Patofisiologi Osteomyelitis
Tulang normal umumnya resisten terhadap infeksi. Osteomyelitis terjadi karena adanya inokulasi organisme dalam jumlah besar, trauma yang menyebabkan kerusakan tulang, atau adanya benda asing pada tulang. Patogenesis osteomyelitis akut dan kronis adalah multifaktorial dan belum dapat dipahami dengan baik, namun beberapa mekanisme masuknya patogen ke dalam tulang adalah:
Osteomyelitis hematogenous yaitu penyebaran melalui peredaran darah
Osteomyelitis contiguous akibat fokal infeksi yang berdekatan, seperti pasca trauma atau pembedahan
Osteomyelitis associated with vascular insufficiency atau osteomyelitis terkait insufisiensi vaskuler, adalah osteomyelitis sekunder akibat fokal infeksi yang berdekatan yang disertai insufisiensi vaskuler, sering terjadi pada pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit pembuluh darah perifer[4,5]
Osteomyelitis Hematogenous
Osteomyelitis hematogenous adalah suatu infeksi pada tulang yang diakibatkan oleh infeksi bakteri dalam aliran darah. Penyakit ini mencakup 20% dari total kasus osteomyelitis. Penyakit ini sering ditemukan pada anak-anak yang mempunyai metafisis tulang yang mempunyai kaya akan aliran darah. Patogenesis penyakit ini dimulai dengan inokulasi bakteri secara berulang pada pembuluh darah pada metafisis tulang. Inokulasi bakteri ini biasanya terjadi daerah transisi pembuluh darah dari pembuluh darah arteriol hingga vena sinusoid pada metafisis dekat epiphyseal plates. Inokulasi daerah transisi ini akan menyebabkan turbulensi aliran darah dan melambatkan aliran darah. Perlambatan aliran darah pada menyebabkan penimbunan mikroba dan kemudian menyebabkan infeksi. Selanjutnya infeksi akan menyebabkan reaksi inflamasi dan meningkatkan tekanan di bagian medula tulang. Tekanan yang meningkat ini akan mengakibatkan penjalaran infeksi ke bagian kortek tulang dan ke periosteum. Penjalaran infeksi ini dapat menyebabkan penurunan suplai darah ke periosteum dan akhirnya menyebabkan nekrosis tulang. Selain itu rongga yang terbentuk akibat nekrosis tulang dapat mengandung pus. Pada rongga kosong akibat nekrosis tulang dapat tumbuh tulang baru (involucrum).[1,6-8]
Osteomyelitis Contiguous
Osteomyelitis contiguous terjadi akibat penyebaran inokulasi infeksi dari berbagai sumber, seperti kontaminasi langsung dari tempat perlukaan, kontaminasi iatrogenik dari prosedur invasif, atau infeksi invasif dari jaringan lunak sekitar. Berbeda dengan osteomyelitis hematogenous, pada tulang yang terinfeksi osteomyelitis contiguous sering ditemukan lebih banyak jenis mikroorganisme.[1,6]
Osteomyelitis Terkait Insufisiensi Vaskuler
Osteomyelitis golongan ini disebabkan oleh ketidakadekuatan aliran darah. Insufisiensi vaskuler ini sering terjadi pada pasien lansia yang mengalami ulkus dekubitus atau pada penderita kaki diabetes. Vaskularisasi yang buruk pada penderita kaki diabetes dapat menyebabkan gangguan pada imunitas lokal dan penyembuhan luka. Hal ini kemudian mendukung penyebaran infeksi ke tulang. Sedangkan osteomyelitis akibat ulkus dekubitus terjadi karena infeksi pada jaringan lunak daerah sakrum dan pantat menyebar ke tulang pelvis dan ekstremitas bawah.[1,6]