Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Ruptur Ginjal general_alomedika 2019-08-30T08:34:14+07:00 2019-08-30T08:34:14+07:00
Ruptur Ginjal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Ruptur Ginjal

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Patofisiologi ruptur ginjal berbeda sesuai dengan jenis trauma yang menyebabkan. Perbedaan patofisiologi dapat disebabkan oleh perbedaan energi yang mengenai jaringan ginjal.

Trauma Tumpul

Patofisiologi trauma ginjal tumpul tidak sepenuhnya dipahami, tetapi unsur utama yang mungkin menyebabkan trauma adalah kekuatan perlambatan dan percepatan (deceleration and acceleration). Ginjal ditutupi oleh lemak dan fascia Gerota di retroperitoneum, serta pedikel ginjal dan ureteropelvic junction (UPJ) adalah elemen perlekatan utama. Oleh karena itu, kekuatan perlambatan (deceleration) pada elemen-elemen ini dapat menyebabkan cedera ginjal, seperti pecah atau trombosis. Kekuatan percepatan (acceleration) dapat menyebabkan tabrakan antara ginjal dengan unsur-unsur di sekitarnya, seperti tulang rusuk dan tulang belakang, dan menyebabkan cedera parenkim dan pembuluh darah. [1]

Trauma Tembus

Trauma tembus dapat terbagi menjadi kecepatan tinggi (seperti senjata api laras panjang), kecepatan menengah (seperti pistol), dan kecepatan rendah (seperti tusukan pisau).

Senjata berkecepatan tinggi menimbulkan kerusakan yang lebih besar karena peluru menghasilkan energi dalam jumlah besar ke jaringan. Proyektil peluru akan membentuk kavitasi ekspansif sementaram yang kemudian hancur dan membentuk gaya geser (shear force) dan kerusakan di area yang jauh lebih besar daripada saluran proyektil itu sendiri. Pada cedera kecepatan rendah, kerusakan biasanya terbatas pada jalur proyektil. [1,4]

Spontaneous Rupture

Ruptur spontan pada ginjal atau ruptur nontraumatik merupakan kasus yang jarang. Kasus ruptur spontan pada ginjal disebut juga Wunderlich’s syndrome. Mekanisme ruptur spontan tergantung pada penyebab yang mendasari, misalnya pecahnya aneurisma atau terjadi vaskulitis. [3,6,7]

Referensi

1. Erlich T, Kitrey ND. Renal trauma: the current best practice. Therapeutic advances in urology. 2018 Oct;10(10):295-303.
3. Chronopoulos PN, Kaisidis GN, Vaiopoulos CK, Perits DM, Varvarousis MN, Malioris AV, Pazarli E, Skandalos IK. Spontaneous rupture of a giant renal angiomyolipoma—Wunderlich’s syndrome: Report of a case. International journal of surgery case reports. 2016 Jan 1;19:140-3.
4. Summerton DJ, Djakovic N, Kitrey ND, Kuehhas FE, Lumen N, Serafetinidis E, Sharma DM. Guidelines on urological trauma. Eur Urol. 2014 Nov 14.
6. Ahn T, Roberts MJ, Navaratnam A, Chung E, Wood S. Changing etiology and management patterns for spontaneous renal hemorrhage: a systematic review of contemporary series. International urology and nephrology. 2017 Nov 1;49(11):1897-905.
7. Grubb SM, Stuart JI, Harper HM. Sudden onset flank pain: spontaneous renal rupture. The American journal of emergency medicine. 2017 Nov 1;35(11):1787-e1.

Pendahuluan Ruptur Ginjal
Etiologi Ruptur Ginjal

Artikel Terkait

  • Red Flag Hematuria
    Red Flag Hematuria
Diskusi Terbaru
dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
6 menit yang lalu
Webinar Pergemi Bali
Oleh: dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
1 Balasan
Pergemi Cabang Bali mengadakan Webinar Tatalaksana Nyeri Campuran dan Osteoporosis pada Lanjut UsiaNarasumber :Dr. dr. I Gusti Putu Suka Aryana,...
dr.Dizi Bellari Putri
17 menit yang lalu
Ask the Expert Spesialis Penyakit Dalam di Forum Diskusi Alomedika - Selasa, 24 Mei 2022, 15.00 - 17.00 WIB
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
ALO, Dokter!Ask the Expert kembali lagi bersama Spesialis Penyakit Dalam. Mari sejawat diskusikan kasus pasien maupun studi terbaru dengan ahlinya...
Anonymous
Hari ini, 09:55
Bagaimanakah cara mendiagnosis monkey pox?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO, Dokter!Saat ini sedang ramai diperbincangkan mengenai penyakit cacar monyet/ monkey pox. Saya baca-baca gejala nya sendiri mirip-mirip ya dok dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.