Pengawasan Klinis Etil Klorida
Secara umum, tidak diperlukan pengawasan klinis khusus setelah penggunaan etil klorida. Namun, karena obat ini diketahui bersifat toksik terhadap hepar dan ginjal, pengawasan terkait fungsi hepar dan ginjal sebaiknya dilakukan pada penggunaan jangka panjang untuk mencegah terjadinya gangguan pada ginjal dan hepar.
Penyalahgunaan inhalasi etil klorida pernah dilaporkan. Maka, pasien yang berisiko melakukan penyalahgunaan zat atau mereka yang menggunakan etil klorida secara terus menerus, perlu dipantau terkait kemungkinan ini.
Selain itu, dapat pula terjadi radang chemical frostbite setelah penyemprotan berkepanjangan ke kulit. [1-3,5,12]