Indikasi dan Dosis Thiopental
Thiopental diindikasikan untuk induksi anestesi, status konvulsi dan upaya untuk menurunkan tekanan intrakranial. Respon individu terhadap obat ini sangat bervariasi sehingga tidak ada dosis tetap. Obat harus dititrasi sesuai dengan usia, berat badan dan jenis kelamin pasien. Pasien yang lebih muda cenderung membutuhkan dosis yang lebih besar daripada pasien dewasa dan lanjut usia. Perempuan dewasa membutuhkan dosis yang lebih rendah dibanding laki-laki dewasa.
Test Dose Thiopental
Sebelum menggunakan thiopental, disarankan untuk melakukan test dose sebesar 25-75 mg (1-3 mL larutan 2.5%), kemudian pasien diobservasi selama 60 detik untuk mendeteksi adanya reaksi sensitivitas dan menilai toleransi. Bila terjadi anestesi yang dalam atau depresi napas, pertimbangkan faktor selain dari sensitivitas (misal pemberian premedikasi berlebih, tidak menggunakan larutan dengan konsentrasi berlebih).[10]
Induksi Anestesi
Thiopental sodium merupakan obat golongan barbiturat dengan waktu kerja yang sangat cepat. Oleh sebab itu, thiopental diindikasikan untuk induksi anestesi prosedur yang tidak membutuhkan waktu lama, seperti prosedur bedah singkat yang kurang dari 15 menit, intubasi, dan pemeriksaan MRI pada anak. Meskipun demikian, efek samping depresi napas harus dimonitoring ketat dengan selalu mempersiapkan ketersediaan alat bantu napas[2,13]
Dosis Dewasa
Dosis thiopental bervariasi, namun berdasarkan WHO dapat dimulai dengan 3-5 mg/kgBB dengan konsentrasi yang direkomendasikan sebesar 2,5% w/v. Pada pasien hamil dan usia tua memerlukan lebih sedikit yakni 1-3 mg/kgBB. Lakukan flush setelah administrasi.[7,8,13]
Dosis Anak
Sebuah penelitian terhadap total 300 pasien anak yang mendapatkan sedasi thiopental intravena selama MRI, menunjukkan hasil yang sangat baik. Rerata usia pasien adalah 4,7 tahun. Dengan pemberian dosis inisial 3 mg/kgbb diikuti dosis tambahan thiopental 1 mg/kg, didapatkan total sedasi selama 31,7 menit dan waktu sadar kembali selama 11 menit. Tidak ada pasien yang mengalami desaturasi oksigen maupun efek samping setelah pemberian thiopental pada penelitian tersebut.[2]
Berikut ini dosis thiopental untuk sedasi, yang didasarkan pada berat badan anak dan kondisi anak yang sehat.
Tabel 2. Dosis Anak Berdasarkan Umur
Usia anak | Dosis |
Neonatus | 3-4 mg/kg IV lalu 1 mg/kg sesuai keperluan |
Bayi | 5-8 mg/kg IV lalu 1 mg/kg sesuai keperluan |
Anak | 5-6 mg/kg IV lalu 1 mg/kg sesuai keperluan |
Sumber Tabel: EMC, 2020[10]
Peningkatan Tekanan Intrakranial
Dosis Dewasa
Berikan dosis loading 5-20 mg/kgBB thiopental dalam lebih dari 1 jam. Kemudian dapat dilanjutkan dengan infus rumatan yang dimulai dengan dosis 1-4 mg/kgBB/jam[13]
Dosis Anak
Penggunaan thiopental untuk menurunkan tekanan intra kranial pada populasi anak belum direkomendasikan[10]
Status Konvulsi
Dosis Dewasa
Dosis untuk pengobatan keadaan kejang adalah bolus 75 - 125 mg diberikan lebih dari 1 jam. Infus dosis rumatan dimulai dari 1 mg/kgBB/jam.[13]
Dosis Anak
Dosis awalnya sebesar 2 mg/kgBB, dengan maksimal dosis 5 mg/kgBB/jam.[10]
Populasi khusus
Pasien dengan perburukan fungsi hepar atau ginjal, secara umum tidak direkomendasikan penggunaan thiopental, namun bila diperlukan, harus diturunkan dosis dan laju pemberiannya. Pasien obesitas: dosis yang diperlukan proporsinya sesuai dengan berat badan. Dosis thiopental harus disesuaikan dengan lean body weight. Penurunan dosis dan laju pemberian dilakukan pada pasien dengan penyakit kardiovaskular yang parah, hipotensi atau syok, status asmatikus, dan dalam kondisi yang mungkin dapat memperlama efek hipnotik (misal premedikasi yang berlebihan, Addison's disease, myxedema, peningkatan konsentrasi BUN, anemia yang parah, asma, dan myasthenia gravis).[2,9,10]