Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Efek Samping dan Interaksi Obat Toksin Botulinum Tipe A (Botox) general_alomedika 2022-05-20T09:46:33+07:00 2022-05-20T09:46:33+07:00
Toksin Botulinum Tipe A (Botox)
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Toksin Botulinum Tipe A (Botox)

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Efek samping dari toksin botulinum tipe A (Botox) cukup jarang terjadi. Jika ada, efek samping umumnya ringan dan swasirna. Potensi interaksi obat dengan aminoglikosida perlu diperhatikan. Efek samping setelah injeksi untuk keperluan kosmetik dapat terjadi jika obat digunakan secara tidak tepat dan menyebabkan ekspresi wajah yang tidak diinginkan atau keterbatasan fungsi otot.[6,8]

Efek Samping

Meskipun efek samping berat akibat toksin botulinum tipe A (Botox) sangat jarang terjadi, perlu diketahui adanya laporan kematian spontan, terkadang dikaitkan dengan disfagia, pneumonia, paralisis signifikan, atau anafilaksis.

Laporan efek samping lain yang juga jarang namun berpotensi fatal adalah efek samping yang melibatkan sistem kardiovaskular, termasuk aritmia dan infark miokard.

Efek samping toksin botulinum tipe A (Botox) lainnya yang pernah dilaporkan adalah ruam kulit (termasuk eritema multiforme, urtikaria, dan erupsi psoriasiform), pruritus, dan reaksi alergi. Pada lokasi injeksi juga bisa dirasakan nyeri lokal, nyeri tekan, atau memar.

Umumnya efek samping timbul dalam minggu pertama setelah injeksi, berlangsung sementara atau bertahan selama beberapa bulan.[6]

Distonia Servikal

Pada uji klinis penggunaan toksin botulinum tipe A (Botox) untuk distonia servikal, efek samping yang paling sering dilaporkan adalah disfagia (19%), infeksi pernapasan (12%), nyeri leher (11%), dan sakit kepala (11%). Efek samping lain yang lebih jarang (2-10%) mencakup sering batuk, pilek, sakit punggung, rhinitis, pusing, hipertonia, nyeri di tempat suntikan, asthenia, mulut kering, gangguan bicara, demam, mual, dan mengantuk.[6]

Hiperhidrosis Primer

Dalam uji klinis buta ganda, efek samping yang paling sering dilaporkan (3-10% pasien) setelah penggunaan toksin botulinum tipe A (Botox) adalah nyeri dan perdarahan di tempat suntikan, keringat nonaksila, infeksi, faringitis, pilek, sakit kepala, demam, nyeri leher atau punggung, pruritus, dan kecemasan.[6]

Blefarospasme

Pada pasien blefarospasme yang mendapat injeksi toksin botulinum tipe A (Botox) untuk blefarospasme, efek samping yang ditemukan di uji klinis mencakup ptosis (20.,8%), keratitis pungtata superfisial (6,3%), dan mata kering (6,3%).[6]

Starabismus

Pada pasien strabismus, efek samping ptosis dilaporkan pada 0,9% sampel uji klinis setelah injeksi rektus inferior dan 37,7% setelah injeksi rektus superior. Selain itu, juga ditemukan efek samping berupa perdarahan retrobulbar yang tidak disertai penurunan visus. 1 pasien dari uji klinis ini mengalami efek samping serius berupa iskemia segmen anterior setelah injeksi pada rektus medial.[6]

Kosmetik

Penggunaan Toksin botulinum tipe A (Botox) untuk tujuan kosmetik yang tidak menggunakan dosis dengan benar atau injeksi ke lokasi yang tidak tepat dapat menyebabkan ekspresi wajah yang tidak diinginkan atau keterbatasan fungsi otot wajah. Sebagai contoh adalah ptosis akibat kelemahan berlebihan pada otot frontalis atau otot levator kelopak mata. Efek lain dapat berupa diplopia, ektropion, epifora, senyum asimetris, disfagia, dan kesulitan membuka mulut, yang sering disebut sebagai kondisi botulisme iatrogenik.[10]

Interaksi Obat

Pemberian toksin botulinum tipe A (Botox) bersama dengan aminoglikosida atau agen lain yang mengganggu transmisi neuromuskular harus berhati-hati karena efek toksik dari neurotoksin dapat dipotensiasi.

Efek dan keamanan dari pemberian toksin botulinum tipe A (Botox) dengan neurotoksin botulinum subtipe lain secara bersamaan atau dalam beberapa bulan masih belum diketahui. Potensi terjadinya kelemahan neuromuskular yang berlebihan perlu diwaspadai.[4,6]

Referensi

4. Medscape. OnabotulinumtoxinA (Rx). 2021. https://reference.medscape.com/drug/botox-cosmetic-onabotulinumtoxina-999222
6. Food and Drug Administration. BOTOX® (Botulinum Toxin Type A). 2004. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2004/103000s5050lbl.pdf
8. Padda IS, Tadi P. Botulinum Toxin. [Updated 2021 Jan 31]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557387/
10. Carruthers J. Overview of botulinum toxin for cosmetic indications. Uptodate. 2019.

Indikasi dan Dosis Toksin Botuli...
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Efikasi dan Keamanan Injeksi Botox® untuk Mengurangi Kerutan Wajah
    Efikasi dan Keamanan Injeksi Botox® untuk Mengurangi Kerutan Wajah
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 16:21
Kejang demam anak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Halo. Apabila ada kasus anak datang post kejang demam pertama kali -> kejang kurang dr 5menit, setelah kejang anak menangis, suhu juga sudah turun, anak mau...
Anonymous
Kemarin, 14:53
Menorrhagia pada pasien baru lepas kb 1 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat sore dokter, Pasien usia 28 tahun datang dgn keluhan haid sudah 10 hari,  kali pertama  dikatakan masih deras, terdapat nyeri. Haid setelha lepas kb...
Anonymous
Kemarin, 10:16
SGOT SGPT
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin konsul dan berdiskusi saya bekerja di Faskes Primer saya mendapat pasien perempuan usia 57 tahun. Keluhan utamanya perut terasa sebah dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.