Pedoman Klinis Sistoskopi
Pedoman klinis terkait sistoskopi atau cystoscopy adalah pemilihan teknik sistoskopi fleksibel atau rigid sesuai indikasi, penyaringan kontraindikasi seperti infeksi saluran kemih secara cermat, dan pemberian edukasi pasien yang adekuat sebelum meminta informed consent. Berikut adalah poin-poin penting terkait sistoskopi:
- Indikasi diagnostik sistoskopi adalah evaluasi lower urinary tract symptoms (LUTS), evaluasi hematuria, evaluasi divertikula atau fistula, dan pengambilan sampel untuk pemeriksaan histologi
- Indikasi terapeutik sistoskopi adalah penanganan striktur uretra dan masalah intravesika, seperti batu kandung kemih atau tumor kandung kemih
- Teknik sistoskopi fleksibel dilakukan dengan sistoskop yang fleksibel dan secara rawat jalan tanpa anestesi. Teknik ini biasanya bertujuan diagnostik
- Teknik sistoskopi rigid dilakukan dengan sistoskop yang kaku di ruang operasi dengan anestesi. Teknik ini umumnya dilakukan untuk indikasi terapeutik, misalnya reseksi tumor
- Kontraindikasi sistoskopi adalah pasien demam dengan infeksi saluran kemih, dan pasien dengan koagulopati yang parah
- Komplikasi yang mungkin terjadi adalah infeksi saluran kemih, hematuria, disuria, dan cedera saluran kemih[1-5]