Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Edukasi Pasien Kateterisasi Uretra (Pria) general_alomedika 2018-06-29T14:15:23+07:00 2018-06-29T14:15:23+07:00
Kateterisasi Uretra (Pria)
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Edukasi Pasien Kateterisasi Uretra (Pria)

Oleh :
dr. Wendy Damar Aprilano
Share To Social Media:

Edukasi pasien harus diberikan terkait cara menjaga kebersihan area di sekitar pemasangan kateter dan kapan waktu kateter harus diganti. Hal ini penting untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi, khususnya infeksi saluran kemih. Pasien harus memperhatikan hal-hal berikut ini:

  • Mencuci area kulit disekitar area pemasangan kateter dengan sabun yang lembut dan air, paling sedikit dua kali sehari. Keringkan dengan handuk bersih
  • Cuci tangan dengan air hangat, sebelum dan sesudah menyentuh kateter
  • Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik, dengan minum air secukupnya sehingga urin yang dihasilkan tetap berwarna jernih
  • Hindari kejadian konstipasi, dengan cara menjaga tingkat hidrasi tubuh dan mengonsumsi makanan berserat tinggi seperti buah dan sayur
  • Dilarang mengoleskan lotion atau bedak ke area di sekitar kateter

Pasien juga harus diedukasi mengenai cara mengosongkan dan mengunci kembali katup dari kantung urin, ketika urin yang mengisi kantung sudah penuh. Hal ini harus dilakukan berkala untuk menghindari penumpukan urin di kandung kemih.

Kantung urin harus diganti berkala, paling lama 7 hari setelah pemasangan. Kateter indwelling harus diganti dengan yang baru paling lama setiap 3 bulan setelah pemasangan. Penggantian harus dilakukan oleh dokter atau perawat.

Hindari posisi yang dapat menekuk selang kateter dan pastikan kantung urin tetap berada pada posisi lebih rendah dari kandung kemih. Dokter juga harus mengedukasi pasien mengenai tanda dan gejala bila terjadi masalah pada kateter yang terpasang, dan segera berobat ke layanan kesehatan terdekat bila tanda dan gejala tersebut muncul.

Pasien diminta untuk dapat hidup secara normal meski kateter urin terpasang. Kateter dan kantung urin dapat diletakan di dalam baju atau celana yang dikenakan sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari termasuk bekerja, berolahraga, bahkan berenang, hingga aktivitas lainnya.[2,3,7]

Referensi

2. Sobol J, Zieve D, et al. Urinary Catheters. Updated 2 Mei 2017. Diunduh dari https://medlineplus.gov/ency/article/003981.htm.
3. Anonymous. Urinary Catheter. Updated 16 Maret 2017. Diunduh dari https://www.nhs.uk/conditions/urinary-catheters/.
7. Anonymous. Care for an Indwelling Urinary Catheter - Topic Overview. Diunduh dari https://www.webmd.com/a-to-z-guides/tc/care-for-an-indwelling-urinary-catheter-topic-overview#1

Komplikasi Kateterisasi Uretra (...
Pedoman Klinis Kateterisasi Uret...

Artikel Terkait

  • Penghambat Reseptor Alfa untuk Penanganan Batu Saluran Kemih
    Penghambat Reseptor Alfa untuk Penanganan Batu Saluran Kemih
  • Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
    Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
  • Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Anak dengan Infeksi Saluran Kemih Berulang
    Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Anak dengan Infeksi Saluran Kemih Berulang
  • Penggunaan Kateter Uretra Pasca Operasi Histerektomi Radikal
    Penggunaan Kateter Uretra Pasca Operasi Histerektomi Radikal
  • Solusi Masalah Kateterisasi Uretra secara Blind
    Solusi Masalah Kateterisasi Uretra secara Blind

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
14 April 2022
Tanda bahaya retensi urine - Urologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Dian, Sp.UIzin bertanya, Dok. Untuk pasien retensi urine, apakah tanda-tanda bahaya yang menandakan pasien harus segera dirujuk ke dokter spesialis...
Anonymous
31 Maret 2022
Penyebab retensi urin jika prostat tidak teraba pada rectal toucher
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izi bertanya pada pasien dengan retensio urin apakah dapat di sebabkan oleh BPH sementara pada rectal toucher tidak terdapat benjolan prostat .?
Anonymous
28 Februari 2022
Antibiotik Profilaksis Paska Insersi Kateter Urine
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter.Izin bertanya soal pemberian ab profilaksis paska insersi dan removal kateter urin, apakah wajib diberikan?Kalau iya, drugs of choice nya apa dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.