Pendahuluan Flu Burung
Flu burung atau avian influenza merupakan penyakit menular yang disebabkan zoonotik virus influenza tipe A yang ditularkan ke manusia melalui unggas. Terdapat beberapa subtipe virus influenza tipe A, di antaranya subtipe H5N1 yang menyebabkan 18 kasus dan 6 kematian pada manusia tahun 1997 di Hong Kong, serta subtipe H7N9 yang ditemukan tahun 2013 di China.
Manifestasi klinis flu burung bergantung pada subtipe virus. Pasien bisa asimtomatik, atau bisa mengalami manifestasi berat seperti pneumonia disertai gagal napas dan gagal organ multipel. Infeksi virus H5N1 dianggap yang paling berbahaya pada manusia, karena berkaitan dengan mortalitas hingga 60%.
Pasien flu burung umumnya datang dengan flu-like symptoms seperti demam, nyeri tenggorokan, batuk, pilek, nyeri otot, sakit kepala dan lesu, serta memiliki riwayat kontak dengan unggas atau berada di daerah endemis flu burung. Pemeriksaan dikonfirmasi dengan pemeriksaan penunjang berupa laboratorium dan radiologi. WHO membagi diagnosis flu burung menjadi person under investigation, suspected H5N1 case, probable H5N1 case, dan confirmed H5N1 case.
Tatalaksana flu burung terbagi menjadi penilaian keadaan umum secara cepat agar keadaan yang mengancam jiwa dapat segera ditangani, dan tatalaksana definitif dengan pemberian antivirus. [1-3]