Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Kontraindikasi Blok Saraf Oral general_alomedika 2022-04-12T11:01:42+07:00 2022-04-12T11:01:42+07:00
Blok Saraf Oral
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Kontraindikasi Blok Saraf Oral

Oleh :
Drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Kontraindikasi blok saraf oral adalah riwayat hipersensitivitas terhadap agen anestesi yang akan digunakan, adanya kontraindikasi prosedural misalnya infeksi pada area injeksi, dan adanya riwayat penyakit sistemik.[4,8,9]

Hipersensitivitas

Hipersensitivitas terhadap agen anestesi yang akan digunakan merupakan kontraindikasi utama untuk blok saraf oral. Hal ini dikarenakan reaksi alergi yang timbul dapat menyebabkan syok anafilaksis yang dapat berujung pada kematian jika tidak ditangani dengan baik. Tanyakan riwayat alergi pasien sebelum melakukan tindakan.[7,12,13]

Kontraindikasi Prosedural

Kontraindikasi prosedural dibagi menjadi infeksi pada area yang akan diinjeksi, serta kesulitan untuk menentukan struktur anatomi patokan untuk blok saraf oral. Infeksi pada area yang akan diinjeksi dapat menyebabkan agen anestesi kehilangan efikasinya. Selain itu, terdapat risiko penyebaran infeksi ke jaringan sekitar, tulang, bahkan menyebabkan bakteremia dan septikemia.[5,6,12]

Pada kasus anatomi tertentu, dokter gigi akan menemui kesulitan untuk menentukan struktur anatomi patokan yang dapat digunakan untuk melakukan blok saraf oral. Pada kondisi seperti ini, sebaiknya blok saraf oral tidak dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan rontgen untuk melihat letak anatomi patokan tersebut.[12]

Riwayat Penyakit

Pasien yang tidak mampu mengikuti instruksi klinis, misalnya pasien dengan ansietas atau perubahan status mental, juga tidak disarankan menjalani prosedur ini. Dalam kondisi ini, sebaiknya teknik anestesi didahului dengan prosedur sedasi.

Pasien dengan riwayat penyakit jantung, seperti gangguan katup jantung, penyakit jantung bawaan, dan operasi jantung sebelumnya juga harus diperhatikan ketika akan melakukan injeksi anestesi blok saraf oral. Pada kondisi ini, pasien mungkin membutuhkan antibiotik profilaksis untuk mencegah endokarditis.

Selain itu, pasien dengan riwayat gangguan perdarahan atau koagulopati, serta kerusakan neurologis sebelumnya juga merupakan kontraindikasi blok saraf oral.[5,8]

 

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Paulina Livia Tandijono

Referensi

4. Van Meter MW. Oral nerve block. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/82850-overview#a3
5. Hashmi GS, Bakialakshmi N. Different Techniques of Inferior Alveolar Nerve Block-A Simplified Review. Univ J Maxillofac Oral Sci. 2021. Vol. 1, Issue 1. https://www.researchgate.net/publication/351991830
6. Subbiya A, Vikash R, Anuradha B, Mitthra S. Failure Of Inferior Alveolar Nerve Block And How To Overcome It: A Review. Europ J Molecular Clin Med, 2020. 7(05). https://ejmcm.com/article_4104_b3dd89b0d80f3855f09b38b687f6bb8d.pdf
7. Yongki R, Kawulusan NN, Purwanti I. Effectiveness comparison of inferior alveolar nerve block anesthesia using direct and indirect technique. J Dentomaxillofacial Sci, 2016. 1(3): 343. doi: 10.15562/jdmfs.v1i3.312.
8. Thangavelu K, Kannan R, Kumar NS. Inferior alveolar nerve block: Alternative technique. Anesth Essays Res. 2012 Jan-Jun;6(1):53-7. doi: 10.4103/0259-1162.103375. PMID: 25885503; PMCID: PMC4173425.
9. Lee CR, Yang HJ. Alternative techniques for failure of conventional inferior alveolar nerve block. J Dent Anesth Pain Med. 2019;19(3):125-134. doi:10.17245/jdapm.2019.19.3.125
12. Tomaszewska IM, Zwinczewska H, Gładysz T, Walocha JA. Anatomy and clinical significance of the maxillary nerve: a literature review. Folia Morphol (Warsz). 2015;74(2):150-6. doi: 10.5603/FM.2015.0025. PMID: 26050800.
13. Aoun G, Zaarour I, Sokhn S, Nasseh I. Maxillary nerve block via the greater palatine canal: An old technique revisited. J Int Soc Prev Community Dent. 2015;5(5):359-364. doi:10.4103/2231-0762.165930

Indikasi Blok Saraf Oral
Teknik Blok Saraf Oral

Artikel Terkait

  • Prosedur Dental Invasif Tidak Meningkatkan Risiko Endokarditis Infektif
    Prosedur Dental Invasif Tidak Meningkatkan Risiko Endokarditis Infektif
  • Efek Tea Bag untuk Menghentikan Pendarahan Setelah Cabut Gigi
    Efek Tea Bag untuk Menghentikan Pendarahan Setelah Cabut Gigi
  • Manajemen Pasien Bedah Dental yang Mengonsumsi Novel Oral Anticoagulants (NOAC)
    Manajemen Pasien Bedah Dental yang Mengonsumsi Novel Oral Anticoagulants (NOAC)
Diskusi Terkait
drg. Annisa Widiandini
10 hari yang lalu
Live Webinar Alomedika-What's New on Dental Imaging System: From Entry to Advanced Application. Minggu 15 Agustus 2022 (15.00 - 17.00 WIB)
Oleh: drg. Annisa Widiandini
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "What's New on Dental Imaging System: From Entry to Advanced Application".Narasumber: How to Optimize...
dr. Dian Handayani
16 hari yang lalu
Pasien usia 65 tahun rutin konsumsi warfarin dan amiodaron ingin cabut gigi
Oleh: dr. Dian Handayani
4 Balasan
izin dok, ada pasien 65 tahun, saat ini masih pengobatan rutin Sp JP dengan riwayat AF, konsumsi warfarin dan amiodaron. pasien ingin melakukan cabut gigi di...
Anonymous
23 Maret 2022
Ekstraksi gigi menyebabkan kebutaan - Mata Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter M. Syauqi, Sp.M maaf dok sering beredar info di masyarakat jika mencabut gigi dapat menyebabkan komplikasi kebutaan. Bagaimana pendapat dokter...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.