Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Teknik Tes Toleransi Glukosa Oral general_alomedika 2020-08-14T09:20:09+07:00 2020-08-14T09:20:09+07:00
Tes Toleransi Glukosa Oral
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Tes Toleransi Glukosa Oral

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Teknik tes toleransi glukosa oral melibatkan pasien dipuasakan selama 8 jam sebelum pemeriksaan, pengukuran kadar glukosa darah sebelum minum larutan glukosa, dan pengukuran 2 jam setelah minum larutan glukosa 75 gram.[3,1]

Persiapan Pasien

Sebelum menjalani tes toleransi glukosa oral, dokter melakukan anamnesis seputar keluhan pasien, terutama terkait diabetes mellitus dan faktor risikonya. Tanyakan juga riwayat diabetes pada anggota keluarga, riwayat pemeriksaan glukosa darah sewaktu atau puasa sebelumnya, dan apakah ada gejala terkait komplikasi diabetes, misalnya retinopati.

Tiga hari sebelum pemeriksaan, pasien tetap makan dengan karbohidrat yang cukup dan melakukan kegiatan jasmani seperti kebiasaan sehari-hari. Kemudian, pada hari pemeriksaan, pasien berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari), minum air putih tanpa glukosa tetap diperbolehkan.[1,2,5]

Peralatan

Peralatan yang diperlukan adalah:

  • Spuit untuk mengambil darah
  • Kontainer tutup merah dan abu-abu
  • 75 gram larutan gula[1]

Posisi Pasien

Pasien bisa dalam posisi duduk atau tidur pada saat pengambilan sampel darah.[2,3]

Prosedural

Pada awal kedatangan, pastikan pasien datang dalam keadaan puasa. Kemudian, lakukan pemeriksaan dengan langkah berikut:

  1. Lakukan pengambilan sampel dan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa
  2. Kemudian, berikan glukosa 75 gram untuk orang dewasa atau 1,75 gram/kgBB pada anak. Glukosa dilarutkan dalam air 250 mL dan diminum dalam waktu 5 menit
  3. Pasien berpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan 2 jam setelah minum larutan glukosa selesai
  4. Dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah 2 jam sesudah pemberian beban glukosa
  5. Selama proses pemeriksaan, pasien tetap istirahat dan tidak merokok

  6. Pada kondisi diabetes gestasional, pengukuran tambahan dilakukan pada 1 jam pertama post prandial[1,2,4]

Pada pasien ibu hamil. 75 gram glukosa diberikan dengan melarutkan dalam 300 ml air dan dihabiskan dalam waktu 5-10 menit. Apabila pasien muntah dalam waktu 30 menit pasca minum larutan glukosa, pemeriksaan harus diulang pada hari berikutnya. Apabila muntah lebih dari 30 menit, pemeriksaan dapat dilanjutkan.[6]

Pelaporan Hasil Pemeriksaan

Hasil pemeriksaan tes toleransi glukosa oral terbagi menjadi normal, terganggu, dan abnormal.[2,3,7]

Tabel 1. Interpretasi Hasil Pemeriksaan untuk Diabetes Mellitus Tipe 1 dan Diabetes Melitus Tipe 2

  Normal Terganggu Abnormal
Glukosa puasa 60-100 mg/dL 100-125 mg/dL >126 mg/dL
Glukosa 1 jam <200 mg/dL    
Glukosa 2 jam <140 mg/dL 140-200 mg/dL 200 mg/dL

Tabel 2. Interpretasi Hasil Pemeriksaan Diabetes Gestasional

  Normal Abnormal
Glukosa puasa <90 mg/dL >95 mg/dL
Glukosa 1 jam 130-140 mg/dL >140 mg/dL
Glukosa 2 jam <120 mg/dL >120 mg/dL

