Epidemiologi Gangguan Tidur
Epidemiologi gangguan tidur dilaporkan cukup besar dan dapat mengenai seluruh kelompok usia.
Global
Prevalensi gangguan tidur di dunia diperkirakan antara 5-15%. Di antara mereka yang mengalami gangguan tidur, 31-75% berkembang menjadi masalah insomnia kronik. [7]
Diperkirakan bahwa 40-70% lansia mengalami gangguan tidur kronik. Angka ini semakin besar pada lansia yang mempunyai komorbiditas gangguan medis atau psikiatri. Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling banyak ditemukan, meliputi 20-40% kasus gangguan tidur pada lansia dan 9-15% kasus pada populasi umum. [9]
Indonesia
Di Indonesia, penelitian epidemiologi mengenai gangguan tidur masih sangat jarang. Penelitian oleh Nur aini et al melaporkan prevalensi gangguan tidur pada remaja di Indonesia adalah 38% untuk remaja di daerah urban dan 37,7% di daerah suburban. Namun penelitian ini menggunakan instrument self report dan metode cross sectional. Penelitian lanjutan untuk mengetahui epidemiologi gangguan tidur secara nasional masih dibutuhkan. [11]