Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diganosis Limfangitis general_alomedika 2023-01-27T09:23:35+07:00 2023-01-27T09:23:35+07:00
Limfangitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diganosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diganosis Limfangitis

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Diagnosis limfangitis dapat ditegakkan melalui anamnesis dengan adanya riwayat trauma minor pada bagian distal lesi dan pemeriksaan fisik berupa gambaran klinis khas limfangitis, yaitu adanya garis linear ireguler dengan warna eritematosa yang memanjang dari situs infeksi primer menuju nodus kelenjar limfe regional terdekat dari lesi.

Anamnesis

Pasien dengan limfangitis biasanya akan mengeluh adanya luka pada ekstremitas, demam dan keluhan penyerta, seperti menggigil, malaise, sefalgia, mialgia, dan hilangnya nafsu makan. Manifestasi sistemik dapat berkembang dengan cepat sebelum lesi kulit menjadi jelas.

Saat anamnesis pasien limfangitis, perlu digali juga apakah ada riwayat sebagai berikut:

  • Trauma minor atau abrasi pada area kulit bagian distal dari situs infeksi
  • Trauma akibat gigitan, cakaran hewan atau serangga
  • Riwayat pekerjaan berisiko seperti penjual ikan, petani, perenang, dan tukang kebun
  • Adanya riwayat bepergian ke daerah endemis filariasis

  • Adanya riwayat edema pada ekstremitas, baik kedua ekstremitas maupun salah satu ekstremitas dengan disertai rekurensi

Dokter juga perlu menanyakan faktor risiko terjadinya limfangitis, antara lain penyakit diabetes mellitus, kondisi imunodefisiensi, infeksi varicella, dan penggunaan steroid jangka panjang. Faktor kebersihan diri sehari-hari perlu digali untuk mencegah rekurensi dan terjadinya komplikasi limfangitis pada pasien.[7,10,11]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik pasien dengan limfangitis, dapat ditemukan gambaran berupa garis linear ireguler eritematosa pada ekstremitas dengan lebar beberapa sentimeter yang memanjang dari situs infeksi primer menuju nodus limfe regional terdekat, yang teraba membesar dan lunak.[1,11]

Karakteristik lain yang dapat ditemukan pada pemeriksaan fisik pasien antara lain:

  • Pada bagian distal ekstremitas yang mengalami infeksi, dapat terjadi edema perifer
  • Situs primer infeksi pada bagian distal dapat berupa sebuah abses, luka yang terinfeksi, atau area dengan selulitis

  • Bila pasien mengalami demam dan takikardia, perlu dipikirkan adanya kemungkinan telah terjadinya infeksi sistemik atau sepsis[1,11]

Pada kasus yang lebih jarang, yaitu filariasis, obstruksi kelenjar limfe dapat terjadi di ekstremitas bawah. Hal ini dapat terjadi pada limfangitis yang disebabkan oleh infeksi Streptococcus sp yang rekurens. Setiap terjadinya kekambuhan, edema akan lebih membesar dan menimbulkan pembesaran ekstremitas, atau disebut kaki gajah, yang diakibatkan oleh fibrosis pada dermis dan subkutan.[11]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding limfangitis antara lain adalah erisipelas, selulitis, necrotizing fasciitis, reaksi alergi akibat gigitan serangga, dan superficial thrombophlebitis.[1,12,13]

Necrotizing Fasciitis

Necrotizing fasciitis adalah inflamasi infeksi pada fasia yang bersifat progresif, dengan disertai adanya nekrosis jaringan subkutan. Gejala awalnya dapat berupa demam, kulit yang tampak merah bengkak dan hangat, disertai rasa nyeri, serta adanya riwayat luka sebelumnya, baik berupa luka gores maupun luka bekas operasi.[14]

Necrotizing fasciitis dapat dibedakan, khususnya dengan limfangitis nodular melalui pemeriksaan Multidetector Computed Tomography (MDCT). Air bubble pada MDCT merupakan penanda khas necrotizing fasciitis.[12]

Erisipelas dan Selulitis

Erisipelas dan selulitis adalah infeksi pada kulit yang terlokalisasi. Lesi tampak edema dan berindurasi. Pada erisipelas, biasanya bentuk lesi memiliki batas yang tegas dan dapat dibedakan dengan kulit serta jaringan subkutan yang tidak mengalami inflamasi di sekitarnya. Sebaliknya, selulitis memiliki batas lesi yang tidak tegas karena infeksi dan inflamasi terletak pada bagian kulit yang lebih dalam.[13]

Erisipelas dan selulitis dapat pula disertai manifestasi klinis berupa demam, leukositosis, limfadenopati, serta limfangitis sehingga sering ditemukan limfangitis bersama dengan erisipelas.[13]

