Edukasi Pasien Transplantasi Kornea
Edukasi pasien adalah hal yang penting untuk dilakukan sehingga pasien memiliki pemahaman yang baik tentang prosedur yang akan dijalankan, dimana ini adalah tujuan dari edukasi sebelum tindakan serta setelah prosedur dilakukan maka edukasi setelah tindakan akan memegang peranan penting untuk menjaga kondisi pasien yang optimal dan mencegah terjadinya komplikasi.[1,5]
Edukasi sebelum Tindakan
Edukasi pasien sebelum dilakukan prosedur transplantasi kornea adalah memberikan gambaran prosedur secara singkat dan jelas mengenai hal yang akan dijalani, termasuk indikasi, tata cara, mekanisme penerimaan donor kornea, serta risiko yang mungkin dialami. Penjelasan tersebut harus disampaikan oleh dokter dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pasien sebagai dasar untuk persetujuan pasien terhadap dirinya melalui informed consent.[1,2]
Edukasi setelah Tindakan
Setelah dilakukan prosedur transplantasi kornea, diperlukan edukasi mengenai hal yang dianjurkan untuk dilakukan oleh pasien sehingga menurunkan angka komplikasi. Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan adalah sebagai berikut:
- Dalam aktivitas sehari-hari maksimalkan posisi berbaring selama 5-7 hari, sebaiknya batasi posisi duduk tegak terbatas 15-30 menit kemudian diselingi dengan posisi berbaring
- Penggunaan tetes mata yang diresepkan oleh dokter dengan dosis dan tata cara yang sesuai. Sebaiknya disertai dengan edukasi cara penggunaan tetes mata yang tepat yaitu dengan meneteskan pada bagian kelopak mata bawah serta tangan dalam kondisi bersih kemudian pejamkan mata selama 5-10 detik. Bila menggunakan beberapa obat sebaiknya diberikan jeda selama 5–10 menit
- Sebagai perlindungan dapat dipertimbangkan penggunaan kontak lensa yang kaku, terutama pada pasien dengan prosedur transplantasi kornea total. Serta didukung dengan penggunaan penutup/okluder minimal 5 hari pasca tindakan
- Hindari trauma, menekan atau mengusap bagian mata
- Hindari mengendarai kendaraan sampai pemeriksaan visus mata tergolong baik
- Hindari bepergian ke lokasi dengan peningkatan tekanan, seperti bepergian menggunakan pesawat atau kegiatan menyelam. Hal ini berhubungan dengan risiko peningkatan tekanan intraokular[1,5,8,9]