Follow Up

Tes toleransi glukosa oral hanya menilai toleransi glukosa pada satu waktu. Hasil tes toleransi glukosa oral hanya memberikan gambaran glukosa darah selama 24 jam. Untuk menilai kadar glukosa darah selama 2-3 bulan terakhir dapat dilakukan pemeriksaan HbA1C. Pemeriksaan tes toleransi glukosa oral juga tidak dapat membedakan diabetes mellitus tipe 1, dan diabetes mellitus tipe 2.[2-4]

Referensi

1. Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Konsensus Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia 2015. https://pbperkeni.or.id/wp-content/uploads/2019/01/4.-Konsensus-Pengelolaan-dan-Pencegahan-Diabetes-melitus-tipe-2-di-Indonesia-PERKENI-2015.pdf
2. Eyth E, Basit H, Smith CJ. Glucose Tolerance Test. [Updated 2019 Jun 1]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532915/
3. Phillips PJ. Oral glucose tolerance testing. RACGP, 2012. Volume 41, No.6. Pages 391-393 https://www.racgp.org.au/afp/2012/june/oral-glucose-tolerance-testing/
4. Lih J, Lin J. Glucose Tolerance Testing. Medscape, 2018. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/2049402-overview#a1
5. Khardori R. Type 2 Diabetes Mellitus Clinical Presentation. Medscape, 2020. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/117853-clinical#b1
6. Maternal Health Division, Ministry of Health and Family Welfare, Government India. Diagnosis & Management of Gestational Diabetes Mellitus Technical Guidelines. 2018. Available from: https://nhm.gov.in/New_Updates_2018/NHM_Components/RMNCH_MH_Guidelines/Gestational-Diabetes-Mellitus.pdf
7. Whalen KL, Taylor JR. Gestational Diabetes Mellitus. PSAP 2017. Available from: https://www.accp.com/docs/bookstore/psap/p2017b1_sample.pdf

Kontraindikasi Tes Toleransi Glu...
Komplikasi Tes Toleransi Glukosa...

Artikel Terkait

  • Deteksi Dini Risiko Diabetes Gestasional
    Deteksi Dini Risiko Diabetes Gestasional
  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Pentingnya Penanganan Diabetes pada Kehamilan secara Komprehensif
    Pentingnya Penanganan Diabetes pada Kehamilan secara Komprehensif
  • GLP-1 Receptor Agonist: Apakah Hanya Bermanfaat Untuk Terapi Hiperglikemi?
    GLP-1 Receptor Agonist: Apakah Hanya Bermanfaat Untuk Terapi Hiperglikemi?
  • Terapi Insulin Sliding Scale : Masih Adakah Tempat dalam Tata Laksana Hiperglikemia
    Terapi Insulin Sliding Scale : Masih Adakah Tempat dalam Tata Laksana Hiperglikemia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Dizi Bellari Putri
19 April 2022
Puasa bagi Pasien dengan Diabetes Mellitus - Video Alomedika
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
11 Balasan
ALO Dokter! Berpuasa bagi penderita Diabetes Mellitus dapat mempengaruhi jadwal konsumsi obat rutin yang mana dikhawatirkan berdampak pada pengaturan kadar...
dr. Intan Fajriani
04 Maret 2022
Live Webinar Alomedika - Peran Pemantauan Glukosa Mandiri saat COVID-19. Sabtu, 5 Maret 2022 ( 10.00 - 11.00 WIB )
Oleh: dr. Intan Fajriani
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Peran Pemantauan Glukosa Mandiri saat COVID-19."Narasumber:dr. Johanes Purwoto, Sp.PD, K-EMD,...
drg. Annisa Widiandini
16 September 2021
Live Webinar Alomedika-Panduan Terapi Nutrisi pada Pasien COVID-19 dengan DM Tipe 2. Senin 20 September 2021 (10.00 - 12.00 WIB)
Oleh: drg. Annisa Widiandini
2 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Panduan Terapi Nutrisi pada Pasien COVID-19 dengan DM Tipe 2".Narasumber: dr. Rozana Nurfitri Yulia,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.