Kontraindikasi Blok Saraf Oral
Kontraindikasi blok saraf oral dapat dibedakan menjadi reaksi hipersensitivitas terhadap agen anestesi yang akan digunakan, kontraindikasi prosedural, serta riwayat penyakit tertentu.
Hipersensitivitas
Hipersensitivitas terhadap agen anestesi yang akan digunakan merupakan kontraindikasi utama untuk blok saraf oral.
Kontraindikasi Prosedural
Kontraindikasi prosedural dibagi menjadi infeksi pada area yang akan diinjeksi, serta kesulitan untuk menentukan struktur anatomi patokan untuk blok saraf oral.
Infeksi pada area yang akan diinjeksi akan menyebabkan agen anestetik yang digunakan kehilangan efektivitasnya. Selain itu, terdapat risiko penyebaran infeksi ke jaringan sekitar, tulang, bahkan bakteremia.
Sebagian operator bisa mengalami kesulitan untuk menentukan struktur anatomi patokan untuk melakukan blok saraf oral. Pada kondisi ini, sebaiknya blok saraf oral tidak dilakukan karena tingginya tingkat kegagalan blok saraf oral yang dilakukan tanpa struktur anatomi patokan.
Riwayat Penyakit
Pasien yang tidak mampu mengikuti instruksi klinisi (misalnya pasien dengan ansietas atau perubahan status mental). Dalam kondisi ini, sebaiknya yang digunakan adalah sedasi.
Penyakit jantung, misalnya gangguan katup jantung, penyakit jantung bawaan, dan operasi jantung sebelumnya. Untuk kasus seperti ini, pasien membutuhkan antibiotik profilaksis untuk mencegah endokarditis.
Pasien dengan riwayat gangguan perdarahan atau koagulopati, serta kerusakan neurologis sebelumnya juga merupakan kontraindikasi blok saraf oral lainnya.[1,3]