Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
  • Diskusi Dokter
  • SKP Online
Induksi Persalinan general_alomedika 2020-05-09T12:09:02+07:00 2020-05-09T12:09:02+07:00
Induksi Persalinan
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Induksi Persalinan

Oleh :
dr. Rachmah Trijayanti
Share To Social Media:

Induksi persalinan adalah tindakan medis yang umum dilakukan untuk menstimulasi terjadinya persalinan pada kehamilan postterm, ketuban pecah dini, atau jika terjadi intrauterine fetal death. Tindakan ini bertujuan merangsang uterus untuk berkontraksi, setelah usia kehamilan cukup bulan dan sebelum masuk waktunya persalinan, yang akan menghasilkan dilatasi progresif dan penipisan serviks sehingga dapat memulai terjadinya persalinan.[1]

Induksi persalinan dapat dilakukan pada pasien dengan selaput ketuban yang masih utuh dan juga pasien dengan selaput ketuban yang sudah robek. Induksi persalinan dapat dilakukan secara mekanik menggunakan kateter Foley atau amniotomi, atau secara medikamentosa dengan memberikan prostaglandin atau oksitosin.[2]

shutterstock_162860246-min

Tujuan dari induksi persalinan adalah untuk mencapai persalinan per vaginam. Sebelum induksi, ada beberapa elemen klinis yang perlu dipertimbangkan untuk memperkirakan keberhasilan induksi dan meminimalkan risiko operasi Caesar. Keberhasilan induksi persalinan terutama tergantung pada:

  1. Paritas dan tingkat kematangan serviks: Serviks yang matang akan lunak dan lentur sehingga meningkatkan keberhasilan induksi persalinan. Dalam praktik klinis, kematangan serviks biasanya dinilai menggunakan Modified Bishop’s score. Skor 5 atau kurang menunjukkan serviks yang belum matang, sedangkan 6 atau lebih menunjukkan serviks yang telah matang[1]
  2. Posisi vertex (Occipitoanterior versus Occipitoposterior): Posisi Occipitoposterior dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan kegagalan induksi persalinan[3]
  3. Indeks Massa Tubuh: Indeks massa tubuh yang tinggi adalah faktor risiko terjadinya kegagalan induksi dan meningkatkan risiko kelahiran melalui operasi sectio caesarea[4]
  4. Metode induksi[1]

Referensi

1. Vikram Sinai Talaulikar. Induction of Labour. 2015. Available From :https://www.researchgate.net/publication/288826761_Induction_of_labour
2. World Health Organization. Managing Complication in Pregnancy and Childbirth: a Guide for Midwives and Doctors. Geneva,2000. Available from :http://www.who.int/reproductivehealth/publications/maternal_perinatal_ health/9241545879/en/index.html
3. Rane SM , Guirgis RR, Higgins B et al. The value of ultrasound in the prediction of successful induction of labor. Ultrasound Obstet Gynecol. 2004 Oct;24(5):538-49.
4. Rane SM , Guirgis RR, Higgins B et al. The value of ultrasound in the prediction of successful induction of labor. Ultrasound Obstet Gynecol. 2004 Oct;24(5):538-49.

Indikasi Induksi Persalinan

Artikel Terkait

  • Induksi Persalinan dengan Balon Kateter Foley
    Induksi Persalinan dengan Balon Kateter Foley
  • Perbandingan Serum sFlt-1/PlGF sebagai Prediktor Risiko Preeklampsia
    Perbandingan Serum sFlt-1/PlGF sebagai Prediktor Risiko Preeklampsia
  • Perlukah Urinalisis Rutin pada Ibu Hamil Risiko Rendah
    Perlukah Urinalisis Rutin pada Ibu Hamil Risiko Rendah
  • Induksi Persalinan pada Kehamilan Postterm Sebaiknya Dilakukan sebelum Usia Gestasi 42 Minggu
    Induksi Persalinan pada Kehamilan Postterm Sebaiknya Dilakukan sebelum Usia Gestasi 42 Minggu
  • Pemilihan Obat Antihipertensi pada Hipertensi Selama Kehamilan
    Pemilihan Obat Antihipertensi pada Hipertensi Selama Kehamilan

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
5 hari yang lalu
Ibu hamil dengan tekanan darah tinggi tanpa proteinuri apakah termasuk preeklamsia
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, apakah preeklamsia harus ada proteinuri, atau jika ibu hamil yg memiliki td lebih dari 140/90 dengan gejala sakit kepala,...
Anonymous
24 Maret 2022
Habbatussauda/Jitan hitam apakah aman untuk Ibu Hamil
Oleh: Anonymous
1 Balasan
izin diskusi dok habbatussauda /Jitan hitam untuk Ibu Hamil tingkat keamannya bagaimana dok? soalnya saya ada dapat 21. Ada sumber yang menyatakan bahwa...
Anonymous
16 Desember 2021
Ibu hamil dengan urin positif 1
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, apakah pasien hamil dengan urin positif 1 boleh di rujuk ? Kalau brdasarkan kriteria hrus positif 2 baru bisa di katakan preeklampsia, kalau...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.