Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Edukasi dan Promosi Kesehatan Karsinoma Nasofaring general_alomedika 2021-12-23T15:05:11+07:00 2021-12-23T15:05:11+07:00
Karsinoma Nasofaring
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Karsinoma Nasofaring

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Pasien dengan karsinoma nasofaring perlu dilakukan edukasi mengenai definisi, tatalaksana, efek samping tatalaksana, dan pentingnya follow up.

Edukasi Pasien

Pasien dan keluarga perlu diberikan edukasi mengenai definisi penyakit, penatalaksanaan, serta efek samping dari terapi yang diberikan. Diskusi mengenai risiko radioterapi dan kemoterapi, seperti demam dan neutropenia perlu diberitahu kepada pasien. Pasien juga perlu diedukasi mengenai pentingnya follow-up setelah menyelesaikan semua terapi.

Banyak pasien yang mengalami mukositis selama radioterapi. Beberapa makanan dapat mengakibatkan iritasi mukosa lebih lanjut dan menyebabkan nyeri dan kesulitan menelan atau mengunyah. Makanan halus seperti milkshake, kentang tumbuk, atau puree dapat membantu mempermudah makanan masuk. Pasien juga sebaiknya cukup minum air selama radioterapi. [8]

Studi lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memahami penyebab pasti karsinoma nasofaring. Tetapi, promosi kesehatan dengan cara berhenti merokok dan mengurangi konsumsi makanan yang diawetkan dengan garam atau nitrat diduga dapat menurunkan risiko karsinoma nasofaring.

Referensi

8. Paulino AC. Nasopharyngeal Cancer. 2016. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/988165-overview

Prognosis Karsinoma Nasofaring
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
04 Februari 2022
Pengaruh siklus radioterapi terlambat pada pengobatan KNF - Onkologi Radiasi Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Steven, Sp.Onk.Rad, izin bertanya dokter.Bagaimana pengaruhnya jika terjadi keterlambatan menjalani siklus radioterapi pada pasien dengan kanker...
dr. Reren Ramanda
16 November 2021
Hubungan infeksi HPV pada kejadian kanker - THT Ask The Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dr. Sekti Sp. THT-KL(K), izin bertanya dokter, apakah memang terdapat hubungan antara infeksi HPV dengan kejadian Ca pada bidang THT terutama pada pasien...
dr. Hudiyati Agustini
16 November 2021
Kissing disease mononukleosis - THT Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Sekti SpTHT(K), apakah benar mononukleosis risiko tinggi menyebabkan kanker nasofaring? berapa besar prevalensinya? apakah ada faktor yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.