Pendahuluan Oseltamivir
Oseltamivir merupakan obat antivirus penghambat enzim neuraminidase sehingga menyebabkan penghambatan replikasi virus. Oseltamivir adalah suatu prodrug dengan metabolit aktif berupa oseltamivir karboksilat. Oseltamivir digunakan untuk terapi dan profilaksis infeksi virus influenza A dan B. Manfaat klinik oseltamivir paling besar saat digunakan dalam 48 jam sejak onset gejala influenza. Efektivitasnya menurun secara signifikan setelah jangka waktu tersebut.[1,2,3]
Saat ini, oseltamivir dimasukan ke dalam protokol penatalaksanaan corona virus disease 2019 (COVID-19), karena oseltamivir sering digunakan untuk terapi influenza dan koinfeksi influenza di negara-negara yang biasa mengalami wabah influenza musiman. Akan tetapi efikasi penggunaan oseltamivir pada pasien COVID-19 belum dapat disimpulkan karena beberapa uji klinik terkait penggunaan oseltamivir untuk kasus COVID-19 masih berjalan.[4,5]
Efek samping oseltamivir diantaranya berupa rash, dermatitis, mual, muntah, sakit kepala, dan gangguan neuropsikiatri seperti halusinasi. Salah satu interaksi obat yang dilaporkan adalah penggunaan bersama dengan probenesid yang dapat menyebabkan peningkatan paparan terhadap oseltamivir karboksilat sebanyak dua kali lipat. Hal ini disebabkan karena penurunan sekresi tubulus ginjal.[2,3]
Nama kimia: ethyl (3R,4R,5S)-5-amino-4-acetamido-3-(pentan-3-yloxy)cyclohex-1-ene-1-carboxylate[1,6]
Sinonim: (−)-oseltamivir, oseltamivirum.[1,6]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Oseltamivir
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antiinfeksi[7] |
Subkelas | Antivirus[7] |
Akses | Resep[7,8] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C [9,10] Kategori TGA: B1[3] |
Wanita menyusui | Diekskresikan melalui ASI[10] |
Anak-anak | Sesuai aturan dosis[2] |
Infant | Bila diperlukan, sesuai aturan dosis[3] |
FDA | Approved[2,10] |