Farmakologi Etil Klorida
Farmakologi etil klorida adalah sebagai anestetik lokal yang diberikan secara topikal. Etil klorida bekerja dengan menurunkan suhu jaringan sehingga menyebabkan saraf perifer menjadi tidak peka.
Farmakodinamik
Etil klorida menghambat konduksi saraf di dekat tempat pemberian dengan menargetkan ujung saraf bebas di dermis atau mukosa. Penurunan suhu jaringan akibat pemberian etil klorida akan menyebabkan hilangnya sensasi secara sementara.
Konduksi impuls saraf terhambat karena penurunan permeabilitas membran sel saraf terhadap ion natrium. Perubahan permeabilitas ini mengurangi depolarisasi dan meningkatkan ambang rangsangan sampai kemampuan untuk menghasilkan potensi aksi hilang. [2,4]
Farmakokinetik
Etil klorida dapat terinhalasi pada saat digunakan. Namun, dosis yang terinhalasi ini dapat dengan segera diekskresikan dari tubuh. [2]
Absorpsi
Etil klorida dapat dengan mudah diabsorpsi melalui membran mukosa, paru, dan kulit. Faktor-faktor lain, yang memainkan peran penting dalam absorpsi adalah lokasi pemberian (awitan lebih cepat pada lokasi dengan stratum korneum tipis), vaskularisasi jaringan di area pemberian, luas permukaan, dan lama pemberian. [2]
Metabolisme
Etil klorida tidak dimetabolisme secara signifikan. Studi yang ada menunjukkan adanya metabolisme oleh sitokrom P450 dan konjugasi dengan glutathione. Terdapat pula beberapa proses deklorinasi yang menunjukkan jalur metabolisme alternatif atau pemecahan senyawa secara nonenzimatik. [2,5]
Eliminasi
Mayoritas etil klorida diekskresikan melalui ekshalasi pernapasan. Sebagian juga diekskresikan melalui urin, feses, dan keringat. [2]