Edukasi Pasien Kateterisasi Uretra (Pria)
Edukasi pasien harus diberikan terkait cara menjaga kebersihan area di sekitar pemasangan kateter dan kapan waktu kateter harus diganti. Hal ini penting untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi, khususnya infeksi saluran kemih. Pasien harus memperhatikan hal-hal berikut ini:
- Mencuci area kulit disekitar area pemasangan kateter dengan sabun yang lembut dan air, paling sedikit dua kali sehari. Keringkan dengan handuk bersih
- Cuci tangan dengan air hangat, sebelum dan sesudah menyentuh kateter
- Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik, dengan minum air secukupnya sehingga urin yang dihasilkan tetap berwarna jernih
- Hindari kejadian konstipasi, dengan cara menjaga tingkat hidrasi tubuh dan mengonsumsi makanan berserat tinggi seperti buah dan sayur
- Dilarang mengoleskan lotion atau bedak ke area di sekitar kateter
Pasien juga harus diedukasi mengenai cara mengosongkan dan mengunci kembali katup dari kantung urin, ketika urin yang mengisi kantung sudah penuh. Hal ini harus dilakukan berkala untuk menghindari penumpukan urin di kandung kemih.
Kantung urin harus diganti berkala, paling lama 7 hari setelah pemasangan. Kateter indwelling harus diganti dengan yang baru paling lama setiap 3 bulan setelah pemasangan. Penggantian harus dilakukan oleh dokter atau perawat.
Hindari posisi yang dapat menekuk selang kateter dan pastikan kantung urin tetap berada pada posisi lebih rendah dari kandung kemih. Dokter juga harus mengedukasi pasien mengenai tanda dan gejala bila terjadi masalah pada kateter yang terpasang, dan segera berobat ke layanan kesehatan terdekat bila tanda dan gejala tersebut muncul.
Pasien diminta untuk dapat hidup secara normal meski kateter urin terpasang. Kateter dan kantung urin dapat diletakan di dalam baju atau celana yang dikenakan sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari termasuk bekerja, berolahraga, bahkan berenang, hingga aktivitas lainnya.[2,3,7]