Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi Pasien Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA) general_alomedika 2020-06-24T18:02:52+07:00 2020-06-24T18:02:52+07:00
Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA)
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Edukasi Pasien Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA)

Oleh :
dr.Monica Cynthia
Share To Social Media:

Edukasi pasien pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA) adalah hasil dari pemeriksaan BTA, penjelasan terhadap penyakit dan pemberian obat antituberkulosis serta keberhasilan terapi.

Pemeriksaan BTA untuk Menegakkan Diagnosis

Pemeriksaan BTA merupakan pemeriksaan penting untuk menegakkan diagnosis tuberkulosis pada pasien yang dicurigai terinfeksi kuman Mycobacterium tuberculosis. Apabila hasil dari pemeriksaan tersebut dinyatakan positif, maka diperlukan kepatuhan pasien untuk menjalani pengobatan tuberkulosis secara tuntas. Untuk memantau kepatuhan minum obat pasien, diperlukan salah satu anggota keluarga pasien untuk memantau setiap kali pasien minum obat. Setelah pengobatan tahap pertama selesai (3 bulan), maka pemeriksaan BTA akan kembali dilakukan untuk menilai keberhasilan pengobatan.[9]

Karena pentingnya pemeriksaan BTA dalam menegakkan diagnosis tuberkulosis maupun untuk menilai keberhasilan pengobatan tuberkulosis, maka diperlukan komitmen serta kesediaan pasien untuk melakukan pemeriksaan BTA ini dengan tepat dan menjalani setiap prosedurnya sesuai dengan arahan tenaga kesehatan.[5]

Apabila dari pemeriksaan BTA ini didapatkan hasil negatif dari ketiga spesimen sputum yang dikumpulkan, namun gejala klinis pasien mengarah adanya infeksi Tuberkulosis, maka pasien dianjurkan menjalani pemeriksaan lainnya seperti pemeriksan radiologi Rontgen paru, Mantoux test dan kultur biakan bakteri Mycobacterium tuberculosis.[9]

Directly Observed Treatment Short Course

Salah satu komponen Directly Observed Treatment Short Course (DOTS) adalah pengobatan panduan obat antituberkulosis (OAT) jangka pendek dengan pengawasan langsung, untuk menjamin keteraturan pengobatan diperlukan seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).

PMO yang ditentukan harus memenuhi beberapa syarat, yaitu:

  • Seseorang yang dikenal dan dipercaya oleh pasien
  • Sudah ditunjuk oleh petugas kesehatan dan pasien
  • Disegani dan dihormati oleh pasien
  • Tinggal bersama atau dekat dengan pasien
  • Bersedia membantu secara sukarela dan bersedia dilatih
  • Mengikuti penyuluhan bersama dengan pasien dan PMO lainnya[13]

Sebaiknya PMO adalah petugas kesehatan misalnya bidan desa, perawat, sanitarian, juru imunisasi, maupun keluarga terdekat. Bila tidak ada petugas kesehatan yang memungkinkan, PMO dapat berasal dari kader kesehatan, guru, tokoh masyarakat lainnya atau anggota keluarga.[13]

Untuk memantau kemajuan hasil pengobatan pada orang dewasa dilaksanakan dengan pemeriksaan ulang dahak secara mikroskopis, yang mana lebih baik dibandingkan dengan pemeriksaan radiologis dalam memantau kemajuan pengobatan. Dilakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 2 kali (sewaktu dan pagi).Hasil pemeriksaan dinyatakan negatif bila ke 2 spesimen tersebut negatif dan bila salah satu spesimen positif atau keduanya positif maka pemeriksaan ulang dahak tersebut dinyatakan positif. Pemeriksaan lanjutan dilakukan pada akhir tahap intensif, pada bulan ke 5 pengobatan, dan di akhir pengobatan.[13]

Referensi

5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Tuberkulosis. 2013.
9. AACC Laboratorium Test Online. Acid Fast Bacillus Testing. 2020. Available at: https://labtestsonline.org/tests/acid-fast-bacillus-afb-testing
13. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. 2011.h.32-33.

Komplikasi Pemeriksaan Bakteri T...
Pedoman Klinis Pemeriksaan Bakte...

Artikel Terkait

  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Interpretasi Rontgen Toraks
    Interpretasi Rontgen Toraks
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Desi Rahmawaty
10 hari yang lalu
Tata laksana untuk pasien gagal pengobatan TB suspek MDR
Oleh: dr. Desi Rahmawaty
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya.Apa yang sebaiknya dilakukan jika ada pasien TB lini 1 pada bulan kelima sputum BTA masih positif sehingga dinyatakan gagal...
Anonymous
08 Desember 2022
Ciri rontgen TB paru yang sudah berhasil pengobatan - Radiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter Yuki, Sp. Rad, bagaimana cara mengidentifikasi Rontgen pada TB paru yang sudah tuntas pengobatan dan membedakannya dengan TB paru lama yang aktif...
dr. Ranti Phussa
06 Desember 2022
Rujukan konsultasi dan pemeriksaan untuk tuberkulosis Kulit - Kulit Ask the Expert
Oleh: dr. Ranti Phussa
1 Balasan
Selamat siang, dr. Risty Hafinah, Sp.DVIzin bertanya dok, apabila kita menemui adanya pasien remaja dengan riwayat pengobatan TB yang datang ke praktik...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.