Epidemiologi Deviasi Septum Nasal
Epidemiologi deviasi septum nasal di Indonesia belum diketahui secara pasti. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa prevalensi deviasi septum nasal meningkat seiring dengan usia.
Global
Sebuah studi menunjukkan bahwa prevalensi deviasi septum nasal pada anak-anak meningkat dari 16% menjadi 72% secara linear dari usia 3 hingga 14 tahun.[11] Deviasi septum nasal telah dilaporkan sebagai malformasi struktural yang paling sering menyebabkan keluhan hidung tersumbat.[7]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi deviasi septum nasal di Indonesia.