Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Mutisme Selektif general_alomedika 2022-01-20T13:25:17+07:00 2022-01-20T13:25:17+07:00
Mutisme Selektif
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Mutisme Selektif

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Prognosis mutisme selektif relatif baik, karena kondisi dapat menghilang sendiri seiring bertambahnya usia. Meski begitu, gangguan-gangguan interaksi sosial yang menyertai umumnya menetap.[1,3] Komplikasi mutisme selektif yang utama adalah gangguan akademik dan sosial yang signifikan pada anak.[7]

Komplikasi

Anak dengan mutisme selektif umumnya akan mengalami gangguan interaksi sosial yang membuat mereka mengalami berbagai masalah akademik dan isolasi sosial. Gangguan ini umumnya juga disertai dengan timbulnya gangguan cemas, seperti gangguan cemas perpisahan dan fobia spesifik. Anak juga bisa menunjukkan gejala-gejala perilaku menentang, meskipun hanya terbatas pada situasi-situasi sosial tertentu.[1]

Anak-anak dengan mutisme selektif juga berisiko tinggi mengalami gangguan perkembangan, seperti enuresis dan encopresis. Gangguan perkembangan bicara dan bahasa juga bisa terjadi sebagai komplikasi mutisme selektif, karena anak menghabiskan banyak waktunya tidak bicara di sekolah.[3]

Prognosis

Prediktor untuk remisi pada anak dengan mutisme selektif adalah usia yang lebih muda, bukan dari golongan minoritas, status kecemasan yang lebih rendah, tidak adanya faktor internal yang mempengaruhi timbulnya gangguan (misalnya disabilitas fisik), dan tidak adanya fobia sosial. Adanya fobia dan bilingual menjadi prediktor luaran terapi yang lebih buruk.[2]

Pada jangka panjang, mutisme selektif bisa berdampak pada kemampuan komunikasi pada situasi sosial, perkembangan penggunaan bahasa, dan keterampilan sosial yang lebih rendah dibandingkan kelompok usianya.[3]

Referensi

1. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental disorders. 5th ed. Arlington, VA: American Psychiatric Association; 2013.
2. Oerbeck B, Overgaard KR, Stein MB, Pripp AH, Kristensen H. Treatment of selective mutism: a 5-year follow-up study. Eur Child Adolesc Psychiatry. 2018;27(8):997-1009. doi:10.1007/s00787-018-1110-7
3. Bernstein BE. Pediatric Social Phobia and Selective Mutism: Background, Pathophysiology, Epidemiology. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/917147-overview
7. Hua A, Major N. Selective mutism. Current Opinion in Pediatrics 2016;28:114–20.

Penatalaksanaan Mutisme Selektif
Edukasi dan Promosi Kesehatan Mu...
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Kemarin, 13:50
Profilaksis Oftalmia Neonatorum: Apakah Masih Relevan? - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter, Apakah Dokter masih menerapkan pemberian tetes mata antibiotik profilaksis pada bayi baru lahir? Sebenarnya, tindakan ini bertujuan untuk...
Anonymous
Kemarin, 13:11
Daging tumbuh di vagina bagian dalam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Siang dok, izin berdiskusi ada pasien dengan keluhan daging tumbuh di vagina bagian dalam, user baru menyadari hal ini beberapa hari sebelum konsul,...
Anonymous
2 hari yang lalu
Pilihan antibiotik untuk terapi ISPA di layanan primer
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya pilihan antibiotik yang paling baik digunakan dalam terapi ISPA ec. bacterial infection di layanan primer apa ya dok? Di tempat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.