Epidemiologi Karsinoma Nasofaring
Epidemiologi karsinoma nasofaring di dunia <1 per 100.000 setiap tahunnya dengan prevalensi di Asia mencapai 81%. Angka mortalitas karsinoma nasofaring mencapai 0,7 per 100.000 penduduk.
Global
Angka insidensi kanker nasofaring di dunia <1 per 100.000 setiap tahunnya. Prevalensi karsinoma nasofaring lebih tinggi pada beberapa regio, seperti Cina, Hong Kong, dan Asia Tenggara, dengan insidensi 10-30 kali lipat lebih tinggi dibandingkan wilayah lain. Terdapat 81% kasus baru terjadi di Asia dan 9% kasus terjadi di Afrika setiap tahun. Sedangkan di Inggris, insidensi karsinoma nasofaring cenderung lebih rendah, yaitu 0,25 per 1.000.000 penduduk setiap tahunnya. [4,5]
Indonesia
Karsinoma nasofaring merupakan tumor yang cukup sering ditemukan di Indonesia. Karsinoma nasofaring dilaporkan sebagai tumor terbanyak ke-4 setelah kanker serviks, payudara, dan kulit. Insidensi di Indonesia diperkirakan sebesar 6,2 per 100.000 penduduk dan terdapat sekitar 12.000 kasus baru setiap tahunnya. [6] Insidensi ini jauh lebih tinggi dibandingkan area lain di dunia, namun penyebabnya belum diketahui. Studi lebih lanjut dibutuhkan untuk menentukan faktor apa yang mempengaruhi tingginya insidensi karsinoma nasofaring di Indonesia.
Mortalitas
Pada tahun 2012, tercatat 50.831 kematian akibat kanker nasofaring. Angka mortalitas karsinoma nasofaring di dunia mencapai 0,7 per 100.000 (1 per 100.000 pada laki-laki dan 0,4 per 100.000 pada perempuan). Lima negara yang memiliki angka kematian tertinggi akibat karsinoma nasofaring adalah Cina (21.300), Indonesia (7.391), Vietnam (2.885), India (2.836), dan Thailand (1114). [4]