Efek Samping dan Interaksi Obat Glipizide
Hipoglikemia adalah efek samping glipizide yang harus diwaspadai. Obat ini berinteraksi dengan berbagai obat lain seperti flukonazol dan salbutamol.
Efek Samping
Glipizide memiliki berbagai efek samping, namun sebagian besar dari efek samping ini tergantung pada dosis, bersifat transien, dan berespon baik dengan adanya penurunan dosis atau penghentian obat.
- Hipoglikemia
- Gastrointestinal: mual dan muntah, diare, konstipasi, dyspepsia
- Dermatologi (biasanya akibat reaksi alergi) : eritema, gatal, eksim, ruam makulopapular, ruam morbilliform, urtikaria, diaphoresis
- Hepatik : jaundice kolestatik, peningkatan enzim hepar, hepatitis
- Hematologi: leukopenia, agranulositosis, thrombositopenia, anemia hemolitik, anemia aplastik, pansitopenia
- Lainnya : pusing, lemas, bingung, nyeri kepala, tremor, dan gangguan visual seperti pengelihatan kabur, diplopia. Bersifat transien, dan dapat merupakan akibat hipoglikemia yang terjadi [2,4,5]
Interaksi Obat
Glipizide ditemukan berinteraksi dengan berbagai obat, misalnya flukonazol dan salbutamol.
Meningkatkan Risiko Hipoglikemia
Mikonazol, obat anti-inflamatorik non-steroid (OAINS), dan alkohol merupakan kombinasi obat yang tidak disarankan dikombinasi dengan glipizide karena dapat meningkatkan risiko hipoglikemia
Flukonazol, asam salisilat, beta-blocker, angiotensin-converting enzyme inhibitors (ACEI), dan antagonis reseptor H2 bila dikombinasikan dengan glipizide harus diberikan dengan hati-hati karena juga berpotensi menyebabkan hipoglikemia atau memperburuk efek hipoglikemia yang ada.
Meningkatkan Risiko Hiperglikemia
Danazol sebisa mungkin dihindari untuk mencegah terjadinya hiperglikemia. Kombinasi dengan simpatomimetik (misalnya salbutamol, terbutaline) dan progesteron harus diawasi karena juga dapat mengakibatkan terjadinya hiperglikemia. [2,4-6]