Farmakologi Epinefrin
Farmakodinamik
Pada penggunaan dosis tinggi akan menimbulkan aksi pada reseptor alfa adrenergik sedangkan pada dosis yang lebih kecil akan menstimulasi reseptor beta 1 dan beta 2. Aksi terhadap reseptor alfa adrenergik dan menimbulkan vasokonstriksi pada pembuluh darah sehingga menjadi pilihan utama pada anafilaksis berat yang menimbulkan keadaan syok. Aksi terhadap reseptor beta akan menimbulkan relaksasi otot polos pada bronkus sehingga dapat mengatasi wheezing dan sesak pada keadaan anafilaksis dan asma berat. Selain pada bronkus, relaksasi juga terjadi pada otot saluran cerna, uterus dan vesika urinaria.[1,2]
Farmakokinetik
Metabolisme dan eliminasi
Sebagian besar epinefrin akan dimanfaatkan oleh tubuh untuk menstimulasi resptor alfa dan beta dan hanya sebagian kecil substans yang akan dimetabolisme dan diinaktivasi oleh enzim MAO dan COMT serta diubah menjadi metabolit inaktif yaitu metadrenalin, derivat hidroksil dari asam mendelik, yang pada akhirnya akan dikonjugasi dan diekskresi di urin.
Onset
Pada penggunaan subkutan memiliki onset 5-10 menit; penggunaan inhalasi memiliki onset 1-5 menit; onset intraokular dan parenteral sangat cepat
Durasi
Pada pengunaan subkutan memiliki durasi 4-6 jam; pengunaan intramuscular memiliki durasi 1-4 jam; pengunaan inhalasi memiliki durasi 1-3 jam[1,2]
Resistensi
Kasus resistensi epinefrin sangat jarang terjadi. Resistensi epinefrin pernah dilaporkan pada pasien yang mengalami pseudohipoparatiroid[6]