Kombinasi Lidokain-Bikarbonat Untuk Mengurangi Nyeri Prosedural Saat Anestesi Lokal

Oleh :
Sunita

Kombinasi lidokain dengan bikarbonat diduga bermanfaat dalam mengurangi nyeri prosedural saat anestesi lokal. Anestesi lokal sering dilakukan pada tindakan minor seperti eksplorasi, desinfeksi, dan menjahit luka. Anestesi lokal juga digunakan untuk mengurangi nyeri pada prosedur tertentu, seperti pungsi lumbal dan kanulasi intravena.

Perbedaan pH antara larutan anestesi lokal dengan permukaan kulit diduga berperan terhadap timbulnya rasa nyeri atau sensasi tidak nyaman pada infiltrasi anestesi lokal. Meningkatkan pH anestesi lokal, atau buffering, diduga dapat meminimalkan rasa nyeri yang muncul.

wound lidocaine

Buffering dapat dilakukan terhadap berbagai anestesi lokal, seperti lidokain, bupivacaine, ropivacaine dan mepivacaine, serta articaine. Larutan buffer yang umum digunakan adalah natrium bikarbonat, serta dinatrium fosfat ditambah natrium bikarbonat.[1,2]

Basis Ilmiah Penggunaan Bikarbonat Dalam Lidokain Untuk Mengurangi Nyeri Injeksi

Untuk menjaga kestabilan lidokain, biasanya lidokain diproduksi dalam pH 2,5–4,0. Nilai pH tersebut jauh lebih asam dari pH kulit normal, yaitu 7,35–7,45. Bertambahnya jumlah ion hidrogen pada permukaan kulit menyebabkan aktivasi reseptor nyeri yang dirasakan pasien seperti sensasi terbakar, saat melakukan injeksi anestesi lokal.[3]

Berdasarkan pemahaman tersebut, alkalinisasi anestesi lokal diduga dapat menurunkan nyeri injeksi. Penggunaan larutan basa, seperti bikarbonat, diharapkan dapat menurunkan tingkat nyeri saat injeksi anestesi.[1,3,4]

Proses buffering, akan meningkatkan tingkat disosiasi molekul anestesi lokal, serta meningkatkan molekul basa tidak bermuatan untuk menyeberangi membran saraf menuju ke situs intraneuron. Penambahan natrium bikarbonat pada anestesi lokal tidak hanya berefek meningkatkan pH cairan anestesi, tetapi juga menghasilkan karbon dioksida dan air. Karbon dioksida dapat memaksimalkan potensi dari anestesi lokal, dengan cara meningkatkan jumlah anestesi lokal yang memasuki saraf.[2]

Efikasi Lidokain-Bikarbonat dalam Mengurangi Nyeri Prosedural Saat Anestesi Lokal

Hingga saat ini, bukti klinis mengenai kombinasi lidokain-bikarbonat dalam mengurangi nyeri prosedural pada anestesi lokal masih beragam. Beberapa studi mendukung efektivitas kombinasi lidokain-bikarbonat. Namun, studi-studi lain tidak menemukan hasil yang serupa. Beberapa hal yang diduga berpengaruh, antara lain jenis prosedural, lokasi penyuntikan, serta teknik penyuntikan.

Studi Mengenai Efektivitas Kombinasi Lidokain-Bikarbonat

Tinjauan sistematik Cochrane pada tahun 2010 mempelajari apakah penyesuaian pH lidokain memiliki efek terhadap tingkat nyeri yang disebabkan oleh injeksi non-intravaskuler pada populasi dewasa dan anak-anak. Tinjauan sistematis ini melibatkan 23 studi, yaitu 10 studi dengan desain paralel dan 13 dengan desain crossover.[3]

Hasil mendapatkan bahwa nyeri akibat infiltrasi lidokain yang mengandung larutan buffer lebih ringan dibandingkan nyeri yang disebabkan oleh infiltrasi lidokain standar, tanpa larutan buffer. Perbedaan skor nyeri berdasarkan visual analog scale sebesar -1,98 pada kelompok uji klinis dengan desain silang, dan -0,98 pada kelompok desain paralel.[3]

Hasil serupa ditemukan pada RCT tahun 2017 oleh Vasan, et al. yang menilai efektivitas larutan lidokain 1% dengan buffer bikarbonat untuk mengurangi nyeri pada biopsi payudara yang dipandu imaging. Kelompok kontrol mendapatkan larutan lidokain 1% saja, tanpa buffer. Nyeri pada injeksi intradermal dan intraparenkimal dievaluasi menggunakan skala Likert.[5]

Hasil RCT menemukan bahwa lidokain dengan buffer mengurangi nyeri saat injeksi intraparenkimal secara bermakna, dibandingkan lidokain saja. Nyeri saat injeksi intradermal juga lebih rendah pada kelompok lidokain dengan buffer, tetapi tidak bermakna secara statistik.[5]

Bukti Klinis Kombinasi Lidokain-Bikarbonat Tidak Efektif

Efektivitas kombinasi lidokain-bikarbonat tidak ditemukan pada injeksi anestesi dalam prosedur insisi abses dan drainase pembengkakan jaringan rongga mulut.[6,7]

