Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Karsinoma Nasofaring general_alomedika 2023-02-28T13:54:44+07:00 2023-02-28T13:54:44+07:00
Karsinoma Nasofaring
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Karsinoma Nasofaring

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Pilihan penatalaksanaan karsinoma nasofaring adalah radioterapi, kemoterapi, dan tindakan operatif sesuai keadaan masing-masing pasien.

Radioterapi

Radioterapi merupakan pilihan utama tatalaksana dari karsinoma nasofaring. Karsinoma nasofaring merupakan kanker radiosensitif, sehingga radioterapi merupakan pilihan utama dari semua stadium karsinoma nasofaring tanpa metastasis.

Radioterapi 2D konvensional biasanya dilakukan untuk mengontrol tumor T1 dan T2 dengan angka keberhasilan 75-90%, dan dapat mengontrol tumor T3 dan T4 dengan angka keberhasilan 50-75%. Karena tingginya insidensi keterlibatan nodus leher yang tidak terlihat (occult) disarankan untuk melakukan radiasi leher sebagai profilaksis. Perlu juga diingat bahwa radioterapi pada karsinoma nasofaring juga memiliki risiko karena di sekitar tumor terdapat organ-organ yang radiosensitif, misalnya batang otak, mata, kelenjar parotid, dan aksis hipofisis-hipotalamus. [1,8,12]

Saat ini sudah ada Radioterapi 3D dan Intensity Modulated Radiation Therapy (IMRT). IMRT merupakan bentuk radioterapi 3D yang canggih sehingga bisa memberikan dosis besar pada tumor, namun memberikan dosis sekecil mungkin pada jaringan normal. Berdasarkan studi multisenter didapatkan angka keberhasilan IMRT mencapai >90% pada tumor lokal. Dosis yang disarankan adalah 70 Gy untuk tumor primer, dan 50-70 Gy pada leher atau daerah lain yang mungkin terkena penyebaran sel kanker. [1,12]

Kemoterapi

Penggunaan radioterapi bersama dengan kemoterapi dilaporkan dapat meningkatkan angka kesintasan pasien karsinoma nasofaring. Kemoradioterapi direkomendasikan pada pasien karsinoma nasofaring stadium III dan IV. Regimen yang bisa digunakan adalah cisplatin 100 mg/m2. [1]

Operatif

Tindakan operatif primer hanya dianjurkan untuk mengambil sampel jaringan dengan tujuan diagnostik, mengambil sampel jaringan pada nodus limfa, dan untuk mengobati otitis media efusi.

Pada kasus karsinoma nasofaring residual atau rekuren, nasofaringektomi direkomendasikan sebagai tatalaksana lini pertama karena re-irradiation berisiko tinggi menimbulkan fibrosis dan nekrosis jaringan. [1]

Terapi Suportif

Efek samping dari kemoterapi pasien dengan kanker nasofaring adalah mual dan muntah. Ondansetron dipilih sebagai agen antiemetik yang diberikan pada pasien dengan karsinoma nasofaring karena dapat menghambat serotonin secara sentral dan perifer. Hal ini dapat mencegah mual dan muntah terkait kemoterapi emetogenik dan radioterapi. [8]

Referensi

1. Simo R, Robinson M, Lei M, Sibtain A, Hickey S. Nasopharyngeal carcinoma : united kingdom national multidisciplinary guideline. J Laryngo Otology, 2016. 130(S2): S97-S103.
8. Paulino AC. Nasopharyngeal Cancer. 2016. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/988165-overview
12. Wei WI, Kwong DLW. Current management strategy of nasopharyngeal carcinoma. Clin Exp Otorhinolaryngol. 2010;3(1):1-12.

Diagnosis Karsinoma Nasofaring
Prognosis Karsinoma Nasofaring

Artikel Terkait

  • Vaksinasi HPV Sebagai Pencegahan Kanker Orofaring
    Vaksinasi HPV Sebagai Pencegahan Kanker Orofaring
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
04 Februari 2022
Pengaruh siklus radioterapi terlambat pada pengobatan KNF - Onkologi Radiasi Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Steven, Sp.Onk.Rad, izin bertanya dokter.Bagaimana pengaruhnya jika terjadi keterlambatan menjalani siklus radioterapi pada pasien dengan kanker...
dr. Reren Ramanda
16 November 2021
Hubungan infeksi HPV pada kejadian kanker - THT Ask The Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dr. Sekti Sp. THT-KL(K), izin bertanya dokter, apakah memang terdapat hubungan antara infeksi HPV dengan kejadian Ca pada bidang THT terutama pada pasien...
dr. Hudiyati Agustini
16 November 2021
Kissing disease mononukleosis - THT Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Sekti SpTHT(K), apakah benar mononukleosis risiko tinggi menyebabkan kanker nasofaring? berapa besar prevalensinya? apakah ada faktor yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.