Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Transplantasi Kornea general_alomedika 2021-05-07T09:46:31+07:00 2021-05-07T09:46:31+07:00
Transplantasi Kornea
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Transplantasi Kornea

Oleh :
dr. Florentina Priscilia
Share To Social Media:

Transplantasi kornea adalah prosedur pembedahan mata yang dilakukan dengan mengganti sebagian atau seluruh bagian kornea pasien yang rusak dengan kornea dari pendonor. Transplantasi kornea disebut juga dengan istilah keratoplasti atau corneal graft. Kornea adalah lapisan terluar mata yang transparan, avaskular dan memiliki fungsi utama sebagai lapisan yang mengatur dan memfokuskan cahaya ke bagian dalam dari bola mata.[1,2]

Prosedur transplantasi kornea memiliki tujuan sebagai berikut:

  1. Mengganti kornea karena bentuk anatomis yang abnormal seperti keratokonus, Fuch’s dystrophy

  2. Memperbaiki kerusakan kornea yang tidak membaik dengan terapi non invasif, biasanya akibat komplikasi penyakit seperti abrasi kornea, ulkus kornea, keratitis aktif, maupun kerusakan akibat prosedur operasi
  3. Mengobati rasa nyeri berat, misalnya karena bula rekuren pada keratopati bulosa
  4. Memelihara tajam penglihatan dan mencegah kebutaan[2,3]

Sumber Gambar: John Ricks, Wikimedia Commons, 2008. Sumber Gambar: John Ricks, Wikimedia Commons, 2008.

Secara garis besar, transplantasi kornea diklasifikasikan menjadi:

  1. Transplantasi kornea total atau penetrasi (penetrating keratoplasty), yaitu penggantian pada seluruh lapisan kornea
  2. Transplantasi kornea sebagian atau lamelar (lamellar keratoplasty), yaitu penggantian pada sebagian lapisan kornea, seperti endotelial membran descement (descemet membrane endothelial keratoplasty/DMEK), lamelar anterior profunda (deep anterior lamellar keratoplasty/DALK), atau lamelar endotelial profunda (deep lamellar endothelial keratoplast / DLEK)[1,2,3]

Prosedur transplantasi kornea, baik keseluruhan atau sebagian, secara umum dilakukan bila keadaan mata tidak membaik dengan terapi nonivasif. Dilakukan oleh dokter spesialis mata konsultan imunologi, infeksi, dan kornea. Sebagian besar dilakukan sebagai prosedur one day care. Edukasi yang penting terutama mengenai perawatan mandiri yang perlu dilakukan setelah tindakan. Pasien harus kontrol satu hari setelah operasi yang dilanjutkan dengan kontrol rutin. Kepatuhan pasien akan edukasi yang diberikan dan kontrol teratur akan meminimalisasi risiko komplikasi, seperti kegagalan transplantasi, infeksi berulang,  atau perdarahan.[1,3]

Referensi

1. Weinberg, Mea A., et al. Corneal Transplantation. US Pharmacist Jobson Publishing. 2011. Available at : https://www.medscape.com/viewarticle/741939_4
2. Park CY, et.al. Keratoplasty in the United States: a 10-year review from 2005 through 2014. Ophthalmology. 2015;122(12):2432–2442.
3. Gain P, Jullienne R, He Z. Global Survey of Corneal Transplantation and Eye Banking. JAMA Ophthalmol. 2016;134(2):167-173

Indikasi Transplantasi Kornea

Artikel Terkait

  • Efektivitas dan Keamanan Penggunaan Anestetik Topikal pada Abrasi Kornea
    Efektivitas dan Keamanan Penggunaan Anestetik Topikal pada Abrasi Kornea
  • Pemberian Kortikosteroid Tetes Mata untuk Keratitis Bakteri
    Pemberian Kortikosteroid Tetes Mata untuk Keratitis Bakteri
  • Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
    Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
  • Eye Patch Tidak Diindikasikan pada Abrasi Kornea
    Eye Patch Tidak Diindikasikan pada Abrasi Kornea
Diskusi Terkait
dr. Livia Kurniati Saputra
27 Januari 2022
Artikel SKP Alomedika - Risiko Infeksi Kornea Akibat Penggunaan Lensa Kontak
Oleh: dr. Livia Kurniati Saputra
1 Balasan
ALO Dokter, Insidensi keratitis meningkat sekitar 10% setiap tahunnya pada pasien yang menggunakan lensa kontak. Kondisi ini seiring dengan peningkatan...
dr. Irene Cindy Sunur
10 November 2021
Artikel SKP Alomedika - Penggunaan Obat Mata Topikal pada Anak-Anak
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
2 Balasan
ALO Dokter!Penggunaan obat mata topikal pada anak-anak perlu dilakukan dengan hati-hati karena rute administrasi ini masih memungkinkan absorpsi sistemik...
dr.Deryana Primasanti
25 Juni 2021
Perubahan warna ASI saat sakit - Anak Ask The Expert
Oleh: dr.Deryana Primasanti
2 Balasan
Alo Prof. Rini, selamat sore.Saya pernah mengalami Karatitis Herpes saat menyusui, dan diterapi Acyclovir oral. Selama pengobatan ASI berubah warna menjadi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.