Pada tahun 2018, metaanalisis oleh Guo, et al. menilai efikasi lidokain dengan buffer versus tanpa buffer pada inferior alveolar nerve block (IANB) pada pasien dengan abses gigi. Metaanalisis ini melibatkan 11 studi. Hasil metaanalisis menunjukkan bahwa lidokain dengan buffer memiliki onset yang lebih dini, sebanyak 48 detik, dibandingkan lidokain tanpa buffer.[6]

Selain itu, didapatkan juga nyeri injeksi yang diukur menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) pada kelompok lidokain dengan buffer lebih rendah 5 unit. Namun, tidak ditemukan perbedaan bermakna untuk persentase nyeri prosedural saat injeksi, maupun tingkat keberhasilan anestesi antara kedua kelompok.[6]

Hal ini mungkin dipengaruhi oleh derajat inflamasi dan infeksi rongga mulut yang berat, sehingga tidak dapat diatasi oleh pemberian anestesi lokal yang mengandung larutan bikarbonat.[7,8]

Tidak hanya pada prosedur anestesi lokal pada rongga mulut, efek menurunkan nyeri prosedural juga tidak terlihat pada anestesi lokal di wajah. Hal ini dibuktikan pada RCT oleh Afolabi, et al. di tahun 2013. Pada studi ini, peserta anestesi bibir bagian atas dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok yang menerima lidokain 1% dan epinefrin, serta kelompok yang menerima lidokain 1% dengan epinefrin dan natrium bikarbonat 8,4%.[9]

Hasil RCT mendapatkan bahwa buffering meningkatkan durasi anestesi lidokain. Namun, tidak ditemukan perbedaan nyeri prosedural antara kelompok yang mendapat natrium bikarbonat dan kelompok yang tidak. Hal ini diduga berkaitan dengan anatomi wajah yang terdiri dari banyak ujung saraf. Selain itu, mungkin efek penurunan nyeri prosedural pada wajah hanya sedikit, sehingga tidak dapat terdeteksi pada RCT ini.[9]

Perbedaan efek klinis yang diharapkan dari beberapa penelitian tersebut mengisyaratkan bahwa efikasi kombinasi lidokain-bikarbonat tidak selalu sama pada setiap kondisi dan dapat dipengaruhi oleh konteks prosedur pembedahan yang akan dilakukan.[7,8]

Beberapa faktor dapat memengaruhi timbulnya rasa nyeri saat prosedur injeksi anestesi lokal. Ukuran jarum yang lebih kecil, sudut tegak lurus terhadap kulit, memasukkan obat anestesi dengan lebih lambat, serta menghangatkan obat anestesi terlebih dahulu diduga dapat berkontribusi untuk mengurangi nyeri penyuntikkan.[9]

Implikasi Klinis

Meskipun hasil studi masih beragam, tetapi penyesuaian kadar keasaman preparat lidokain komersial dengan menggunakan larutan bikarbonat dapat dipertimbangkan untuk menurunkan derajat nyeri saat injeksi anestesi lokal.

Kadar pH lidokain yang bersifat asam bertujuan untuk menjaga kualitas larutan anestesi lokal selama penyimpanan secara efektif. Oleh sebab itu, produsen lidokain dan anestesi lokal lain yang sejenis perlu didukung untuk menyediakan senyawa pengawet yang memungkinkan agar lidokain dapat disimpan dalam pH fisiologis, yaitu 7,35-7,45, sehingga tidak memerlukan penyesuaian pH sebelum digunakan.

Alternatif yang juga dapat dipertimbangkan adalah dengan menyediakan preparat vial ganda. Preparat semacam ini memungkinkan bikarbonat disimpan dalam bentuk bubuk kering pada bagian atas vial dan larutan anestesi disimpan pada bagian bawah vial sehingga keduanya dapat dicampurkan ketika hendak digunakan.

Hal lain yang juga perlu dipertimbangkan dalam strategi ini adalah potensi penurunan kadar obat dalam kondisi alkali. Walaupun larutan lidokain tetap berada dalam konsentrasi yang sama sepanjang waktu pada kondisi alkali, konsentrasi epinefrin menurun secara bermakna dalam 24 jam pertama. Oleh sebab itu, larutan lidokain-epinefrin-bikarbonat sebaiknya segera digunakan dan tidak disarankan untuk disimpan.[1,3]

Kesimpulan

Penambahan bikarbonat ke dalam larutan lidokain berpotensi menurunkan derajat nyeri saat injeksi anestesi lokal. Munculnya nyeri saat injeksi anestesi lokal diduga berkaitan dengan sifat keasaman larutan lidokain yang umumnya memiliki pH lebih asam dan dapat memicu nosiseptor sehingga menimbulkan sensasi nyeri.

Bikarbonat memfasilitasi peningkatan pH larutan lidokain sehingga konsentrasi senyawa obat dalam bentuk tidak bermuatan yang masuk ke dalam sel meningkat, mempercepat onset blokade neural, dan menurunkan transmisi nyeri.

Bukti klinis mengenai efektivitas kombinasi lidokain-bikarbonat dalam menurunkan nyeri prosedural masih kontroversial. Studi yang ada menunjukkan penurunan visual analog scale pada penggunaan lidokain-bikarbonat pada anestesi lokal yang digunakan di berbagai prosedur. Kedepannya, masih dibutuhkan studi berskala besar dengan kualitas tinggi untuk mengonfirmasi efektivitas lidokain-bikarbonat.

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi