Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Mutisme Selektif general_alomedika 2021-12-08T15:53:09+07:00 2021-12-08T15:53:09+07:00
Mutisme Selektif
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Mutisme Selektif

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Mutisme selektif adalah salah satu bentuk gangguan cemas dengan awitan pada masa kanak-kanak, yang juga bisa berkembang sampai dewasa. Mutisme selektif cukup langka dan biasanya terjadi pada anak-anak yang memasuki usia sekolah. Kondisi ini ditandai dengan kegagalan konsisten untuk berbicara dalam setting sosial tertentu (misalnya sekolah atau lapangan bermain), meskipun memiliki kemampuan untuk berbicara dengan nyaman dalam setting lain yang lebih familiar (misalnya rumah).[1,2]

Penegakan diagnosis mutisme selektif didasarkan pada kriteria diagnosis dalam DSM 5 atau ICD 11. Penegakan diagnosis dilakukan dengan wawancara dan menggunakan instrumen yang diisi oleh orang tua dan guru. Gangguan ini relatif jarang ditemukan, namun bisa berdampak terhadap prestasi akademik di sekolah dan kemampuan interaksi sosial anak.[2]

Mutisme Selektif-min

Pada anak dengan mutisme selektif, kondisi setidaknya terjadi selama 1 bulan dan tidak termasuk bulan pertama anak masuk sekolah. Anak umumnya tampak seperti anak lain seusianya dan tidak memiliki defek fisik atau mental lainnya. Selain itu, anak dengan mutisme selektif sering mengalami gangguan cemas pada masa kanak lain, seperti gangguan cemas perpisahan dan fobia sosial.[3]

Penatalaksanaan untuk mutisme selektif lebih mengedepankan penggunaan intervensi psikososial, yaitu cognitive behavioural therapy (CBT). Farmakoterapi bisa diberikan bila dianggap bermanfaat dengan menggunakan antidepresan golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI)dan monoamine oxidase inhibitors (MAOI), seperti fluvoxamine and fluoxetine. Walaupun demikian, penggunaannya belum didasari oleh bukti ilmiah yang adekuat.[2,4]

Prognosis mutisme selektif cukup beragam. Beberapa anak terus mengalami mutisme prototipikal hingga masa dewasa. Namun, pada kebanyakan kasus gejala akan membaik secara perlahan seiring dengan usia walaupun sikap diam di lingkungan sosial dan kecemasan sosial dapat menetap.[5]

Referensi

1. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental disorders. 5th ed. Arlington, VA: American Psychiatric Association; 2013.
2. Oerbeck B, Overgaard KR, Stein MB, Pripp AH, Kristensen H. Treatment of selective mutism: a 5-year follow-up study. Eur Child Adolesc Psychiatry. 2018;27(8):997-1009. doi:10.1007/s00787-018-1110-7
3. Bernstein BE. Pediatric Social Phobia and Selective Mutism: Background, Pathophysiology, Epidemiology. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/917147-overview
4. Wong P. Selective mutism: a review of etiology, comorbidities, and treatment. Psychiatry (Edgmont). 2010;7(3):23-31.
5. Muris P, Ollendick TH. Current Challenges in the Diagnosis and Management of Selective Mutism in Children. Psychol Res Behav Manag. 2021;14:159-167. Published 2021 Feb 16. doi:10.2147/PRBM.S274538

Patofisiologi Mutisme Selektif
Diskusi Terbaru
ayu nasiroh
Hari ini, 07:23
Metode sirkumsisi terbaik
Oleh: ayu nasiroh
1 Balasan
Alo dokter. Ijin bertanya, apakah metode yg terbaik untuk sirkumsisi? Mengingat semakin banyak metode2 yang berkembang saat ini. Ada cauter, laser, stapler...
dr. Monda Darma
Kemarin, 18:46
Pemberian Ketorolac pada kasus gastritis akut
Oleh: dr. Monda Darma
2 Balasan
Saya sering menjumpai pasien di praktek, pasien dg gastritis akut dan mengeluh nyeri ulu hati yg hebat, apakah bisa diberikan inj. Ketorolac IM tindakan...
dr. Hudiyati Agustini
Kemarin, 16:45
Benzoil Peroksida Topikal untuk Terapi Acne - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter! Benzoil peroksida topikal sering digunakan sebagai lini utama terapi acne. Berbagai penelitian mengenai benzoil peroksida terus berkembang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.