien berdasarkan penilaian dokter.[3]

Pemeriksaan darah lengkap dan hitung jenis pada pasien yang memulai pengobatan dengan penisilamin harus dilakukan 2 kali/minggu pada bulan pertama pengobatan, setiap dua minggu selama 5 bulan, dan seterusnya dilakukan setiap bulan. Pemeriksaan darah lengkap dan hitung jenis juga sebaiknya dilakukan setelah meningkatkan dosis. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya leukopenia, trombositopenia, anemia aplastik, dan agranulositosis. Penentuan penghentian terapi dilakukan berdasarkan penilaian dokter dan hasil laboratorium.[3,16]

Alergi dan Efek Samping pada Kulit

Alergi dan efek samping pada kulit merupakan efek samping yang paling sering terjadi pada pemberian penisilamin. Sekitar 25-50% pasien dapat mengalami salah satu dari 4 kondisi di bawah ini:

  • Reaksi hipersensitivitas akut seperti ruam morbiliformis atau urtikaria

  • Dermatopati berupa gangguan serat elastis seperti elastosis perforans serpiginosa (EPS), cutis laxa, anetoderma, dan pseudo-pseudo-xanthoma elasticum (PPXE)
  • Gangguan autoimun, termasuk penyakit bulosa dan jaringan penunjang seperti lupus-erythematosus-like syndrome akibat obat
  • Gangguan kulit lain seperti lichen planus, dermatitis psoriasiformis, alopesia, dan gangguan pada kuku [5]

Penisilamin dihentikan pada sekitar 10% pasien yang mengalami efek samping pada kulit. Penghentian obat didasarkan pada penilaian dokter berdasarkan kondisi klinis pasien. Jika erupsi disertai dengan demam, atralgia, limfadenopati, penisilamin sebaiknya dihentikan.[3,5]

Kondisi berbasis alergi lain seperti tiroiditis dan hipoglikemia dapat terjadi, namun kondisi ini sangat jarang ditemukan.[3]

Efek Samping pada Ginjal

Proteinuria dengan atau tanpa hematuria dapat terjadi pada sekitar 6% pasien, dan dapat merupakan tanda terjadinya glomerulopati yang dapat berkembang menjadi sindrom nefrotik.[3]

Proteinuria dan hematuria pada pasien dapat bersifat reversibel, namun dokter harus tetap melakukan penilaian secara ketat untuk menentukan apakah penisilamin harus dihentikan. Proteinuria dan hematuria pada pemberian penisilamin dapat menjadi tanda Goodpasture-like syndrome, yaitu suatu kondisi autoimun yang ditandai oleh kerusakan ginjal dan dapat mengakibatkan kematian.[3,5]

Proteinuria yang melebihi 1 gram/24 jam atau proteinuria dengan kadar yang terus meningkat merupakan indikasi penghentian penisilamin. Di samping itu, hematuria makroskopik atau hematuria mikroskopik persisten juga merupakan indikasi penghentian penisilamin.[3]

Efek Samping pada Sistem Saraf dan Neuromuskular

Tinnitus, neuritis optik, neuropati perifer (termasuk sindrom Guillain-Barré), sindrom myasthenia (dapat berkembang menjadi myasthenia gravis) dapat terjadi pada pemberian penisilamin. Di samping itu, gangguan visual dan psikiatri, gangguan mental, agitasi, dan ansietas juga dapat terjadi. Penghentian obat didasarkan pada penilaian dokter berdasarkan kondisi klinis pasien. [3]

Interaksi Obat

Terdapat beberapa interaksi obat, antara lain:

Meningkatkan Konsentrasi Obat

Interaksi obat penisilamin dapat terjadi pada pemberian bersama dengan isoniazid. Penisilamin dapat meningkatkan efek kerja isoniazid.[3]

Meningkatkan Risiko Efek Samping Obat

Selain itu, penggunaan bersama dengan terapi emas (gold sodium thiomalate), antimalaria seperti primaquine, obat sitotoksik, oksifenbutazon, atau fenilbutazon harus dihindari. Obat-obatan tersebut dapat mengakibatkan efek samping hematologi dan kerusakan pada ginjal, dan pemberian bersama dengan penisilamin dapat memperparah efek samping tersebut.[3]

Referensi

3. U.S. Food & Drug Administration. Drug Approval Package: Cuprimine. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2004/19853s012,014lbl.pdf
5. Ishak R, Abbas O. Penicillamine revisited: historic overview and review of the clinical uses and cutaneous adverse effects. Am J Clin Dermatol. 2013 Jun;14(3):223-33. https://doi.org/10.1007/s40257-013-0022-z
7. Aaseth J, Skaug MA, Cao Y, Andersen O. Chelation in metal intoxication--Principles and paradigms. J Trace Elem Med Biol. 2015;31:260-6. https://doi.org/10.1016/j.jtemb.2014.10.001
16. Pitman SK, Huynh T, Bjarnason TA, An J, Malkhasyan KA. A case report and focused literature review of d-penicillamine and severe neutropenia: A serious toxicity from a seldom-used drug. Clin Case Rep. 2019 Apr 9;7(5):990-994. https://doi.org/10.1002/ccr3.2125

Indikasi dan Dosis Penisilamin
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Diskusi Terkait
dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
26 hari yang lalu
Rheumatology dan Pain Update 2023
Oleh: dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
1 Balasan
Rheumatology dan Pain Update 2023
dr. Gabriela Widjaja
17 Januari 2023
Terapi Komplementer dan Alternatif untuk Penyakit Reumatik Berdasarkan Basis Bukti - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Selain manajemen farmakologis, pengobatan komplementer dan alternatif juga sering digunakan untuk tata laksana penyakit reumatik. Akupuntur,...
dr. Hudiyati Agustini
10 Juni 2021
Pasien wanita 54 tahun dengan jari tangan tidak bisa ditekuk dan diluruskan sempurna - Orthopedi Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
4 Balasan
Alo dr. Hendra SpOT, pasien wanita 54 tahun mengeluh jari ke-2,ke-3, dan ke-4 tangan kanan tidak dapat ditekuk dan tidak bisa diluruskan sempurna. Jari ke-3...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.