Komplikasi Blok Saraf Oral
Komplikasi blok saraf oral dibedakan antara komplikasi umum dan spesifik.
Komplikasi Umum
Berikut adalah komplikasi umum dari blok saraf oral:
- Trismus dan infeksi jaringan yang lebih dalam jika jarum disuntikkan melalui area yang infeksi
- Toksisitas akibat anestesi lokal (lidocaine atau bupivacaine) atau epinephrine karena alergi, overdosis, atau tanpa sengaja terjadi injeksi intravaskular
- Kerusakan saraf yang ditandai dengan parestesia atau peningkatan nyeri tiba-tiba. Hal ini disebabkan karena jarum mengenai saraf secara langsung. Jika hal ini terjadi, tarik jarum 1–2 mm. Tunggu hingga parestesia atau nyeri hilang (biasanya 10–20 detik), kemudian baru disuntikkan lagi
- Hematoma dan edema
- Perdarahan lokal yang dapat diatasi dengan penekanan
- Jarum dapat patah ketika proses menusuk, menarik, atau mengarahkan ulang
- Anestesi dan parestesia yang berkepanjangan
- Nyeri dan rasa terbakar di sekitar area yang disuntik
- Lesi intraoral pasca anestesi[1,3]
Komplikasi Spesifik
Setiap jenis blok saraf oral memiliki komplikasi yang berbeda, yaitu:
Infiltrasi Supraperiosteal
Komplikasi spesifik berupa jarum menembus kavitas hidung atau sinus maksila karena penetrasi jarum yang terlalu dalam (saat menganestesi gigi seri atau gigi taring maksila)
Blok Saraf Posterior Superior Alveolar
Komplikasi spesifik berupa:
- Penetrasi jarum yang terlalu posterior dapat menyebabkan blok saraf maksila atau mengenai arteri maksila
- Hematom dan perdarahan
Blok Saraf Infraorbita
Komplikasi yang dapat muncul akibat blok saraf infraorbital adalah:
- Jarum dapat memasuki orbita jika ditusukkan terlalu superior. Oleh karena itu, pastikan posisi jarum dengan palpasi menggunakan telunjuk non-dominan
Blanching wajah yang berat dapat menandakan telah terjadi vasokonstriksi arteri atau vena fasial. Hal ini lebih sering terjadi pada prosedur yang ekstraoral. Fentolamin dapat mengatasi efek samping epinephrine ini
Blok Saraf Nasopalatina
Komplikasi spesifik akibat blok saraf nasopalatina adalah:
- Iskemik dan nekrosis mukosa. Hal ini disebabkan karena menyuntikkan cairan >0,4 ml sehingga terjadi pemisahan antara mukosa dan palatum durum
- Jaringan yang padat dapat membuat cairan anestesi kembali ke jarum
Blok Saraf Palatina Mayor
Blok saraf palatina mayor dapat menyebabkan komplikasi sebagai berikut:
- Iskemik dan nekrosis mukosa karena menyuntikkan cairan anestesi berlebih (>0,4–0,5 ml) sehingga terjadi pemisahan antara mukosa dan palatum durum.
- Rasa tenggorokan menutup atau tersedak. Hal ini terjadi karena anestesi mengenai saraf palatina minor yang teletak di posterior saraf palatina mayor. Jika hal ini terjadi, yakinkan pasien bahwa sensasi ini tidak berbahaya dan akan segera hilang.
Blok Saraf Alveolar Inferior
Komplikasi spesifik blok saraf alveolar inferior berupa:
Bell’s palsy transien jika jarum terlalu posterior dan mengenai saraf fasial. Untuk menghindari hal ini, jarum sebaiknya menyentuh mandibula sebelum injeksi
- Trismus
Blok Saraf Mental
Blok saraf mental dapat menyebabkan kompllikasi berupa parestesia pada bibir dan dagu.[1,3]