Epidemiologi Osteomyelitis
Epidemiologi osteomyelitis secara akurat sulit didapatkan karena angka epidemiologi definitif tidak ada. Angka morbiditas osteomyelitis semakin meningkat saat ini, karena teknologi pemeriksaan penunjang yang semakin baik. Sedangkan angka mortalitas akibat osteomyelitis semakin menurun sejak ditemukannya antibiotik.[5,6,10]
Global
Belum terdapat angka insiden osteomyelitis secara global. Sebuah studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa angka kejadian osteomyelitis mencapai 21,8 kasus per 100.000 orang per tahun. Lebih sering ditemukan pada laki-laki, dan meningkat seiring dengan usia karena penyakit komorbid seperti diabetes mellitus atau gangguan vaskuler perifer lainnya. Insiden osteomyelitis meningkat dari tahun ke tahun, dari 11,4 kasus per 100.000 orang pertahun pada tahun 1969-1979 menjadi 24,4 kasus per 100.000 orang per tahun padat tahun 2000-2009. Studi ini juga mengemukakan bahwa angka insiden osteomyelitis setelah prosedur pembedahan dan trauma berkisar antara 1-55%.[5]
Indonesia
Saat ini belum didapatkan angka insiden osteomyelitis di Indonesia.
Mortalitas
Sejak ditemukannya antibiotik, angka mortalitas akibat osteomyelitis telah menurun hingga di bawah 5%. Saat ini belum didapatkan angka mortalitas definitif dari osteomyelitis. Kematian yang disebabkan osteomyelitis adalah karena kejadian sepsis bakterial. Sebuah studi menunjukkan bahwa adanya osteomyelitis pada lansia dapat meningkatkan angka kematian (rasio insiden 2,29; 95% IP: 2,01-2,59).[5,6]