Superficial Thrombophlebitis

Superficial thrombophlebitis ditandai dengan adanya eritema dan indurasi pada vena yang terinfeksi. Kedua penyakit ini dapat dibedakan secara jelas melalui pemeriksaan fisik. Limfangitis bersifat progresif dan searah dengan nodus limfe proksimal regional terdekat dari situs infeksi.[13]

Reaksi Alergi Akibat Gigitan Serangga

Reaksi alergi akibat gigitan serangga dapat dibedakan dengan limfangitis melalui distribusi eritema pada lesi. Manifestasi reaksi alergi akibat gigitan serangga akan berada di sekitar punctum atau bekas gigitan serangga. Selain itu reaksi yang timbul akibat alergi relatif lebih cepat dibandingkan timbulnya limfangitis, yaitu dalam waktu 24 jam setelah gigitan serangga.[13]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan pada pasien dengan limfangitis adalah pemeriksaan hitung sel darah lengkap dan kultur darah. Hasil hitung sel darah lengkap umumnya memberikan gambaran leukositosis. Selain itu, pengambilan kultur pada bagian radang atau di tepi daerah peradangan juga perlu dipikirkan bila tidak terjadi perbaikan setelah mendapatkan antibiotik empirik.

Kultur dan Pewarnaan Gram

Kultur dan pewarnaan gram dapat dilakukan untuk menentukan organisme penyebab limfangitis sehingga dapat ditentukan antibiotik yang tepat sebagai terapi pasien.

Beberapa ahli merekomendasikan pengambilan cairan aspirasi pada tepi daerah infeksi, sedangkan ahli lainnya merekomendasikan pengambilan cairan aspirasi di bagian inflamasi maksimal.[1,6,15]

Batas sensitivitas pewarnaan gram sendiri adalah setidaknya terdapat 100.000 mikroorganisme per milliliter. Aspirasi pada tepi daerah inflamasi maksimal tidak terbukti membantu dalam manajemen terapi limfangitis akut tetapi bermanfaat dalam terapi kasus yang resisten terhadap antibiotik.[1,15]

Multidetector Computed Tomography MDCT

Penggunaan modalitas pencitraan multidetector computed tomography (MDCT) imaging diindikasikan terutama pada kasus limfangitis nodular yang disebabkan oleh Mycobacterium marinum. Hal ini dikarenakan pencitraan MDCT dapat menentukan morfologi, seperti jumlah nodul subkutan yang berukuran relatif kecil serta ukuran lesi.[1,12]

Referensi

1. Pitetti,RD. Lymphangitis. Medscape. 2018. Available from : https://emedicine.medscape.com/article/966003-overview
6. Sanchez, AT and Bonifaz,A. Nodular Lymphangitis (Sporotrichoid Lymphocutaneous Infections). Clues to Differential Diagnosis. J Fungi (Basel). 2018;4(2):56. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6023502/
7. Park,SI et al. Prevalence and Epidemiological Factors Involved in Cellulitis in Korean Patients With Lymphedema. Ann Rehabil Med. 2016;40(2):326–333. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4855128/
10. De Sousa,R et al. Lymphangitis in aPortuguese Patient Infected with Rickettsia sibirica. Emerg Infect Dis. 2008;14(3):529–530. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2570837/
11. Pasternack, MS and Swartz, MN. Lymphadenitis and Lymphangitis. 2015. Available from : https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/limfangitis
12. Tomas,Xavier et al. Rare diagnosis of nodular lymphangitis caused by Mycobacterium marinum: MDCT imaging findings. Acta Radiol Short Rep. 2014;3(2):2047981614523172. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4001435/
13. AAFP. Red Streaks on the Leg. Am Fam Physician. 2006 Mar 15;73(6):1061-1062. Available from : https://www.aafp.org/afp/2006/0315/p1061.html
14. Schulz, Steven. Medscape. Necrotizing Fasciitis. 2018. Available from : https://emedicine.medscape.com/article/2051157-overview
15. Kemenkes RI. Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Air Mengalir. Available from : https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/COVID%20media/26%20Flyer%20CTPS%20-%20Waktu%20Mencuci%20Tangan.pdf

Epidemiologi Limfangitis
Penatalaksanaan Limfangitis
Diskusi Terbaru
dr.Deddy s Razak
Kemarin, 14:52
Apakah ini infeksi scabies?
Oleh: dr.Deddy s Razak
5 Balasan
Apakah ini infeksi scabies?
Anonymous
1 hari yang lalu
Benjolan kecil di kulit
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodok, pasien anak perempuan berusia 3 th. Ibunya mengeluh anaknya memiliki bintik kecil yg menonjol di pipi sejak bayi. Sampai saat ini tidak menghilang...
dr. Gabriela Widjaja
2 hari yang lalu
Penggunaan Epinefrin dengan Anestesi Lokal di Jari Tangan dan Kaki Aman - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Penggunaan epinefrin sebagai tambahan anestesi lokal dulunya didogma berbahaya karena dianggap bisa menyebabkan nekrosis akibat vasokonstriksi....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.