Etiologi Gangguan Tidur
Etiologi pasti gangguan tidur belum diketahui, namun diperkirakan mencakup faktor biologis, psikologis, dan sosiodemografik.
Faktor Biologis
Pola tidur, yang mencakup durasi dan waktu tidur, diatur oleh banyak gen dan bersifat diwariskan. Sehingga terdapat individu-individu yang secara genetik rentan mengalami gangguan tidur. [7]
Perubahan jam biologis, misalnya karena perubahan shift kerja atau bepergian ke zona waktu yang berbeda, juga bisa memicu timbulnya gangguan tidur. [8] Irama sirkadian fisiologis juga bisa berubah seiring bertambahnya usia sebagaimana yang terjadi pada lansia. Selain itu, paparan terhadap blue light yang berlebih dari peralatan elektronik juga dapat mengganggu irama sirkadian dan pola tidur.[9]
Faktor Psikologis
Gangguan tidur merupakan gejala yang umum ditemukan pada berbagai gangguan psikiatri, misalnya gangguan afektif, gangguan cemas, gangguan makan, penyalahgunaan zat, dan schizophrenia. Insomnia juga sering berhubungan dengan gangguan fisik yang menimbulkan nyeri dan ketidaknyamanan. [10] Stressor psikologis juga bisa menjadi pemicu timbulnya gangguan tidur. [6]
Faktor Sosiodemografik
Biasanya gangguan tidur timbul ketika seseorang sedang mengalami stressor, misalnya masalah pekerjaan atau perkawinan. Selain itu, insomnia lebih sering ditemukan pada jenis kelamin perempuan, pasien usia lanjut, dan status sosial ekonomi yang rendah. [10]