Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Deviasi Septum Nasal general_alomedika 2020-09-16T14:09:18+07:00 2020-09-16T14:09:18+07:00
Deviasi Septum Nasal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Deviasi Septum Nasal

Oleh :
dr. Regina Putri Apriza
Share To Social Media:

Patofisiologi deviasi septum nasal sebagian besar berkaitan dengan trauma. Tulang rawan septum berperan sebagai penyangga struktural dorsum hidung serta mempertahankan tingkat elastisitasnya. Septum nasal dapat menerima gaya dalam jumlah besar tanpa deformitas permanen. Ketika jumlah gaya yang diberikan pada kartilago nasal melebihi titik stres biomekanisnya, maka kartilago nasal akan patah.

Pada kondisi yang tidak disebabkan oleh trauma, kartilago septum berstruktur lurus. Setiap sisi tulang rawan memiliki ketegangan internal yang seimbang. Trauma dapat menyebabkan kerusakan tulang rawan yang asimetris, yang mengakibatkan dominasi satu sisi. Seiring waktu, sisi dominan kartilago septum menunjukkan pertumbuhan berlebih yang relatif terhadap sisi kontralateral. Sisi cembung menunjukkan pola pertumbuhan yang dominan dan sering kali merupakan sisi ipsilateral yang mengalami cedera.

Besarnya cedera yang diperlukan untuk menghasilkan deviasi septum yang signifikan berbanding terbalik dengan usia pasien. Di masa kanak-kanak, terutama selama masa pertumbuhan remaja, trauma yang sangat minor pada hidung dapat menyebabkan mikrofraktur unilateral yang memiliki dampak berat pada pola pertumbuhan kartilago septum pasien.

Jika deviasi septum sangat berat dan tidak dikoreksi, pasien bisa mengalami masalah hidung kronik, misalnya sinusitis.[6,7]

Referensi

6. Prasad S, Varshney S, Bist SS, Mishra S, Kabdwal N. Correlation study between nasal septal deviation and rhinosinusitis. Indian J Otolaryngol Head Neck Surg. 2013;65(4):363-366. doi:10.1007/s12070-013-0665-3
7. Watson D. Septoplasty. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/877677-overview

Pendahuluan Deviasi Septum Nasal
Etiologi Deviasi Septum Nasal
Diskusi Terkait
Anonymous
12 Desember 2022
Hipertrofi konka dengan septum deviasi -THT ask the expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter Rano, Sp. THT-KL, izin bertanya bagaimana tatalaksana hipertrofi konka pada deviasi septum nasi ya dok? Apakah ada medikamentosa atau harus...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.