Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Ruptur Ginjal general_alomedika 2022-10-21T10:04:44+07:00 2022-10-21T10:04:44+07:00
Ruptur Ginjal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Ruptur Ginjal

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Epidemiologi ruptur ginjal terjadi pada sekitar 1–5% kejadian trauma, di mana 10% trauma abdomen melibatkan ruptur ginjal. Ginjal merupakan organ saluran kemih yang paling sering terkena cedera pada kasus trauma.[1,2]

Global

Ruptur ginjal ditemukan pada 0,3–3,25% pasien trauma, yang umumnya disebabkan oleh mekanisme trauma tumpul (71–95% dari trauma ginjal). Kasus pada laki-laki lebih tinggi, yaitu 72–93% dari kasus ruptur ginjal. Usia muda pada rentang 31–38 tahun mendominasi penderita ruptur ginjal. Pada kasus dengan mekanisme trauma tembus, usia penderita didominasi oleh rentang 27–28 tahun. Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab tersering.[1,8,9]

Pada anak, 67% kasus ruptur ginjal terjadi pada laki-laki. Usia anak yang mengalami trauma pada ginjal kebanyakan berada pada rentang 5–18 tahun. Kecelakaan lalu lintas dan jatuh menjadi penyebab tersering ruptur ginjal pada anak.[8,9]

Indonesia

Belum ada studi khusus secara nasional mengenai angka kejadian ruptur ginjal di Indonesia.

Mortalitas

Data dari trauma audit and research network (TARN) di Inggris menunjukkan tingkat mortalitas ruptur ginjal mencapai 8,3%. Sementara itu, studi dengan data national trauma data bank (NTDB) di Amerika Serikat mencatat tingkat mortalitas ruptur ginjal mencapai 6%.[10,11]

Namun, angka mortalitas pada ruptur ginjal dikaitkan dengan trauma organ multipel yang terjadi pada pasien, termasuk cedera kepala,  dan tidak disebabkan oleh ruptur ginjal sendiri.[11]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Erlich T, Kitrey ND. Renal trauma: the current best practice. Therapeutic advances in urology. 2018 Oct;10(10):295-303.
2. Indradiputra IM, Hartono T. Tata laksana Konservatif Pasien Dewasa dengan Trauma Tumpul Ginjal Derajat IV Terisolasi. Cermin Dunia Kedokteran. 2016 Feb 1;43(2):123-6.
8. Dangle PP, Fuller TW, et al. Evolving mechanisms of injury and management of pediatric blunt renal trauma—20 years of experience. Urology. 2016 Apr 1;90:159-63.
9. Voelzke BB, Leddy L. The epidemiology of renal trauma. Translational andrology and urology. 2014 Jun;3(2):143.
11. Grimsby GM, Voelzke B, et al. Demographics of pediatric renal trauma. The Journal of urology. 2014 Nov 1;192(5):1498-502.

Etiologi Ruptur Ginjal
Diagnosis Ruptur Ginjal

Artikel Terkait

  • Red Flag Hematuria
    Red Flag Hematuria
Diskusi Terbaru
dr.Dizi Bellari Putri
Kemarin, 17:16
Cara Memberi Obat Sirup pada Anak - Video ALOMEDIKA
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
2 Balasan
ALO Dokter! Tahukah Dok, pemberian obat sirup menggunakan sendok memiliki risiko dosis yang diberi menjadi tidak akurat? Pemberiannya juga rawan tumpah...
Anonymous
Kemarin, 12:50
Perlukah injeksi TT pada ibu hamil trimester ketiga jika sudah pernah dilakukan saat menikah?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, perlukah injeksi TT pada ibu hamil trimester ketiga jika sudah pernah dilakukan injeksi TT sekitar 1,5 tahun yang lalu saat pasien menikah....
Anonymous
Kemarin, 12:47
Skrining streptococcus beta hemoloticus pada ibu hamil trimester ketiga
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, perlukah skrining streptococcus Beta hemoloticus pada ibu hamil trimester ketiga di atas 36 Minggu? Jika bakteri positif, kapan diberi antibiotik?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.